Dua orang wanita dengan hijab itu tengah bersimpuh di hadapan wanita dan lelaki paruh baya yang tengah duduk di kursi ruang keluarga, mereka meminta doa agar selalu di mudahkan dalam setiap urusannya.
" Umma, mohon maaf untuk semua kesalahan yang sudah Prilly lakukan selama menjadi menantu Umma. Prilly meminta doa Umma agar Prilly dan Hasna lulus ujian ini Umma "
" Umma memaafkan semua kesalahan disengaja dan tidak sengaja kamu Nak, dan pastinya Umma selalu mendoakan agar anak - anak Umma di berikan kelancaran untuk setiap jalannya "
Prilly mendongakkan wajahnya pada Umma Yayah yang tengah tersenyum tulus padanya. " udah bangun "
Hari ini, setelah menjalani Program Profesi Dokter ( Koas ) Prilly dan Hasna akan mengikuti ujian kompetensi mahasiswa program profesi dokter ( UKMPPD ).
Jika orang lain menyebut ' enak jadi dokter, beres kuliah udah bisa jadi dokter terus dapat duit banyak ', mereka salah karena untuk menjadi dokter itu masih banyak tahap yang harus di jalani sampai akhirnya resmi menjadi dokter dan bisa membuka praktek.
Setelah subuhan tadi, mereka berkumpul disana seperti terencana padahal mereka tidak berencana untuk berkumpul diruang keluarga setelah subuhan.
Prilly kembali duduk disamping suaminya yang masih mengenakan koko, sarung dan pecinya. Ali membawa kepala Prilly agar bersandar di dadanya membuat Prilly salah tingkah sendiri karena malu.
Satu tangan lelaki itu memeluk bahu Prilly, satunya mengelus perut rata Prilly. " Permisi Kiyai, Nyai, Gus, Ning ", semua mata tertuju pada wanita bergamis hitam hijab coklat yang masuk ke ruang keluarga setelah dari dapur.
" sudah selesai Nduk ?"
" nggih Nyai ", ucap wanita itu dengan menatap ke arah Ali dan Prilly yang sibuk berbincang dengan senyuman.
" yawis, silahkan kon ke asrama meneh " titah Kiyai Umar.
Wanita itu tersenyum, lalu pergi setelah mengucapkan salam. Sebelum benar - benar pergi dia kembali melihat kearah Ali dan Prilly dengan tatapan sinisnya.
" ayo berangkat Prill ", Prilly mengangguk karena ajakan Hasna. Mereka akan diantar oleh Ali ke tempat ujian.
***
Ali keluar dari halaman parkir tempat ia menunggu Hasna dan Prilly yang tengah berjuang untuk ujian mereka. Lelaki itu melihat kearah sekitarnya, dia terkekeh karena tidak menyangka menikah dengan seorang dokter. Tidak ada dalam pikirannya untuk menikahi dokter, dia pernah membayangkan jika dia akan menikah dengan santri atau anak ustadz mungkin.
Lelaki itu bersandar pada body mobilnya, sesekali melihat keadaan sekitar. Dia tersenyum karena melihat beberapa orang yang sudah mulai keluar dari gedung itu, dengan tangan yang melipat di dada laki - laki itu tak lepas dengan senyumananya.
Dengan setelan jeans hitam, kaos hitam dan tak lupa topi hitamnya itu mampu membius orang - orang yang tak sengaja melihat kearahnya. Ali melangkah untuk menemui istrinya saat dia melihat Prilly dan Hasna yang baru saja keluar, baru beberapa langkah dia berjalan seseorang menabraknya sampai membuat orang itu terjatuh dan Ali pun hampir ikut nyungsep ke tanah.
" Maaf Mbak, saya kurang fokus jalannya "
" saya yang maaf Mas " jawabnya seraya berdiri sendiri karena Ali sungkan untuk membantu wanita itu, jika saja dia membantu berarti dia akan berpegangan dengan yang bukan mahramnya.
Dari jauh Prilly mengerutkan keningnya karena melihat Ali yang tengah berinteraksi dengan wanita lain, dengan cepat wanita itu berjalan kearah Ali membuat Hasna sedikit kaget karena ditinggal begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The Cause Of My Euphoria [ PDF ]
FanfictionSetiap orang memiliki kesalahan, tidak ada satupun manusia didunia ini yang tidak memiliki dosa sekecil pun, Kecuali Nabi ﷺ. Tidak peduli dia anak seorang preman, atau bahkan Kiyai sekalipun. Mereka tidak akan pernah luput dari yang namanya kesalaha...