BAB 7

8.5K 981 9
                                    

"Sssttt... Tenang... Gak akan ada yang memukul mu di sini, kau tidak sendiri. Aku di sini menemani mu" Nana berusaha menenangkan Alex dengan kata katanya dan usapan nya di kepala Alex

'Heran. Ni orang udah nyusahin gue bolak balik tapi kenapa masih tetep gue tolong ya? Kenapa gak gue biarin aja?'_Nana

Merasa Alex sudah mulai tenang Nana menghentikan usapannya di kepala Alex, tapi pria ini malah membawa tangannya ke wajahnya, Alex mengusapkan usap kan wajahnya di tangan kecil Nana

Jujur Nana merasa kasihan pada Alex, sebenarnya semalam saat Nana menyingkap lengan baju Alex, Nana tidak sengaja melihat ada bekas luka, seperti bekas luka sayatan meskipun tidak terlalu jelas, tapi Nana yakin jika itu adalah luka sayatan, karna luka itu terlalu rapi jika tidak sengaja tergores sesuatu

"Luka yang gak di sengaja gak akan serapi itu"

Dan ya Nana kembali menunggu hingga Alex bangun, jika di hitung hitung Nana sudah menunggu Alex sebanyak 3 kali

"Ni orang kenapa gak bangun bangun sih?! Gue capek tau nunggu nya!"

Nana sangat ingin menarik tangannya dari wajah Alex tapi tidak bisa karna Alex menahannya

Akhirnya Nana pasrah dan menunggu hingga Alex bangun

Nana menunggu sekitar 20 menit lamanya hingga akhinya Alex bangun
Nana agak terkejut saat melihat Alex bangun dengan keadaan segar bugar seperti tidak pernah terjadi apa apa padanya

'Kalo orang normal biasanya butuh waktu minimal 1 hari untuk mulihin tenaga lagi, tapi kenapa ni orang cuman istirahat beberapa jam aja udah bugar lagi? Tapi untung deh kalo dia udah sehat, gue jadi gak perlu repot repot lagi'_Nana

Setelah Alex bangun mereka langsung bergegas keluar dari hutan racun itu, selama perjalanan tidak ada yang memulai percakapan
Jika biasanya Nana akan mengoceh kali ini dia diam karna pikirannya sedang di penuhi dengan cahaya yang tadi malam ia lihat, sedangkan Alex? Pikirannya juga sedang di penuhi tanda tanya, mengapa Nana diam saja? Bukankah semalam ia mengoceh tanpa berhenti?

Dan akhirnya tanpa sadar mereka sudah berada di luar hutan

"Nah karna sekarang kita sudah keluar dari tempat itu, jadi... Selamat tinggal" Pamit Nana tapi baru saja beberapa langkah ia berjalan suara Alex membuatnya berhenti

"Adena!" Panggil Alex yang membuat Nana membalikan badannya menghadap Alex

"Sekali lagi terimakasih karna sudah menolongku, maaf karna merepotkan mu. Dan.... Eum..." Alex menggantung ucapannya membuat Nana kembali mendekat ke arah Alex

"Dan apa?" Tanya Nana penasaran saat sudah berada di depan Alex

"Dan... Eumm... S-s-sampai jumpa!!!" Setelah mengucap kan itu Alex langsung berlari dengan wajahnya yang sudah memerah padam

Nana yang melihat itu merasa bingung sekaligus aneh melihat wajah Alex yang memerah

'Apa efek racunnya belum ilang ya?'_Nana

Setelah itu Nana berjalan kembali ke panti

..........

"NANA!" Teriak Ibu Ana begitu melihat anak pantinya pulang

'Njir! Mampus gue!'_Nana

"I-i-ibu... "

Pandangan Nana beralih pada Eva yang tengah berdiri di samping Ibu Ana dengan wajah khawatir

Bagaimana ia tidak khawatir saat melihat kakak pantinya itu pulang dalam keadaan yang begitu mengerikan, baju kotor dan robek, penampilannya yang acak acakan di tambah lagi pisau yang di bawa Nana ada sedikit darah di ujung pisau itu

'Pasti ni anak ngadu ke ibu!'_Nana

"Nana, Eva bilang kau pergi hanya dengan membawa tali dan pisau saja, apa itu benar?" Tanya Ibu Ana sambil melipat tangan nya di dada

'Nah kan! Bener! Ni anak ngadu ke ibu. Mampus gue! ini mau jawab apa lagi?'_Nana

Nana yang melihat Ibu pantinya sudah berbicara dengan nada serius

"A-anu.. Eumm... Itu.. A-aku, aku tidak terpikirkan untuk membawa yang lain hehe" Nana menggaruk kepalanya yang tidak gatal melihat sang Ibu yang langsung menatap Nana tajam setelah mendengar ucapannya tadi

'Mampus! Nana goblok. Alasannya bego banget!'_Nana

"Ya ampun Nana... Apa kau tau betapa khawatirnya kami saat kau tidak pulang selama 3 hari" Ucap Ibu Ana sambil memeluk Nana yang di angguki oleh Eva dan ternyata juga ada anak anak lain di sana

Mendengar ucapan Ibu Ana, Nana langsung membulatkan matanya

"3 HARI?!!" Tanya Nana tidak percaya

Bukankah dia di sana hanya semalam saja? Bagaimana bisa jadi 3 hari?

"Apa ibu serius?! Ibu bilang 3 hari?!" Tanya Nana lagi untuk memastikan dan di jawab anggukan oleh semuanya

"Tapi aku di sana hanya semalam! Bahkan tidak sampai 24 jam! Bagaimana bisa ibu bilang aku di sana selama 3 hari?"

"Kakak yakin hanya pergi semalam? Ini sudah 3 hari semenjak kau pergi kak" Jawab Eva membuat Nana semakin tidak percaya

'Sekarang gue makin yakin ada sesuatu di hutan racun itu! Ya kali gue pergi cuman semalam bisa di bilang pergi 3 hari!'_Nana

"Sudah, sebaiknya kau masuk dan bersihkan diri mu, setelah itu mari kita bicara" Putus Ibu Ana setelah itu masuk tanpa menunggu jawaban dari Nana

'Mampus gue!'_Nana

"Ibu tunggu!!!" Baru saja Nana ingin berlari tangannya sudah di tahan oleh Eva

"Kakak bisa kah kita bicara sebentar? Ini penting"

"Keselamatan ku lebih penting Eva" Ucapan Nana membuat Eva bingung, apakah kakak pantinya ini sedang dalam bahaya?

"apa maksud kakak? Apa kakak sedang dalam bahaya?!" Tanya Eva khawatir

"Ya, jika aku tidak menemui Ibu sekarang, aku bisa jamin keselamatan kuping ku sedang dalam ke adaan yang sangat sangat bahaya" Jawab Nana lalu melepaskan genggaman tangan Eva di pergelangan tangannya

Eva yang mendengar itu langsung mendatar kan wajahnya
Dia benar benar ingin bicara dengan kakak nya ini dan ini sangat penting!
Bagaimana bisa Nana malah bercanda di saat saat seperti ini

"Kakak, ku harap kau tetap aman selama berada di sini"

..........

Dan di sini lah Nana berada sekarang, di kamar Ibu Ana dengan Eva di sampingnya

"Nana, kau tidak bohong tentang yang kau katakan tadi bukan?" Tanya Ibu Ana yang membuat Nana bingung

"Tentang apa?" Tanya Nana

"Tentang kau hanya semalam berada di sana"


Me And My Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang