Sirius Black x Rein Potter
Gryffindorx Gryffindor
"Sirius, James akan membunuhmu jika dia melihat kita sekarang ini." Rein berkata sambil menahan desahan dan berakhir melenguh saat Sirius semakin intens menjilat sesuatu dibawah sana.
Malam tadi, Sirius datang ke rumah dengan keadaan kacau. Dirinya bilang bahwa dia kabur dari rumah karena bertengkar dengan keluarganya. Dan menjadikan rumah keluarga Potter sebagai tempat pelarian. Lagipula, keluarga Potter selalu menerimanya seperti anak sendiri. James yang melihat sahabatnya dalam keadaan kacau seperti itu jelas langsung merangkul Sirius untuk masuk. Mr dan Mrs Potter tengah pergi ke luar kota untuk urusan mendadak, meninggalkan James dan Rein di rumah sendiri.
Sirius bergerak ke atas, berbaring menghadap samping, menatap Rein yang sudah berbaring naked disampingnya dengan tangan kirinya sebagai tumpuan.
Sirius menyeringai. "Malah lebih baik kalau dia melihat kita seperti ini. Jadi kita tak perlu repot-repot menjelaskannya kan?" Sirius menggoda sambil tangannya bergerak aktif menggantikan lidahnya.
Rein mendongakkan kepalanya ke atas dengan mulut terbuka, merasakan nikmat. Bibirnya mencoba menggapai bibir Sirius yang berulang kali menjauh, mencoba menggoda Rein.
"Kau menyebalkan." Keluhnya membuat Sirius tertawa senang. Kemudian ia berdiri, melepas celananya dan ikut bertelanjang bulat bersama Rein.
Sirius kembali ke posisinya dan mulai memagut bibir bawahnya dengan intens sambil tangannya masih bergerak liar. Membuat tubuh Rein meliuk hebat.
Rein benar-benar dibuat mabuk oleh Sirius. Sentuhannya yang menggoda dan perasaan takut bahwa James akan masuk ke kamarnya dan mengetahui perbuatan bejat mereka membuat permainan semakin menantang. Apalagi saat melihat Sirius masuk menyelinap lewat kamarnya tanpa atasan dan langsung ikut menyelinap dibawah selimutnya.
Ugh! Sirius benar-benar gila.
Tangan Rein mencoba menggapai milik Sirius. Membuat pria itu melenguh sambil tangannya berpindah, memberi sentuhan pada buah dada Rein yang menggoda. Terkadang memainkan putingnya atau terkadang meremas gemas.
"Kau benar-benar panas." Rein merona mendengar pujian semacam itu dari Sirius.
Mata mereka saling bertatapan, mengirimkan sinyal ingin saling bertemu satu sama lain. Kemudian tanpa ba-bi-bu lagi, Sirius segera mengungkung Rein dalam kungkungannya dan menyatukan inti mereka bersama.
Rein memejamkan mata sambil melenguh panjang. Sirius menciumnya, penuh nafsu sambil menggoyangkan pinggulnya.
"Kau masih sangat ketat, love." Sirius memuji.
"Aku yakin Evan akan membunuhmu jika tahu kita bercinta."
Sirius mengungkapkan perasaannya satu bulan yang lalu. Dan Rein jelas menolaknya. Dia sudah menjalin hubungan dengan Evan Rosier, anak Slytherin dan hubungan mereka tidak ada masalah. Sampai akhirnya Sirius mengacau.
Ini adalah kedua kalinya mereka melakukan hal seperti ini.
Sirius kembali menyeringai. Seringai yang menyebalkan. "Akan ku tunjukkan padamu siapa yang lebih hebat." Ucapnya sambil menggerakkan pinggulnya lebih keras dan memberi tanda di bawah telinga Rein sehingga wanita itu melenguh nikmat.
Malam itu, Sirius Black benar benar menghabisinya.
*****
Pagi sekali, Sirius langsung keluar dari kamar Rein dan membersihkan tubuh. Dia langsung membantu James yang sudah berkutat di dapur untuk memasak sarapan.
"Kau sudah bangun? Bagaimana perasaanmu?" tanya James penuh perhatian sambil menyusun makanan di meja.
"Brilliant!" sahutnya semangat. Membuat James mengerutkan dahi menatapnya heran tapi kemudian mengangkat bahu tak peduli.
"Kalau begitu, bisa kau bangunkan Rein? Suruh dia turun dan sarapan. Aku harap peningnya segera pergi."
"Baiklah."
Sirius segera bergerak kembali ke lantai atas dan menuju kamar Rein. Pria itu masuk ke dalam kamar Rein dan melihat gadis itu masih tertidur pulas dengan selimut menutupi tubuhnya. Wajahnya begitu polos, membuat Sirius tersenyum mengingat semalam. Malam kemarin benar-benar panas.
"Wake up, Rein. James memintamu untuk sarapan bersama."
Tapi tak ada jawaban selain lenguhan kecil dari birai Rein yang kembali tidur. Sirius memutuskan untuk pergi ke atas tubuh gadis itu, membisikkan sesuatu sampai gadis itu terlonjak kaget dan membuka matanya.
"Harusnya tadi aku keluar agak siangan dan kita mandi bersama." Sambung Sirius masih sambil berbisik.
Rein menoleh galak. "Menyingkir kau dariku." Ucapnya galak sambil membawa selimut ke kamar mandi.
Sirius terkekeh. Dia tahu, adik sahabatnya ini memang punya perangai yang buruk. Tapi dia suka.
"Aku tunggu di bawah."
Sirius langsung turun ke bawah disambut dengan James yang sudah duduk santai menunggu mereka.
"Mana Rein?" tanyanya saat melihat Sirius turun sendiri.
"Sedang mandi."
James berdecak. "Pasti lama. Lagipula, sedang sakit kenapa malah mandi."
"Dia sakit?" Sirius bertanya heran. Pasalnya, semalam gadis itu terlihat begitu sehat.
James mendengus. "Aku memintanya untuk pergi menemui Lyli tapi dia menolak dan berdalih pusing dsn tidak enak badan."
Sirius tertawa. "Itu jelas dia membohongi mu. Kalau aku jadi dia aku juga malas." James terlihat kesal.
Atensi keduanya kemudian teralihkan pada Rein yang turun sambil sedikit menguap.
"Sepertinya ada yang kelelahan setelah malam yang panjang." Goda Sirius saat Rein turun dan duduk di meja makan. Membuat James menatap mereka bingung.
Rein menatap galak. Ingin rasanya merobek mulut pria satu itu.
'Akan kubuat Evan membunuhmu!' tatapan matanya menatap Sirius tajam yang malah dibalas seringaian menyebalkan.
Oh tuhan! Rein tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi pria satu ini. Semoga masa depannya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts imagine
FanfictionBerisi kumpulan cerita oneshot bersama para Hogwarts Boys