DUDA || 04

5K 670 82
                                    

Jangan lupa spam komen dan vote. Karna komen dan vote itu gratis.





Pukul 4 sore, Eric mengunjungi apart Karina seperti biasa jika pekerjaan kantornya sudah selesai, Eric selalu meluangkan waktunya untuk berkunjung walau kadang hanya melihat Karina sebentar lalu segera kembali ke kantor.

Karina membawakan segelas jus jeruk yang di buatnya sendiri. "Sayang, maaf aku gak bisa anter dan jemput kamu hari ini. Padahal hari ini adalah hari pertama mu bekerja." Lirih Eric yang merasa tidak enak dengan Kekasihnya itu.

"Enggak papa kok Mas. Mas Eric juga kan ada kerjaan yang harus di selesaikan." Ujar Karina tersenyum lalu meremat pergelangan tangan Eric.

"Aku beruntung menjadikan mu calon istri. Aku sangat menyayangi mu, Karina." Eric mengecup lembut kening Karina lalu merengkuh tubuh kecil Karina , melepaskan kerinduannya.

"AYAHHHH!! Hikss JINO DIMANA?!!"

"Siapa nangis? Ada seseorang di apart ini selain kita?" Tanya Eric mengerutkan dahinya memandangi kamar Karina.

"Sebentar." Ujar Karina kemudian berlari masuk ke kamarnya dengan wajah paniknya. Eric yang terlihat bingung ikut beranjak menuju kamar Karina.

Eric mengerutkan dahinya dalam saat melihat Karina menggendong anak laki-laki kecil yang begitu nyaman melingkarkan tangannya pada leher Karina.

"Siapa anak ini?" Tanya Eric.

"Ushhhh jangan keras-keras, Jino masih terlelap. Nanti aku ceritakan semuanya." Gumam Karina sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya agar Jino kembali terlelap. Sepertinya Jino hanya terbangun sebentar memanggil Ayahnya.

Di rasa Jino sudah kembali terlelap, Karina kembali membaringkan Jino di kasurnya lalu keluar pelan-pelan agar tidak menimbulkan suara dan kembali membangunkan Jino.

Sampi di luar, Eric menarik lengan Karina pelan dan mendudukannya di sebelahnya. "Siapa anak itu? Dan kenapa anak itu ada di apartmen ini?" Tanya Eric terlihat menuntut penjelasan. Biasanya Karina akan bercerita padanya apapun yang di lakukannya selama tidak ada Eric.

"Dia murid aku di paud. Dia terlelap tidur di pangkuan aku dan tidak mau berpisah dengan aku. Makanya aku biarkan dia tidur di sini saja." Ujar Karina menjelaskan secara singkat pada Eric.

"Dimana orang tuanya?" Tanya Eric terlihat kesal. Tidak biasanya Karina membiarkan orang lain tinggal di apartmentnya. Bahkan, Eric pun jarang di beri izin Karina untuk menginap di apartmentnya.

"Ayahnya bekerja, dan menitipkan Jino di sini sampai nanti Ayahnya pulang." Lirihnya. "Tolong jangan marah, dia hanya tidak sengaja tertidur dan aku membiarkannya tidur lebih lama disini." Ujar Karina yang tau betul kalau saat ini, tunangannya itu sedang kesal.

"Hm yasudah. Kamu sudah makan?" Eric memilih pasrah dan tidak bisa memarahi Karina. Eric hanya tidak ingin Karina sedih dengan dirinya yang memarahi dan membesar-besarkan hal sepele seperti itu.

"Belum. Kamu ingin makan? Biar aku masakkan sekarang." Ujar Karina lalu Eric mengangguk. Dengan cepat Karina berjalan ke dapur lalu memasak sesuatu untuk Eric.

••

Jeno baru saja menutup rapatnya dengan klien-nya yang datang satu jam yang lalu. Jeno adalah CEO dari perusahaan property terkenal se-Asia. Jadi, begitulah mengapa ia begitu sibuk dengan kantornya.

"Na Jaemin, jadwal saya setelah ini kosong?" Tanya Jeno pada seseorang yang di panggilnya Na Jaemin. Jaemin adalah sekretaris pribadi Jeno. Sejak menikah dengan Yeji, istrinya tidak mengizinkan Jeno menggunakan sekretaris wanita. Entah, Jeno tidak menayakan alasannya. Jadi begitulah kenapa sekretaris Jeno laki-laki.

DUDA || JENO x KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang