Hari ini adalah hari tersedih Karina. Dimana, kedua orang tuanya akan di makam-kan beberapa menit lagi. Masih ada beberapa orang yang memberikan penghormatan terakhirnya kepada orang tua Karina di rumah duka.
Kedua saudara Karina segera terbang ke Korea selatan setelah mendapat kabar dari Karina. Mereka berdua menangis histeria karena tidak bisa melihat kedua orang tuanya di detik-detik terakhir.
Eric setia merangkul Karina yang sekarang duduk memeluk lutunya di depan foto kedua orang tuanya. Tangisan Karina tak berhenti sejak semalam. Terlihat dari lingkaran mata yang berwarna hitam.
Kedua orang tua Eric datang untuk memberi penghormatan terakhir mereka. Namun, wajah kedua orang dewasa itu tidak ramah seperti biasanya.
"Mama.. Papa.." panggil Karina dengan suara sendunya. Namun, kedua orang tua Eric tak merespon seperti biasanya. Eric yang melihat itu merasa ada yang janggal dengan kedua orang tuanya.
"Silahkan berikan penghormatan terakhir, karena kami akan segera memakamkan jenazah." Ujar kakak sulung Karina yang bernama Irene. Namun kedua orang tua Eric tidak menyahutinya.
"Mama, Papa. Ayo cepet beri penghormatan." Ujar Eric menarik pergelangan tangan Mamanya.
"Maaf Eric. Tapi Mama dan Papa tidak sudi memberikan penghormatan kepada penipu seperti mereka." Ujar Mama Eric. Tiga bersaudara dan Eric tercengang mendengarnya.
"Mama! Maksud Mama ngomong gitu apa?! Kalo Mama dateng cuman mau bilang kaya gitu, mending Mama dan Papa pulang deh." Ketus Eric.
"Maaf. Tapi maksud tante apa ya? Kenapa sebut kedua orang tua saya sebagai penipu?" Tanya Kakak kedua Karina, Joy.
"Mereka menipu kami. Mereka menjodohkan Karina dengan anak saya hanya untuk mendapat pinjaman dana karena mereka tahu bahwa Eric sangat menyukai Karina saat itu. Mereka berjanji akan memberikan 3% dari saham yang kami tanam di perusahaan Mama Papa kalian. Namun itu hanya bohong, mereka berjudi online ilegal dan sekarang bangkrut kemudian mereka mendapat serangan jantung seketika."
"Mereka penipu! Jadi saya dan istri saya akan memutus hubungan dengan keluarga penipi seperti kalian. Dan kamu Eric, pernikahan kalian Papa batalkan. Untung saja, kalian belum menikah." Tutur Papa Eric yang membuat mereka semakin tercengang. Beberapa orang yang masih ada di sana mendengar perkataan Papa Eric dan tidak percaya dengan perbuatan almarhum.
"Mama Papa! Jangan ngarang cerita deh. Mending kalian pulang aja." Ujar Eric lagi namun sekarang sedikit emosi.
"Kamu juga harus pulang, Eric! Jangan bergaul dengan keluarga penipu seperti mereka!" Mama Eric kemudian menarik Eric untuk ikut pulang dengan mereka. Eric sempat membantah dan tidak mau ikut bersama orang tuanya, namun Karina meminta agar Eric mematuhi permintaan kedua orang tuanya.
Akhirnya, Eric ikut pulang dan tidak bisa mengahadiri upacara pemakaman calon mertuanya itu.
Kedua Kakak Karina kemudian merangkul Karina yang semakin meringkuk menangis, bagaikan di sambar petir di siang bolong, Karina kehilangan orang-orang yang di sayang secara bersamaan.
"Kamu sabar ya, Rin. Eric gak mungkin selesein hubungan kalian gitu aja. Eric pasti bakal nemuin jalan buat hubungan kalian." Ujar Irene memeluk Karina erat. Karna dia yang tertua dan akan menggantikan sosok ibu untuk Karina nantinya.
"Hikss.. iya kak.. hiks."
"Tante cantik." Suara anak kecil yang terdengar keras itu membuat tiga orang disana menoleh bersamaan.
Itu adalah Jino yang baru saja datang dengan baju serba hitamnya, di sampingnya ada Jeno yang lengkap dengan setelan jas hitamnya.
Karina menatap sendu ke arah Jeno. Jeno yang melihat itu merasa sakit di hatinya menatap sosok Karina yang biasanya ceria namun kini terlihat sangat rapuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA || JENO x KARINA
FanficAwalnya cuma nemuin bocah nangis di tengah kerumunan, eh! malah kepincut Mas Duda ganteng rasa bujangan. 🥉#3 - fanficromance (050721) 🥈#2 - fanficromance (080721) 🥉#3 - jino (090721) 🥈#2 - jino (010821) 🥇#1 - jino (090821) 🥉#3 - aespa (041221...