DUDA || 14

3.8K 473 28
                                    

Hai longtime no see🤗😭 pada kangen kan sama kelanjutan Jeno-Rina yang super gemesin inii😭🥺 maaf aku baru keluar daru guaa😶‍🌫️😮‍💨 tapi happy reading guyss😬😬

Kalo bisa sambil dengerin lagu NCT U - MY EVERYTHING. 👂🏻🫂

Biar makin dapet feel-nya 🥲 karna ini agak nyesek gitu.






Mobil Jeno kini tiba di depan gedung apart Karina. Jeno mematikan mesin mobilnya lalu membuka seatbelt yang sejak tadi ia gunakan. Dengan banyak pergerakan seperti itu tidak membuat Karina yang duduk sambil tertidur di sebelahnya terbangun.

"Rin.."

"Karina.."

"Hiksss..

Jeno sedikit tercengang. Apa salah Jeno memanggil Karina sampai wanita itu menangi. Jeno tidak melakukan apa-apa padanya, tapi Karina malah nangis.

Jeno mendekatkan tubuhnya melihat wajah Karina yang berlawanan aeah dengannya.

"Rin.. kamu kenapa nangis?"

Jeno semakin tercengang saat tau kalau pipi Karina ternyata sudah basah karna air matanya. Jeno panik mencari tisu di dalam box mobilnya. Setelah mendapatkannya, Jeno langsung mengusap pipi Karina dengan tisu itu.

"Rin, kamu kenapa nangis sih? Jangan buat aku panik deh."

Jeno mengusap perlahan-lahan pipi Karina sampai semuanya terlihat mengering.

"Cerita sama aku. Kamu kenapa sanpai nangis begini?" Kata Jeno lembutttttttttt bangettttttttt..!!!!!

"Hiks! A-aku cuman sedih aja. Dunia begitu gak adil sama aku. Hukdss.." Tatapan mata Karina yang masih penuh dengan air membuat Jeno terlihat kasihan dengannya. Namun Jeno tidak tahu harus bagaimana. Jeno hanya diam mendengarkan keluh kesah Karina yang di curahkannya.

"Kedua orang tua aku ninggalin aku tanpa sepatah kata pun. Dan a-aku gak bisa ketemu mereka lagi. Pekerjaan, sekolah semua hilang. Dunia gak adil! Gak adil, Jeno! Hikss hiksss.."

"Dari sekian banyak umat manusia. Kenapa tuhan memilih a-aku untuk menerima penderitaan ini? Kenapa Jen?! Sakittt! Sakittt bangetttt!!"

Karina memukul-mukul dadanya keras dengan air mata yang terus bercucuran. Rupanya Karina baru merasakan berapa hancurnya kehilangan kedua orang tuanya sebelum bisa memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuanya.

Jeno yang melihat Karina memukul dadanya seperti itu mencoba menghentikan gerakan Karina.

"Pukul aku aja. Jangan sakitin diri kamu lagi." Jeno mengarahkan tangan Karina ke arah dadanya. Dan tersenyum miris.

"Enggak Jeno! Tolong lepas!" Karina memberontak ingin melepaskan tangannya yang di genggam kuat oleh Jeno. Tapi Jeno lebih dulu menarik Karina lalu memeluknya.

"Jangan sakitin diri kamu, itu sama aja kamu nyakitin hati aku." Jeno menutup matanya ikut merasakan kepedihan yang Karina rasakan, tangannya mengusap lembut kepala belakang Karina.

Punggung Karina semakin sesegukan keras. Matanya tertutup namun tetap mengeluarkan air mata sampai-sampai kemeja Jeno sedikit basah oleh air mata Karina.

Jeno melepas pelukannya. Kedua tangannya menangkup wajah kecil Karina lalu kedua ibu jari Jeno mengusap air mata Karina yang masih tersisa di ujung matanya.

"Kamu gak usah terlalu sedih berlarut-larut. Ada aku. Kamu gak sendirian, Rin. Kamu boleh anggep aku apapun yang kamu mau! --

---Kamu bisa anggep aku sebagai Papa kamu, Mama kamu.

DUDA || JENO x KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang