Memories 1

1 1 0
                                    

"Aku akan tiba lima belas menit lagi Lucas,tolong katakan pada David ok?"ucap seorang wanita yang kini sedang lari kesana kemari di dalam apartemenya.

"Apa kau telat bangun lagi Liv?astagah apa kau ini kerbau?"Lucas yang sedang di ajak bicara terdengar frustasi di seberang telepon.

"Nanti saja lanjutkan ceramahmu ok?aku kluar skarang"

Tutttt.....

Wanita berambut pendek itu mendengus dan langsung menghampiri rak sepatu miliknya memilih mana yang akan dia pakai skarang.Setelah memilih yang menurutnya pas wanita itu kemudian bercermin dan hanya memoleskan lipstik saja mengingat sikap bar bar yang dimiliki olehnya membuat dirinya tidak tau soal apa apa mengenai make up kecuali lipstik karena itu sangat mudah digunakan.

"Ok siap"wanita itu merapikan rambut pendeknya dengan jari jarinya sambil berlari keluar apartemenya menuju halte bus.

♡Waffle.Coffe♡

  "Apa David sudah tiba?"Liv dengan napas tersenggal senggal menghampiri Thea yang sibuk di kasir.

"Sepertinya belum.
Apa kau terlambat lagi huh?!"Rhea hanya bisa geleng geleng kepala saat Liv mengangguk.

"Bersiaplah
Bantu aku,sepertinya hari ini akan ramai pengunjung"Rhea menatap sekeliling cafe yang mulai ramai didatangi pengunjung.Sedangkan Liv,wanita itu hanya mengangguk dan langsung pergi ke belakang tempat pakaian kerjanya disimpan.

♡L.Commerce Group♡

   "Apa belum kalian temukan?"
Seorang pria bertubuh besar dan tegap kini menatap para suruhanya yang sampai saat ini belum menemukan apa yang diperintahkan tuan mereka.

"Belum tuan,sepertinya ia mengganti identitasnya sehingga kami kesulitan mencarinya"

"Apa waktu sepuluh tahun tidak cukup untuk mencarinya hah?!sebenarnya kalian bekerja atau tidak?!!"pria itu berteriak frustasi.

"Pergi dan cari sekarang.
Jika dalam kurun satu minggu ini kalian belum mendapatkan apa apa jangan salahkan aku yang akan memecat kalian semua.PAHAM?!"Pria itu kemudian pergi meninggalkan orang orang suruhanya yang kini mulai bernapas lega.

♡Waffle.Coffee♡

  "Besok kita libur kerja,apa kalian tidak punya rencana atau kegiatan yang lebih bermanfaat?"Cora gadis yang juga menjadi teman kerja Liv menatap teman temanya saat akan menutup cafe.

"Bagaimana jika kita bermain atau mungkin membantu ayahku di peternakan?"Lyon,laki laki berkacamata bulat yang menambah ketampananya itu mulai menggoda teman kerjanya.

"Aku sih yes,disana sangat nyaman"Liv dengan semangat menyetujui pendapat Lyon.

"Tidak buruk juga.Aku juga sudah sangat rindu pada uncle Sam"Tesaa kembali menimpali.

"Apa artinya kita akan kembali menginap disana?"Cora kembali bersuara mengingat mereka akan libur kerja selama lima hari.

"Tentu.Kita akan menghabiskan waktu disana dengan makan dan makannn...yeayyyy"Liv melompat lompat seperti seorang anak yang di beri lolipop oleh ibunya.

"Apa di otakmu hanya ada makanan Liv?"Cora terkekeh melihat tingkah sahabat mereka yang selalu aktif.

"Tentu saja.
Tidak juga sih aku juga suka saat bercerita dengan uncle Sam dia seperti ayah bagiku,bukan...bukan seperti tapi ya dia ayahku"Liv terkekeh

"Enak saja dia ayahku bar bar"Lyon memprotes

"Apa urusanmu uncle Sam yang mengatakan kalo aku putrinya dan lebih mengakui aku dari pada kau"

Ketika Lyon akan melanjutkan perdebatan mereka Lucas langsung memotong dan menyuruh Lyon mengabati ayahnya.

"Besok kita berkumpul di rumah Tessa seperti biasa karena dekat dengan stasiun kereta ok?jam delapan pagi,dad akan menjemput kita nanti"Lyon menatap teman temanya yang hanya mengangguk mengerti

"Baiklah sampai ketemu besok"

Setelah menutup cafe mereka pulang menyiapkan keperluan mereka untuk besok

♡♡♡
  "Katakan saja padanya aku sangat sibuk,aku tidak punya waktu untuk menjemputnya"pria yang saat ini sibuk dengan dokumen dokumen di hadapanya langsung menutup teleponya dengan sepihak

"Banar benar menyusahkan"pria itu memijat pangkal hidungnya kepalanya kini mulai pusing karena harus memfikirkan banyak hal.

"Aku akan pulang sekarang Ernest,siapkan mobil"pria itu kemudian kembali menutup teleponya dan keluar dari ruanganya.Saat ini yang dia butuhkan adalah gadisnya.

♡Lowrance Mansion♡

"Kenapa sampai sekarang kau tidak pulang pulang hmmm?Kau hanya mengatakan akan pergi tapi aku tidak tau akan selama ini,jika aku tau mungkin aku tidak akan mengijinkanmu pergi Liv"pria itu menatap foto seorang gadis dengan senyum indahnya yang selalu disukainya.
Ya pria itu adalah Clark,kegiatan barunya yang selalu pria itu lakukan disaat sebelum pergi dan setelah pulang dari kantornya adalah mengajak gadis di foto itu berbicara.

"Aku berjanji setelah aku mendapatkanmu kembali aku tidak akan melepaskanmu lagi untuk kedua kalinya"Clark mengembalikan bingkai foto itu dan turun menemui ayahnya saat Yura salah satu maid mengatakan ayahnya menunggunya di bawah.

"Ada apa Dady,tumben sekali dad datang tiba tiba tanpa mengabariku"Clark duduk dihadapan Lorenzo ayahnya.

"Dad ingin kau pergi ke peternakan yang sudah Dad kirimkan,Dad ingin kau mengeceknya secara langsung untuk Dad."Lorenzo menyesap kopi miliknya

"Apa Dad berfikir aku tidak mempunyai pekerjaan?"Clark mendengus

"Apa kau sudah tak sayang pada ayahmu ini?Dad ada urusan kerja beberapa minggu ke depan makanya Dad menyuruhmu.Dad hanya ingin bisnis peternakan yang baru Dady bangun bisa berkembang dengan baik"Lorenzo memasang wajah sedihnya untuk menarik simpati anaknya itu.

"Tapi kenapa sampai sejauh itu Dad,disini juga banyak peternakan bukan?"Clark menatap ayahnya tak habis fikir.

"Dia teman lama Dad,dan juga peternakanya selalu berjalan baik.Ayolah Clark bantu dadymu ini"Lorenzo kembali memelas.

"Baiklah Dad aku akan pergi,jangan memasang wajahmu seperti itu Dad terlihat sangat tua"

Clark meninggalkan Lorenzo untuk menghubungi Ernest soal keberangkatanya sedangkan Lorenzo hanya tersenyum mengerti.
Lorenzo tahu Clark pasti akan mengabulkan permintaanya bahkan tanpa memelas pun Clark pasti akan mengabulkan permintaanya mengingat sejak kecil Clark selalu patuh dan menyayangi dirinya.

TBC💞

Memories Bring Us BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang