0.0 Prolog

128 46 70
                                    

"Kenapa dari sekian banyak manusia di dunia ini aku harus mencintaimu yang tidak mencintaiku" -Freya Seraphina

"Kenapa dari  sekian banyak manusia di dunia ini aku harus mencintaimu yang tidak mencintaiku" -Freya Seraphina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah tidak ada sedikit ruang di hatimu untuk ku?" Reya menatap nanar pria dingin yang ada di hadapannya itu.

"Tidak akan pernah ada, dan jangan berharap" Satu kalimat yang di lontarkan pria ini-Gema, berhasil mengoyak hatinya.

Gema berjalan melewati Reya dengan seribu luka yang terukir di hatinya, dan Gema tidak memperdulikan hal itu. Sikap dinginnya tidak akan pernah hilang, semakin Reya mendekat semakin besar pula rasa benci yang didapatnya.

Lebih sakit saat ia berpaling daripada bersama yang lain.
Aku tidak bisa memilih, tidak bisa berhenti atau melanjutkan perasaaan ini.

Reya menatap jalanan yang terlihat kabur, matanya sudah di penuhi dengan air mata yang tidak bisa berhenti mengalir. Salahnya, yang tidak pernah mengatakan kebenaran pada pria yang selalu menetap di hatinya itu.

Gema menahan emosi setiap kali berpapasan dengan Reya, karena gadis itu tidak pernah mengerti akan perasaannya yang begitu sakit saat melihat wajahnya. Hanya ada satu kata yang jelas menggambarkan hubungan mereka, yaitu 'kebencian' yang tidak mudah di lupakan oleh seorang Gema. Karena ia hanyalah seorang yang sedang jatuh cinta tapi cintanya di renggut oleh kenyataan.

"Reya.." Deo menghampiri Reya yang mematung di tempatnya, tidak mengatakan sepatah katapun padanya. Hanya air mata yang bisa menjelaskan situasinya. Sang sahabat hanya bisa menghela nafas pelan, Gema tidak perlu sedingin itu pada Reya, pikirnya. Punggung pria itu dapat di lihat oleh Deo walau mulai menghilang dari pandangannya.

"Re, semua ini gak benar. Kamu yang sakit Reya kalau gak bilang apa-apa ke Gema. Hati kamu, itu gak akan bertahan lama. Kamu bisa hancur karena keputusan kamu sendiri" Deo tidak tahan melihat kondisi sahabatnya yang menyedihkan itu, bukan hanya Reya yang terluka, jelas Gema lebih terluka.

"Terus kalau dia tahu, apa yang berubah Deo? Faktanya dia mencintai Allisya bukan Freya" Kata-kata yang di ucapkan Freya terdengar begitu menyedihkan di telinga Deo. Jika sudah begitu ia tidak akan mengatakan apapun lagi pada Freya, itu hanya akan membuatnya tambah terhanyut dengan pikirannya sendiri.

 Jika sudah begitu ia tidak akan mengatakan apapun lagi pada Freya, itu hanya akan membuatnya tambah terhanyut dengan pikirannya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo semuanya, ini cerita berpart pertamaku. Sebuah karya dari tangan pemula, mohon dukungannya dan terimakasih telah meluangkan waktu untuk mampir

Dandelion di Pelupuk MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang