Kejadian itu terlalu tiba-tiba baginya. Takut, bingung, marah, semua rasanya muncul secara acak.
Ceritanya yang ia kira cukup sehari saja, tak begitu kenyataannya.
Cerita kaburnya yang pertama malah membawa pada cerita kaburnya yang lain, jelas unt...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baik kami jalan lebih dulu"
"Sampai bertemu di hotel kalau begitu"
"Kami menginap di hotel berbeda, Tuan Lin Yi" jelas Prin.
"Hotel kami lebih dekat dari sini karena keperluan persiapan"
Lelaki tuan muda yang bersiap masuk kedalam mobilnya berhenti sekejap.
"Begitukah?" Lin Yi mendadak dingin dan minim ekspresi.
"Kita akan bertemu kembali besok pagi untuk peninjauan lokasi pabrik- pabrik lainnya"
"Oh"
"Selamat istirahat"
"Kalian juga" jawab lelaki tuan muda itu sekedarnya lalu masuk kedalam mobilnya.
Dari dalam mobilnya, ia melihat Lalisa dan juga Prin, dua tim NGO itu terlihat lelah menuju mobil mereka yang juga akan mengantarkan pada hotel. Melihat gadis itu duduk dibelakang bersama Prin dan tampak akrab dan juga menginap di hotel yang sama pula, si tuan muda tidak tenang dan tidak suka, sangat.
"Aku ingin kita pindah hotel!"
"Tuan muda"
"Sebaiknya kita tidak mencari hal-hal yang mengundang rumor yang tidak-tidak selama proyek ini"
"Aku hanya minta hotel yang sama" si tuan muda semakin dingin.
"Maaf, tuan muda" "Area terdekat tidak ada hotel yang layak untuk Anda"
"Untuk kota berikutnya saya pastikan kita akan berada di hotel yang sama dengan tim Nona"
Tuan muda itu diam dalam nuansa yang mencekam beberapa menit.
"Pastikan ia beristirahat dengan nyaman malam ini, tanpa kurang satu apapun"
"Baik, akan saya pastikan"
"Pastikan tidak ada lelaki yang masuk ke kamarnya!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
