OO9

12.5K 1.7K 137
                                    

— maho —

"mark, saat istirahat temui ibu di ruangan ibu." kata bu kang sebelum keluar kelas.

"sup, men! kenapa lo beda?"

"katanya felix lo telat? tumben?"

"ulangan tadi juga ga fokus dianya."

"badannya juga lemes banget itu kenapa."

"gatau deh, mark aneh banget."

mark diam tidak mendengarkan perkataan mereka. otaknya sibuk memutar kilas kejadian kemarin dan tadi pagi. lalu tiba-tiba saja otaknya menampilkan rekaman dia menolak haechan dengan kasar.

dia ingat saat pertama kali haechan mengatakan jika dirinya menyukai mark. yang mark lakukan adalah menolak haechan mentah-mentah sambil mengatainya segala macam. lalu saat haechan memberinya bekal makn siang, mark malah meludahi makanan itu. tidak peduli jika perasaan haechan terluka atau lainnya.

otaknya juga memutar kilas ingatan saat dirinya menyiram haechan dengan minuman. dan yang terakhir saat dirinya diganggu oleh beberapa orang, haechan lah yang menolongnya. dia membawanya kerumah dan diobati oleh bunda haknyeon. sekarang mark mengerti kenapa haknyeon terkadang ikut campur urusan haechan.

"halo? mark?" lucas gerakkan tangannya di depan wajah mark. mark tersadar dari lamunannya lalu memandangi lucas heran.

"lo denger ngga, sih, apa yang kita omongin?" kata mina dengan judes.

"sorry sorry, gue lagi banyak pikiran."

"are you ok, mark?" xiaojun bertanya dengan nada khawatir.

mark mengibaskan tangannya sambil menggeleng. "nope."

"pelajaran selanjutnya apa? bahasa bukan?" tanya mark memastikan.

haknyeon yang sedari tadi diam memperhatikan menganggukkan kepalanya. "iya, tapi yang ngajar lagi libur."

mark menghela napas lega.

— maho —

"ada yang ganjel pikiran sama hati kamu, mark?" guru kang bertanya dengan nada khawatir sesaat setelah mark duduk di hadapannya.

"bu kang pernah jahat ke orang, tapi orang itu bales baik ke ibu," mark menghela napasnya, dia tidak dapat menahan batu yang mengganjal di hatinya. "ibu bakal ngapain?"

kang seulgi atau bu kang mengangguk paham. jadi ini yang membuat mark tidak fokus seharian. pikiran seulgi langsung tertuju pada haechan. bukan rahasia lagi di kalangan murid jika mark amat membenci pemuda itu dan seulgi selalu memantau muridnya secara diam-diam.

"ibu bakal minta maaf ke dia, dan bakal ngurangin rasa benci ibu ke dia. gimana pun, benci sama orang itu ngga baik, apapun alasannya."

mark menundukkan kepalanya. rasa bersalahnya kepada haechan mulai terasa. mark mengakui jika dirinya terlalu kasar kepada haechan, dirinya mengakuinya jika dirinya sangat keterlaluan.

"mark." seulgi berdiri dari kursinya lalu berdiri di samping mark lalu menyentuh bahu pemuda itu. "dengerin ibu, sesalah apapun orang itu sama kamu, kamu ngga berhak benci banget sama dia. sekedar ngga suka itu wajar, tapi jangan sampai benci, okey? inget kata orang, benci sama cinta itu beda tipis."

"kalo kamu terlalu suka sama orang, sekali dia nyakitin kamu bakal benci banget ke dia. pun sebaliknya, paham kan maksud ibu?"

mark mendongak saat seulgi mengusap rambutnya. mark tersenyum kecil lalu mengangguk. benar apa yang dikatakan oleh murid-murid, bu seulgi akan sangat tegas saat mengajar tapi dia akan menjadi sangat perhatian di luar.

— maho —

"masih belom selese, na?" tanya daehwi sedikit jengah saat jaemin menghindar saat bertemu dengan jeno.

"coba dengerin jeno dulu, hubungan ngga bakal bagus kalo ngga ada komunikasi sama kepercayaan."

"dia uda bikin gue ngga percaya sama dia, woong." bantah jaemin cepat.

"emang dia ngapain?"

jaemin mengusak rambutnya kasar lalu menatap jengah ke arah haechan.

"gue denger jeno lagi deket sama orang!"

"siapa?"

jaemin menelungkupkan wajahnya lalu terdengar dia menghembuskan napas dengan kasar. dia memiringkan kepalanya menghadap haechan lalu memajukan bibirnya. "gue denger namanya renjun."

— maho —

haechan terduduk di rooftop menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. matanya terpejam lalu menghela napas dengan berat. detik selanjutnya mata itu terbuka dan tak sengaja melihat burung yang terbang. bibirnya tersenyum kecil.

seandainya saja dia dapat terbang sebebas burung itu.

sebuah botol isotonik tiba-tiba muncul di hadapannya. haechan memundurkan kepalanya karena terkejut lalu melihat ke samping kirinya.

"kak mark?" haechan mengerutkan alisnya.

"buat lo, tanda makasih sama maaf buat kemaren-kemaren."

haechan menganga mendengarnya. ini mark lee?

mark mengambil tangan haechan lantaran masih terdiam lalu meletakkan botol itu di tangan haechan. mereka berdua merasakan de javu.

"jangan di siram ke gue, ya? ga bawa baju ganti."

sebuah ide jahil muncul di kepala haechan. dalam hati dia tersenyum karena rencana jahilnya.

haechan mengubah wajah kagetnya menjadi datar. "ngga gue maafin."

mark memasang wajah skeptisnya. semoga bocah di depannya ini tak meminta hal yang aneh. "terus gimana biar bisa lo maafin?"

"kalo jadi pacar gue lo pasti nolak, jadi babu gue selama sebulan gimana?"

"apa-apaan? ga." tolak mark dengan cepat.

"dih, sebulan doang lo kagak mau. kemaren berapa lama lo nolak gue? sekarang masih mau nolak lagi?"

lee licik haechan, dasar sialan.

— maho —

tbc

maaf ya ga bisa bales komen kalian satu satu, tapi aku bacain semua kok hihi terimakasih! 💚

oiya aku kepikiran mau bikin work tema fantasi!au tapi bingung kapalnya hehe. kalo markhyuck, nohyuck, jaemren ada yg mau baca? atau kapalnya di ubah gitu? kasih saran ya!

maho ⑅ markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang