BAB 2

13.1K 1.2K 24
                                    

Nana perlahan membuka matanya, semalam ia ketiduran di sofa saat sedang membaca buku

"Jam berapa sih?" Tanya Nana masih setengah sadar
Kemudian ia melihat jam yang menunjukkan pukul 04.23

"Gue kesiangan?" Tanya Nana pada dirinya sendiri sebab biasanya ia bangun pada pukul setengah 4 pagi
Tapi sekarang sudah hampir jam setengah 5 pagi

Nana bangun dan berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka hanya dengan air tidak dengan sabun

[FYI gess Nana jarang mandi pagi kecuali ada keperluan]

Setelah selesai Nana pergi keluar untuk jalan jalan pagi

Tapi baru saja 7 meter ia berjalan tiba tiba ada sebuah truk yang melaju kencang ke arahnya
Untungnya Nana dapat menghindar tapi ternyata ia menghindar ke arah yang salah, Nana tidak menyadari jika ada motor yang melaju kencang ke arahnya

Pengendara itu juga tidak menyadari jika ada Nana di depan, karna minimnya cahaya. Hingga....

BRUK

"ANJING!! SAKIT WOY!!" Teriak Nana kesal pada pengemudi itu

"Ck! Udah nabrak bukannya minta maaf malah langsung lari! Kayak anjing emang!!"

Untungnya Nana hanya mengalami luka ringan, tapi kakinya terkilir atau mungkin patah?

"Ni kaki gue pakek acara sakit segala lagi! Sumpah kalo gue ketemu sama yang nyerempet gue tadi gue sleding tu orang!"

Awalnya Nana ingin kembali ke rumah Nisa tapi saat ia tengah bersusah payah untuk bangkit ia tidak sengaja melihat ada sebuah cahaya yang melayang di semak atau lebih tepatnya hutan yang berada tak jauh darinya

"Apaan tu?"
Dengan susah payah Nana berjalan ke arah

Nana terus mengikuti cahaya itu hingga tanpa sadar ia sudah berada di tengah hutan

Nana merasa seperti ada sesuatu yang mengikutinya

'Gue gak di ikutin setan kan? Iya kan?'_Nana

Jujur Nana lebih bersyukur jika hewan buas yang mengikutinya sebab dia sangat takut kepada sesuatu yang berbau mistis

Perlahan Nana berbalik dan...

"AAAAAAAA" Nana berteriak begitu tau apa yang mengikutinya

Seorang wanita dengan darah hampir di seluruh tubuhnya

Perlahan wanita itu berjalan mendekat ke arah Nana, tapi baru 5 langkah ia berjalan Nana sudah pingsan tak sadarkan diri

..........

Perlahan Nana membuka matanya, dan lagi lagi ia terkejut

"Wanjing!!" Nana langsung terduduk sembari memegangi dadanya

Nana melihat objek yang membuatnya terkejut tadi, yang di tatap malah menatap balik dengan tatapan polosnya

"Kakak sudah sadar?" Tanya seorang anak yang membuatnya terkejut tadi

Bagaimana Nana tidak terkejut jika saat dia baru membuka mata ia langsung melihat wajah seorang anak yang sangat dekat dengan wajahnya

"Kau sudah bangun nak? Maaf, aku tidak sengaja membuatmu terkejut"

Nana langsung melihat ke sumber suara dan ia menemukan wanita yang penuh darah tadi, tapi bedanya sekarang wanita itu sudah bersih
Ternyata seorang wanita paruh baya

"Aku tadi sedang membuat ramuan dari rumput darah, itu sebabnya tubuhku penuh dengan getahnya yang seperti darah tadi"

Indah hanya mengangguk angguk saja padahal ia tak mengerti sama sekali

Wanita baya itu duduk di samping Nana dan memberinya minum

"Makasih tan" Ucap Nana kemudian meminum air itu hingga habis separuh

Setelah minum Nana merasa ada yang aneh dengan kakinya

'Bukannya tadi kaki gue sakit ya? Kok sekarang enggak? Kok lukanya ilang semua?'_Nana

Nana terus menatap kakinya dengan tatapan bingung, ia juga bingung dengan luka luka ditubuhnya yang hilang. Bukankah tadi tubuhnya banyak luka?

"Aku tidak sengaja melihat kakimu yang terluka jadi aku mengobatinya" Ucap wanita paruh baya itu seakan tau apa yang dipikir kan Nana

"Eh? Makasih ya tan. Maaf ngerepotin tante" Ucap Nana sembari membungkuk kan badannya

Wanita baya itu terlihat bingung
Tapi ia tetap menjawab Nana

"Ah tidak apa apa. Anggap saja sebagai permintaan maaf ku karna membuatmu terkejut tadi" Ucap wanita baya itu sembari tersenyum lembut

'Ni ibuk ibuk kok cara ngomong nya aneh banget ya?'_Nana

"Tapi nak. Mengapa kau terus menyebut nama tante? Siapa itu tante?" Tanya wanita baya itu pada Nana

Nana yang sedang meminum minumannya itupun langsung tersedak air

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Nana terbatuk sembari menepuk nepuk dadanya
Bajunya juga menjadi basah

'Ni orang gak tau apa itu tante?! Yang bener aja! Kayaknya sekampung - kampungannya orang pasti tau lah apa itu tante. Ni orang aneh banget!'_Nana

"Ah maaf apa aku mengejutkan mu lagi?" Tanya wanita baya itu pada Nana

"A-ah e-enggak, gak papa. Saya gak papa b-bibi?" Nana masih ragu ragu dengan perkataan terakhirnya

"Jangan panggil aku bibi. Panggil saja aku Ibu Ana seperti yang lain"

"O-oh iya i - bu?" Lagi lagi Nana mengucapkan kata terakhirnya dengan ragu dan hanya di balas dengan senyuman lembut dari Ibu Ana

"Ibu ini bajunya"
Tiba tiba anak perempuan yang tadi mengejutkan Nana datang dengan pakaian ditangannya

'Kapan ni bocah ngambil tu baju? Kok gue gak nampak?'_Nana

Nana tidak menyadari saat ia tengah tersedak tadi Ibu Ana menyuruh anak itu pergi mengambil pakaian untuk Nana yang basah karna terkena tumpahan air tadi

"Terimakasih Eva"

'Oh jadi nama tu anak Eva. Kok kayak gak asing ya?'_Nana

"Sama sama ibu" Ucap Eva kemudian duduk di samping Ibu Ana

"Tapi Kak, bagaimana kau bisa berada di hutan itu?" Tanya Eva pada Nana

"Hm? Gue?" Tanya Nana balik sambil menunjuk dirinya sendiri

Eva sedikit bingung dengan apa yang dikatakan Nana tapi ia tetap menjawab

"Iya kakak" Ucap Eva sembari mengangguk

Bukannya menjawab Nana justru bertanya balik

"Emangnya itu hutan apa?" Tanya Nana pada Ibu Ana

Eva dan Ibu Ana tampak terkejut dengan pertanyaan Nana

"Kau tidak tau?!" Tanya Ibu Ana dan Eva kompak

'Kalo gue tau gue juga gak bakal nanya kali!'_Nana

Nana menggeleng sebagai jawaban

"Itu adalah hutan racun. Hutan itu di penuhi dengan tumbuhan beracun. Bahaya jika masuk ke sana tanpa perlengkapan apapun" Jelas Ibu Ana pada Nana

"Ooo"

"Jika kau tidak tau itu hutan apa bagaimana kau bisa masuk ke sana?" Tanya Ibu Ana

"Emmm itu... Gue - Ah maksudnya aku tersesat di hutan itu"

'Kenapa ni orang tiap gue ngomong 'gue' , mereka selalu keliatan bingung?'_Nana

Bukan tanpa alasan setiap Nana berbicara dengan bahasa yang tidak baku, mereka akan memandang Nana dengan tatapan bingung

Me And My Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang