Aroma yang lezat menyapa indera penciuman kali pertama sera pergi ke dapur, berbagai macam makanan tersaji diatas meja. orang yang menyiapkan tentu saja kakaknya bang chan.
"oh, ayo makan." katanya setelah sadar keberadaan sera.
sera mulai duduk, sementara chan mulai menuangkan air minum ke gelas sera. chan merasa ada yang aneh, dan benar saja sera sedang memandangnya sambil tersenyum.
"kenapa senyum? ada yang lucu ya dari gue?" sera langsung menggeleng cepat, "gue cuman seneng aja karena lo sekarang disini sama gue~"
chan mengerutkan dahi sambil terkekeh, "apaan deh, gue kan emang selalu sama elo." chan mengusap kepala sera, "ayo makan yang banyak ya."
saat sedang asik menikmati makan malam dengan mulut sibuk mengunyah, sera mengedarkan pandangan untuk sekedar melihat sekitar dapur hingga pandangannya berhenti pada jendela dapur.
"kak hari ini lo habis darimana?" nada suara sera tiba-tiba berubah.
"hah? oh itu tadi gue kumpul bareng temen sma dulu. kenapa?"
atensi sera beralih pada chan lalu tersenyum, "soalnya lo balik telat tadi gue jadi khawatir~"
chan tersenyum, "iya lain kali gue bilang dulu sama lo kalo mau balik telat."
setelah makan malam selesai, sera segera menumpuk piring. tungkainya melangkah mendekat kearah wastafel. bang chan sudah pergi lebih dulu ke kamarnya karena harus menyelesaikan tugas nya.
selesai mencuci piring sera melangkahkan kakinya kearah pintu belakang. dengan cepat tangannya berhasil mencengkeram leher makhluk yang sedari tadi memperhatikan mereka.
penampakannya cukup mengganggu, tubuh yang hangus, rambut yang gimbal juga bola mata yang besar dan menonjol.
"lo kenapa bisa disini?"
"kkh.. sa-saya disuruh. saya gak tau kalau disini ada yang bisa melihat seperti kamu."
cengkraman sera dileher makhluk itu semakin kuat, "lo disuruh apa?"
"akh!.. i-itu.. mengikuti, menghalangi, menghancurkan semua usaha yang dia kerjakan."
tiba-tiba sera mendapatkan gambaran karena jarak sedekat ini.
ternyata dalang dari semua ini adalah teman sma bang chan yang dari dulu memang tidak suka dengannya. bermuka dua, dihadapan bang chan seolah dia adalah teman terbaik tapi menusuk dibelakang. maka dari itu dia mengirim makhluk ini untuk menghancurkan hidup bang chan.
kuku jari sera menancap di leher makhluk dihadapannya ini. "dasar makhluk lemah. apa lo mau gue hancurin?" makhluk itu menggeleng dengan sekuat tenaga.
"sekarang lo udah tau apa yang harus lo lakuin setelah ini kan? gue mau malem ini juga!" final sera dengan penuh penekanan.
setelah cengkramannya dilepas makhluk itu pergi dengan menghilang.
selesai mencuci tangannya, sera berniat naik ke lantai dua pergi ke kamarnya untuk tidur. tapi saat di anak tangga sera melihat chan yang turun secara terburu-buru, sibuk menggenakan jaket dengan smartphone yang diapit antara telinga dan bahu.
"perasaan tadi sore gapapa kan???" tanya chan pada si penelpon.
"kak mau kemana?"
chan mengambil kunci motornya sebelum menjawab, "gue pergi dulu ya, temen sma gue tiba-tiba meninggal, dia ditemuin bunuh diri." berakhir menepuk bahu sera dan melenggang pergi. []
KAMU SEDANG MEMBACA
préwangan [ h.jisung ]
Short Storyft. han jisung, bang chan (n.) penghubung dengan dunia roh. ©2022