O19

6.8K 633 45
                                    

gada markhyucknya, ini full of ghibahin mina. anw, maaf ya aku baru sempet buka wattpad ini karna liburan dan tugasku tinggal dikit jadi agak santai :(

— maho —

"permisi, ada felix?"

"lagi ngga ikut kumpul dia."

mina mengangguk lalu membalikkan badannya. dirinya merasa dongkol. tadi dari kelasnya berjalan cepat ke ruang konseling lalu setelah itu menuju kelas felix, namun kata teman sekelasnya felix berada di aula dan itu membuat mina harus memutar lagi langkahnya. dia harus bergerak cepat karena dikejar waktu istirahat.

"eh, mina? ngapain di sini?"

"nyari felix, doy."

doyeon mengangguk lalu menatap aneh ke arah mina. mina yang ditatap seperti itu merasa sedikit panik. pasalnya doyeon itu cerdas dan peka dengan sekitar.

"yaudah, gua balik dulu, doy."

beberapa detik kemudian setelah mina meninggalkan aula salah satu anak menghampiri doyeon.

"lo kenal dia, doy?"

"iye, ngapa?"

"deket ga lo sama dia?"

doyeon menatap koeun yang sedang menahan emosi. sepertinya koeun kurang cocok dengan mina. anak itu sopan, sangat sopan. koeun orangnya juga ramah dan friendly, tetapi jika dia kurang suka dengan seseorang maka julid lah dia. apalagi jika orang itu tidak beretika.

"kagak sih, cuma temen sekelas." pancing doyeon. dia ingin tahu apakah dugaannya benar atau tidak.

"kagak sopan banget, njing. uda nyelonong, kagak ngomong permisi sama makasih. minimal nunduk senyum kek buat ngehargain. orangtuanya ngajarin sopan santun ga sih?"

kan. benar dugaan doyeon.

empat kata ajaib itu sangat sakral untuk koeun. permisi, maaf, tolong, dan terima kasih.

— maho —

"dari mana lo?"

felix mendudukkan dirinya di kursi yang ada di aula. dia menyandarkan punggungnya sambil menetralkan napasnya sejenak sebelum menjawab ucapan doyeon.

"tadi panggilan osis bentar, anjing dadakan banget."

"tentang apa?"

"buat dies natalis sekolah besok kita rencana ngundang band lokal sekitar sini lah."

"terus gimana?"

koeun mendudukkan dirinya di bawah dan ikut dalam perbincangan felix dan doyeon.

"eh eun, misi ya gua duduk sini."

"santai aja doy, lanjutin yang tadi dong, lix"

merasa tidak enak, felix turun lalu duduk di lantai depan kursi yang ia duduki tadi. doyeon pun melakukan hal serupa.

"tiba-tiba tadi ngebatalin gitu mereka, alasannya juga ga jelas."

"kenapa ngga ngundang band lokal lain?"

"nah itu masalahnya. acara dies natalis ini pas tanggal merah, hari libur nasional mana kurang beberapa hari lagi. mereka pada ga bisa dan kalau nge-booking minimal 7 hari sebelum acara. kemarin band itu bisa aja kita hampir tumpengan."

"gimana kalau yang nyanyi anak sekolah aja?"

"maksudnya, kak?"

felix menatap heran ke arah doyeon, bingung dengan maksud gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

maho ⑅ markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang