3. Inori

4.5K 406 15
                                    

Sudah berulang kali Satoru bilang, Satoshi itu tidak punya jiwa seorang kakak sama sekali. Nope! Nihil! Kalau tidak percaya, lihat saja kelakuannya saat ini. Satoru memijit pangkal hidungnya, berusaha menahan rasa pening akibat melihat tingkah tak masuk akal yang dilakukan Satoshi.

Dihadapannya kini, bocah berambut pink yang katanya adalah kakaknya itu tengah bergelantungan di dahan pohon dengan keadaan terbalik. Tangan Satoshi memegang senjata panahan yang ia pinjam tanpa izin dari lemari penyimpanan senjata milik Sarada.

"Satoshi sialan... Berapa kali kubilang jangan mencuri senjata milik Nee-chan lagi! Kalau kau dihukum aku juga yang kena!" Umpatan kasar yang entah dari mana ia pelajari meluncur dengan mulus dari lisan Satoru. Satoshi tampak tidak peduli. Bocah itu malah tertawa dengan nada meledek.

"Hahaha tahan saja. Kita ini kembar. Kalau aku sakit karena dijewer tentu saja kau juga harus ikut merasakan sakitnya." Dengan tak tahu dirinya kalimat itu meluncur dengan santai.

Satoru mendelik, menatap tajam saudaranya yang malas sekali ia akui itu.

"Menyesal aku berbagi rahim bersamamu!" Teriak Satoru kesal.

"Jangan gitu, nanti kau rindu padaku!" Timpal Satoshi sambil menembakkan anak panah yang langsung mengenai bagian tengah pohon disebrang sana.

"AMIT-AMIT!"

"HAHAHAHA!"

****

Langit sudah berubah jingga saat kedua bocah kembar Uchiha itu keluar dari area pelatihan di belakang komplek Uchiha yang lama. Satoshi menyampirkan alat panahnya yang tingginya hampir sama dengan tubuhnya itu di punggungnya.

"Toshi-nii!"

Satoshi, yang namanya dipanggil menoleh dan langsung melambai senang saat melihat Inori yang berlari kearah mereka.

"Utututu Ino-kun kecayangan Nii-chan."

Satoru mendelik geli saat melihat Satoshi yang memeluk Inori dengan gemas dan memainkan pipi gembul bocah pendek itu. Inori memang hanya terpaut usia satu tahun dari mereka, namun karena tubuh Satori dan Satoshi yang lebih tinggi dari anak-anak seusianya sehingga kini tinggi Inori hanya sebatas dada mereka saja.

"Toshi-nii lepuass!!" Ucap Inori dengan susah payah.

"Menjijikan." Ucap Satoru lalu berjalan mendahului kedua orang itu.

"HEI TORU TUNGGU AKU!" Teriak Satoshi setengah kesal.

"Inori besok saja ya kita main bareng. Aku harus cepat pulang sebelum Sara-nee kembali hehe." Satoshi lantas langsung berlari meninggalkan Inori.

Begitu berhasil menyusul Satoru, Satoahi menepuk kesal punggung adik kembarnya itu.

"Kau itu sensian sekali sih!" Kesalnya.

"Terserah." Balas Satoru singkat.

Satoshi memanyunkan bibirnya, "Kau itu tidak ada imutnya sama sekali! Coba saja adikku seperti Inori pasti lebih menyenangkan." Satoshi terus saja mengoceh dan membandingkan Satoru dengan Inori.

Satoru yang mendengarnya berusaha menahan kesal. Anak itu mempercepat langkahnya hingga Satoshi tertinggal di belakangnya.

****

"Sudah berapa kali Nee-chan bilang jangan mencuri senjata milikku lagi! Kau itu kenapa nakal sekali sih?!"

Satoru berdiri di belakang Satoshi yang masih menunduk pasrah menerima omelan dari Sarada. Anak itu menggaruk rambut pinknya, berjengit kaget saat Sarada kembali menjewer telinganya. Kali ini Satoru tidak kena imbasnya karena ia bilang ia sudah mencegah Satoshi. Omelan sang kakak masih berlanjut membuat telinga Satoru rasanya pengang. Tatapan meminta tolong yang sejak tadi dilayangkan oleh Satoshi membuat Satoru tidak tega juga.

"Nee-chan, kami lapar.." ucap Satoru lirih. Ia menarik tangan Sarada lalu menatap kakak perempuannya itu melas.

"Lanjutkan mengomelnya nanti saja ya?" Sarada menggigit bibirnya gemas. Ia akhirnya memilih pasrah, selalu kalah kalau adiknya sudah memasang wajah imut seperti itu. Apalagi ini Satoru. Jarang sekali anak itu mau memelas dengan wajah imut seperti itu.

"Ya sudahlah, sana kalian makan." Tanda mengalah, sulung Uchiha itu langsung berbalik setelah mengambil alat panahan dari Satoshi dan membawanya ke kamarnya.

"Mana terimakasih untukku?" Ucap Satoru sambil tersenyum miring kearah saudara kembarnya itu. Satoshi mencebik kesal, "hmm.. arigatou!" Ucapnya dengan nada setengah kesal.

Satoru tersenyum puas lalu berjalan mendekati Satoshi yang masih duduk bersimpuh. Tangannya terulur, mengacak rambut merah muda saudaranya.

"Dasar bocah!"

Satoshi melotot kesal lalu balas memiting leher Satoru dan mengacak rambut saudaranya itu. "Aku ini lebih tua darimu!"

"Aaa lepaskan aku!"

"Minta maaf padaku!"

"KAU CUMAN TUJUH MENIT LEBIH TUA DARIKU!"

****

Sore hari keesokan harinya Satoshi menepati janjinya untuk bermain dengan Inori. Satoshi duduk di depan televisi bersama Inori sedangkan Satoru tampak fokus bermain dengan konsol game ditangannya. Sepenuhnya abai dengan suara berisik dari Satoshi dan Inori yang sedang bermain Play Station di depan televisi sambil berteriak heboh.

"HEH CURANG! TIDAK BOLEH PAKAI ITEM INORI!"

"Hahaha tidak ada aturan seperti itu, Nii-chan!"

Alis Satoru mengernyit kesal tanda kalau bocah itu mulai merasa terganggu. Permainan yang ia mainkan di dalam konsol gamenya telah menunjukkan kata game over. Satoru melirik ke arah Satoshi dan Inori, berdecih kesal saat keduanya masih asik bermain berdua.

"Aahh! Aku kalah.." Satoshi melempar stick game nya ke atas karpet saat layar televisi menampilkan kalimat game over dan menyandarkan tubuhnya ke badan sofa dibelakangnya.

"Sudahi mainnya. Ayo pulang sebelum sore. Tadi pagi kan Mama bilang kalau Papa akan makan bersama kita." Ajak Satoru.

Satoshi mendongak menatap kembarannya yang duduk di atas sofa. Ia kemudian mengalihkan matanya dan menatap jam dinding yang menunjukkan pukul setengah empat sore.

"Masih jam segini. Main satu kali lagi yaa?" Pinta Satoshi.

Satoru memutar bola matanya, "kau saja. Aku mau pulang duluan." Ucapnya datar sambil bangkit dari sofa dan melangkah keluar rumah Inori.

"Ehh.. tunggu aku! Inori aku pulang dulu ya bye bye!" Satoshi melambai pada Inori.

Inori hanya melihat kedua saudara kembar itu melangkah keluar dari kamarnya. Ia tersenyum tipis, senyum yang sangat mirip dengan Ayahnya. "Lucu sekali melihat Satoru cemburu."

****

Sorry lama aku pending. Aku bakal lanjut cerita ini karena WTD sudah ending🤗

Oh iya, bagi yang mungkin lupa cerita ini bisa dibilang sequel dari universe WHY THIS DIFFERENT. Lanjutanny gitu. Tapi bakal lebih fokus nyeritain anakny sasusaku, yaitu sikembar Satoshi dan Satoru.

Dan kayaknya cerita ini satu partny gak bakal panjang gitu. Karena isiny slice of life aja.

Dah itu aja.

See you on the next chapter~

The Twins of UchihaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang