You're My Target 31

6.6K 852 23
                                    

_You're My Target 31_

***

Tuan Martinez nampak terduduk dengan keadaan kacau, jelas saja, sudah tiga hari dia di sini tanpa diberi makan dan minum. Saat Jaemin datang dia melihat bagaimana mengenaskannya kondisi Tuan Martinez.

"Kacau sekali, tapi aku akui salut padamu, Tuan Martinez, kau masih berusaha hidup tanpa makan dan minum selama tiga hari." Ujar Jaemin sembari mendongakkan kepala Tuan Martinez dengan jemari telunjuknya.

Jeno di belakang Jaemin hanya berdiri menatap si manis, selama tiga hari, sebelum akhirnya datang kemari, Jeno harus menstabilkan emosi Jaemin, dia rela jadi terjangan para uke dan teman perempuannya yang ganas saat Jaemin dengan jahilnya menuduhnya.

"Tuan Martinez, mari kita bicara empat mata, tapi karena sepertinya kau butuh makan, aku akan memberimu waktu untuk makan sebelum kita bicara empat mata." Jaemin meraih box makanan yang tadi sempat ia beli dengan Jeno sebelum kemari. Jaemin meletakkan box makan itu di pangkuan Tuan Martinez, sedangkan Jeno melepaskan ikatan talinya.

"Habiskan, aku tidak mau ada yang tersisa dari box itu." Setelah mengatakannya, Jaemin pergi namun tidak lama ia kembali dan memberikan sebotol kecil air minum yang lupa tidak ia berikan, lalu dia keluar dan masuk ke dalam mobil.

"Kenapa wajahnya masih cemberut begitu? Ayo sini senyum dulu." Bujuk Jeno, Jaemin keluar dari mobil lalu berjalan memutar dan membuka pintu mobil di sisi Jeno, seolah paham, Jeno memundurkan kursinya dan membiarkan Jaemin naik ke pangkuannya dan memeluknya. Jeno menutup pintu kembali, sedangkan Jaemin sudah mendusalkan kepalanya ke ceruk leher Jeno.

"Wae?" tanya Jeno sembari mengusap punggung Jaemin dengan lembut.

"Tidak tahu, rasanya kacau saja saat melihat orang yang sudah membunuh kedua oran tuaku, kini sudah ada di depanku." Ujar Jaemin, Jeno menggumam pelan.

"Jika kita kenal lebih awal, mungkin aku sudah membawakannya padamu sejak lama." Ujar Jeno.

"Tanpa kita mengenal lebih awal pun, orang itu tetap akan padaku, tapi kau benar, jika kita kenal lebih awal, mungkin saat ini kita sudah ada di atas kasur, dan tidak mengurus masalah ini." Ujar Jaemin menanggapi, Jeno tersenyum kecil dengan masih mengusap punggung Jaemin lembut.

Jaemin menjauhkan badannya dan badan Jeno, dia menatap kekasihnya itu yang kini juga menatapnya dengan pandangan bingung.

"Aku rasa sudah cukup lama kita meninggalkannya, ayo turun dan temui dia, setelah ini kita bisa bermesraan di atas kasur, kasus ini akan ditangani oleh 'orang tua'ku." Jeno tersenyum kecil dan mengangguk. Keduanya segera turun dari dalam mobil dan kembali ke dalam gudang tidak terpakai itu. Mereka melihat Tuan Martinez yang sepertinya sudah selesai makan, dan sedang duduk merenung. Padahal Jeno sudah melepas ikat talinya dan Jaemin tadi meninggalkannya untuk makan, tapi pria ini tidak memanfaatkan itu.

"Baiklah Tuan Martinez, aku rasa tenagamu sudah kembali sebagian. Jadi, mari kita bicara, aku ingin kau menjawab semua pertanyaanku dengan jujur." Tuan Martinez hanya mengangguk lemah. Jeno meraih kursi lain yang ada di sana dan membiarkan Jaemin duduk di kursi tersebut, sedangkan ia berdiri di samping sang kekasih. Tuan Martinez sendiri sudah kembali duduk di kursi.

"Pertanyaan pertama, apa hubunganmu dengan kedua orang tuaku?" tanya Jaemin.

"Tuan Velazquez membantuku membangkitkan kembali ekonomi keluargaku." Jawab Tuan Martinez. Jaemin menggigit bibir bawahnya saat mendengar ini.

"Dan kau menusuk orang yang sudah menolongmu? Hebat sekali!" sindir Jaemin dengan tangan terkepal, dia berusaha meredam emosinya, demi mendapat semua jawaban dari semua pertanyaan yang mengganggunya.

[NOMIN] You're My TargetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang