Cedric terdiam beberapa langkah. Kakinya berhenti ketika melihat pemandangan di depannya.
Itu menyakitkan.
Cedric adalah tipe yang suka memberikan action untuk love language nya, sedangkan Alicia adalah adalah orang yang butuh pernyataan. Baginya itu penting, dan mereka bertentangan.
Flashback.
"Aku menyukaimu."
"Kau menyukaiku?" dia bertanya tak percaya. "Tapi kau tahu aku sudah memiliki kekasih." Jelasnya tak mengerti.
"Eum... Diggory?"
Alicia mengangguk.
"Aku tahu." Jawabnya.
"Lalu? Kenapa kau mengatakannya padaku Bole?"
"Aku hanya tidak ingin menyesal. Setidaknya, kau tahu bahwa aku punya perasaan untukmu."
Flashback off.
Kesadaran Cedric kembali ketika melihat pelukan mereka sudah terlepas dan Lucian tengah mendekatkan wajahnya, berusaha mencium Alicia. Detik itu juga, Cedric memutuskan untuk berputar arah dan kembali naik ke atas. Tak mau melihat pemandangan selanjutnya.
Alicia langsung mendorong kecil bahu Lucian. Kepalanya menunduk.
"Maaf." Ucapnya, setelah itu pergi.
*****
Alicia berusaha mencari Cedric. Dia ingin bercerita tentang ayahnya hari ini. Tapi dia malah mendengar kabar bahwa Cedric ikut memasukkan namanya ke cawan pejuang triwizard.
Kakinya melangkah cepat mencari Cedric dan menemukannya tengah bersenda gurau dengan teman-teman Quidditch-nya di suatu ruangan. Duduk sambil bergurau.
"Cedric." Alicia berdiri di depan Cedric.
Pria itu menoleh tak peduli. Alicia sedikit terlihat malu, Cedric mengabaikannya di depan teman-temannya.
"Alice." Panggilnya.
Semuanya bersiul menggoda Cedric. Ruangan itu penuh Hufflepuff meski ada beberapa anak Gryffindor juga.
"Duduklah." Dia menepuk ruang di sebelahnya, menyuruhnya untuk duduk disampingnya.
"Kau mendaftar jadi pejuang?" tanyanya masih sambil berdiri, tak mengindahkan perintah pria itu untuk duduk disebelahnya.
Cedric terdiam sebentar. Sedikit kaget karena reaksi gadis itu.
"Kau sudah tahu?"
Alicia diam sebagai jawaban.
"Bagaimana menurutmu?" Cedric bertanya bagaimana pendapatnya.
"Kau baru bertanya padaku sekarang? Setelah kau memasukkan namamu kesana?" Alicia menjawab tak suka.
Cedric menatapnya tak percaya. "Kau marah?"
Alicia menghembuskan napasnya panjang, kesal.
"Ced, ini triwizard. Dumbledore sendiri bilang bahwa ini berbahaya. Bisa merenggut nyawa dan kau tahu betapa cemasnya aku saat mendengar kau memasukkan namamu?" Cedric bisa dengar nada cemas di kalimatnya.
Cedric tertawa kecil, merasa terhibur dengan godaan para temannya yang terkadang mencuri dengar percakapannya.
"Tenang saja. Kau hanya perlu mendoakanku. Support me, ok?" Cedric berdiri lalu menaruh telapak tangannya yang besar di kepala gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts imagine
Fiksi PenggemarBerisi kumpulan cerita oneshot bersama para Hogwarts Boys