9. R. Davies (Egois)

43 9 0
                                    

Author minta maaf diatas materai untuk hiatus sebelumnya wkwk

Aku bawa anak Ravenclaw nih!😆

Penggemar Ravenclaw siapa cung!

Ini sebenernya request dari goldnsnicth

Semoga sukak!!!!

Happ reading...!

R. Davies x Sienna Olivier

Ravenclaw x Ravenclaw

"Pergi bersama Malfoy lagi?"

Sienna hanya menghela napasnya panjang. "Tentu harus, dia yang berulah enak saja hanya aku yang mendapat hukuman dari Snape." Keluhnya sambil menata buku pelajarannya diatas meja, mulai kembali fokus untuk mengulang materi pelajaran lalu.

"Oh God! Kau masih betah belajar setelah seharian menyalin ulang buku ramuan? Aku yakin kau yang lebih banyak menyalin daripada Malfoy!"

Sienna hanya mengendikan bahunya tak peduli. Matanya fokus pada jejeran huruf yang tersusun rapi di depannya sedang mulutnya sibuk mengunyah makan siangnya.

"Dasar maniak belajar!" Dengus Susan kesal.

Sienna tak menggubrisnya, dia hanya diam menikmati bacaannya sampai pangggilan Padma membuyarkan fokusnya.

"Oh, Olivier!"

Sienna mendongak.

"Tidakkah kau merasa Davies terus menatap kesini? Sepertinya dia menyukaimu."

Sienna sempat terdiam sebentar sebelum berujar. "Kesimpulan darimana itu. Jangan terlalu banyak membaca novel, lebih baik kau baca ulang buku ramuanmu. Nilaimu jelek disana."

Padma mendengus mendengarnya.

"Tapi dia benar melihat kesini, kearahmu."

Sienna mencoba melihat dimana Roger duduk menatapnya. Bisa dilihat pria yang duduk bersama kawanan tim Quidditch asramanya, langsung melengos ketika Sienna menatapnya.

"Mana ada. Jangan mengarang." Sienna kembali memilih fokus pada bacaannya.

"Lalu, bagaimana kau membantah tentang dia yang sering diam-diam mencuri pandangan padamu untuk setiap kelas saat dia tiba-tiba lewat di depan kelas kita atau saat di common room?"

Sienna mendengus. "Dia punya mata, bukankah lebih aneh lagi kalau dia tidak melihat?"

"Bisa saja matanya di mantrai?" Balas Padma acuh.

"Atau memang sudah buta karena cinta?" Susan menimpali, kemudian keduanya terkikik geli mengejeknya.

Sienna memutar bola matanya jengah.

"Kau pergi kan?"

"Kemana?" Heran Sienna sambil memasukkan puding ke dalam mulutnya, matanya masih tak lepas dari si buku.

"Yule ball! Apalagi memang?"

"Jangan bilang tidak?" Gemas Susan sambil menatap teman seangkatannya tak habis pikir.

Sienna hanya mengendikkan bahu tak peduli. "Lagipula untuk apa juga. Tidak penting."

"Kau tidak mau cari pacar? Oh c'mon babe! Are you sure?"

Kekasih? Sepertinya itu bukan pilihan yang tepat. Atau mungkin juga bisa jadi yang sangat ia butuhkan. Sienna hanya ingin menikmati hidupnya.

"Hello? Kau mendengarku?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hogwarts imagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang