Happy Reading💞
♡♡♡
"Itu pasti tidak benar,pria itu saja bersikap biasa saja selama ini"Liv memutuskan langsung pulang saat dirinya dan Alonzo mengunjungi sekolah mereka dulu.
Liv terus mondar mandir di dalam kamarnya,memikirkan perkataan Alonzo tadi.
'Apakah dulu aku benar benar melakukan hal memalukan seperti itu?'gumam Liv."Benar benar memalukan,bagaimana aku akan bersikap di depanya nanti?Dan apa kurasa Carmilla juga pasti mengenalku,sampai ia tidak menyukaiku bukan lebih tepatnyamembenciku."Liv mengacak acak rambutnya frustasi.
"Apa keputusanku ini benar?Tapi,jika aku berhenti sekarang bagaimana jika kedepanya aku memyesal?"Liv menghempaskan badanya keatas tempat tidurnya,menutup mata mencoba merilekskan tubuh dan pikiranya.
"Huhh,siapa yang peduli soal itu,zaman sekarang baik wanita maupun pria berhak bukan mengungkapkan perasaanya.Lagipula itu dulu,sekarang aku sudah tidak menyukainya bukan?"Liv bangun dari tidurnya kemudian pergi untuk membasuh wajahnya,ia akan turun kebawah mencari makanan untuk menghilangkan stresnya.
♡♡♡
"Kalian mau kemana aunty?"Liv yang baru saja turun langsung menghampiri Zoey dan Ernest yang sepertinya akan pergi.
"Kami akan pergi kesupermarket Liv,persediaan di dapur mulai habis.Jika kau lapar makanlah aku sudah memasak tadi"Zoey memakai jaket mantelnya karena diluar sedang turun hujan.
"Bisa aku ikut?Madsudku,aku juga ingin sekalian membeli sesuatu"
"Sesuatu?kau bisa menitipnya nyonya pada Zoey"ucapan Ernest membuat langkah Liv yang akan menghampiri mereka terhenti.
"Masalahnya uncle,barang ini tidak bisa dititipkan karena harus pas dengan ukuran"Liv mencoba mencari alasan,sebenarnya ia hanya merasa bosan.
"Baiklah"Ernest memanggi maid untuk mengambilkan jaket mantel untuk Liv.
♡♡♡
"Apa kebutuhan dapur butuh sebanyak ini?bahkan kita belum membeli setengahnya"Liv mendorong troli dengan Zoey yang sibuk memilih bahan.
"Berikan trolinya pada aunty,sekarang pergilah mencari barang yang ingin kau beli tadi"
"Sebenarnya yang mau aku beli tidak ada aunty,aku hanya ingin membeli cemilan saja"Liv memasang wajah tidak bersalahnya.
"Jadi kau berbohong?"
"Ayolah aunty itu namanya tidak berbohong okey?"
"Terserahmu saja"
Melihat Zoey meninggalkanya Liv terkekeh dan langsung mengerjar Zoey yang mulai jauh.
"Aku mau yang ini,lalu ini,dan yang diatas tapi aku tidak bisa mengambilnya terlalu tinggi"Liv mentap Zoey meminta bantuanya.
"Aunty juga tidak akan bisa mengambilnya Liv,kau saja yang lebih tinggi dariku tidak bisa.Tunggu disini aunty akan memanggil pegawainya"
Zoey meninggalkan Liv disana yang kembali sibuk memilih makanan apa yang akan ia beli lagi.
Setelah selesai berbelanja,Zoey dan Liv kemudian membayar belanjaan mereka."Tolong yang ini dipisahkan saja"Liv menyerahkan keranjang yang isinya hanya cemilan miliknya.
"Aunty,jika berbelanja seperti ini apa uangnya langsung diberikan oleh Dad?Dan apa itu cukup?"
"Tidak,aunty diberi satu kartu khusus belanja kebutuhan,tuan akan terus mentransfernya.Bahkan aunty rasa lebih dari cukup"
"Orang kaya memang selalu pusing menghabiskan uang mereka"Liv terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Bring Us Back
Ficción GeneralBercerita tentang lika liku kehidupan sepasang sahabat yang memilih kehidupan masing masing setelah lulus junior high school. ♡♡♡♡♡ "Clark aku akan pergi dengan aunty sarah"ucap seorang gadis berambut pirang pendek dengan boneka rajutan di tanganya...