OO2

18.5K 2.6K 181
                                    

— maho —

haechan membasuh wajahnya dengan air wastafel dilanjutkan dengan rambutnya. sepertinya sepulang sekolah nanti dia harus keramas lagi. mendongakkan wajahnya dan memandangnya melalui cermin lalu meringis.

"lo pasti bisa, chan!" semangat haechan pada dirinya sendiri. tak lama setelah itu masuklah euiwoong, jaemin, dan daehwi dengan tergesa.

"haechan!" yang berambut blonde berteriak lalu menangkup wajah haechan dan menolehkannya ke kanan dan ke kiri.

"hwi, bisa pusing haechan lo gituin." tegur euiwoong. tanpa memperdulikan perkataan euiwoong, daehwi mendekatkan kepalanya ke haechan dan mengendus aroma yang tidak asing. "kok lo bau pocari?"

jaemin yang sejak tadi hanya diam menarik haechan dari daehwi lalu melakukan hal yang sama dengan daehwi. "bangsat." umpat jaemin pelan.

"lo habis disiram pake pocari?" tanya euiwoong dengan nada dingin. dirinya sangat geram dengan  haechan menatap ke arah lain lalu mengangkat bahunya cuek. "lo kayak nggak biasa aja."

mendengar jawaban haechan yang asal-asalan membuat mereka bertiga sedikit geram. jaemin ingin menyauti namun terhenti karena suara pintu kamar mandi yang dipukul diikutin dengan suara seruan yang keras.

"heh bangsat, lo kenapa?" pekik haknyeon. tadi dia berada di kantin dan mendengar bahwa haechan disiram pocari oleh mark.

haechan menatap malas ke arah haknyeon. lebay banget sepupunya. haechan mengacak rambutnya kasar lalu bersedekap. "gue disiram pocari di lapangan sama kak mark, puas lo pada?"

haknyeon mengepalkan tangannya dengan erat. wajahnya mengeras menahan emosi. dia berjalan cepat ke arah haechan, daehwi dan jaemin mundur memberi jalan. haknyeon mencengkram pundak haechan lalu mengguncangnya.

"gue emang nyemangatin lo buat ngejar mark, tapi nggak sampe kayak gini, bangsat! lo ngerendahin harga diri lo sendiri." wajah haknyeon memerah karena amarah. haechan melepas cengkramannya pada haknyeon lalu menghempasnya dengan kasar.

"lo gausah ikut campur, ini urusan gue bukan urusan lo." ucap haechan ketus lalu meinggal mereka. haknyeon menahan tangan sepupunya namun ditepis oleh sang empu.

"lo urusan gue, gue sama nyokap bokap gue bertanggung jawab buat lo." haknyeon sedikit memberi penekanan pada ucapannya. euiwoong maju lalu menenangkan kekasihnya. pertengkaran tidak bisa selesai jika kedua belah pihak dalam keadaan otak dan hati yang panas.

haechan mengepalkan tangannya. ini merupakan topik yang sedikit sensitif untuknya, apalagi jika dia sehabis di tolak secara terang-terangan oleh mark. harusnya sepupunya tau itu. sedikit menoleh kebelakang lalu berucap, "kalian mungkin dikasih tanggung jawab buat gue. tapi kalian bisa anggep cuek dan anggep gue ini orang asing." dengan nada dingin.

haechan tau ucapannya barusan sangatlah tidak sopan, namun apa pedulinya. dia memang egois dan dia tau itu. namun sekali lagi, dia tidak peduli.

haechan meninggalkan kamar mandi dengan perasaan marah dan kesal. meninggalkan empat orang dengan emosi yang berbeda-beda. euiwoong mendekap haknyeon lalu mengusap punggungnya perlahan guna mereda emosi. daehwi memandang tempat haechan berdiri tadi dengan pandangan iba. sementara jaemin bersedekap lalu berdecih.

"lo emang boleh marah ke haechan, tapi lihat situasi kondisinya dulu. juga, jangan bahas tentang tanggung jawab. lo bikin haechan ngerasa kalo dia itu beban buat lo sama keluarga lo." ucap jaemin.

haknyeon mengusap wajahnya dengan kasar lalu menjambak rambutnya. "pasti tuh bocah nggak pulang lagi."

— maho —

haechan berjalan di koridor menuju kelasnya. banyak pasang mata yang memandang ke arahnya, namun dia cuek dan menampilkan wajah santainya. sesampainya di kelas haechan langsung berjalan lalu duduk di bangkunya, menatap sekilas dua sejoli yang sedang menebar kemesraan di sampingnya

"halo kak haechan." sapa si polos.

haechan tersenyum tipis llu mengangguk. "halo seonho."

"habis ngapain lo?" guanlin memandang haechan dari atas ke bawah. rambut basah, wajah yang agak layu, serta baju olahraga. padahal hari ini tidak ada pelajaran olahraga.

"habis renang di empang sekolah." jawab haechan dengan ogah. seonho yang memahami situasi segera pamit dan kembali ke kelasnya. "kak lin, aku ke kelas dulu ya." guanlin mendongak memandang kekasihnya yang bediri di hadapannya lalu mengangguk.

"kak haechan, permisi." pamit seonho lalu meninggalkan kelas.

guanlin menghadap ke arah haechan lalu berkata, "lo ga mau cerita ke gue?"

haechan menghembuskan napasnya kasar lalu menelungkupkan wajahnya di meja. "kenapa orang-orang ga suka gue ngejar kak mark?" guanlin diam tidak menjawab, menunggu kelanjutan ucapan haechan.

haechan menolehkan kepalanya menghadap guanlin tanpa mengangkat kepalanya dari meja. "jujur sama gue, lo juga ga suka kan gue ngejar kak mark?"

"iya."

mendengar jawaban singkat guanlin membuat haechan mendecakkan lidahnya. haechan bukan tipikal orang yang suka mendengarkan jawaban singkat. apalagi sekarang suasana hatinya sedang buruk, makin memperparah saja.

"kita fine aja kalo lo suka apalagi ngejar kak mark. tapi kita ga suka kalo lo mulai diperlakuin kak mark seenaknya. lo itu idola sekolah, bangsat. kalo lo ditolak, masih banyak cowok lain. jangan bego bego." tepat setelah mengatakan itu guanlin keluar kelas. meninggalkan haechan sendirian di bangkunya.

— maho —


tbc

Happy ied mubarak! Minal aidzin wal faidzin, minta maaf ya kalo ada salah ke kalian ^^

Pst, dapet angpau berapa? :>

maho ⑅ markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang