01

35 7 0
                                    

Laki-laki bermata bulat itu merenggangkan tubuhnya ketika jam menunjukkan pukul 16.00 sore yang artinya tugas ia sebagai budak corporate telah usai setelah hampir 8 jam berkutat di depan laptop yang menampilkan berbagai content,  editan,  coretan yang telah ia kerjakan.

Ia menguap sebentar kemudian mengecek ponselnya untuk sekedar meng-update status di twitter, platform media kesukaannya, tempatnya berkeluh kesah, menceritakan kesehariannya dan lain-lain.


Laki-laki pemilik mata bulat itu bernama Jeon Jungkook, seorang mahasiswa lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi yang saat ini sedang bekerja menjadi seorang Social Media Specialist disebuah Production House Film di Korea, tugasnya cukup banyak di khusus...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki pemilik mata bulat itu bernama Jeon Jungkook, seorang mahasiswa lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi yang saat ini sedang bekerja menjadi seorang Social Media Specialist disebuah Production House Film di Korea, tugasnya cukup banyak di khususkan pada pembuatan content untuk setiap film yang sedang di garap.

Membuat poster, mengedit video, meng-uploadnya ke sosmed seperti instagram, twitter, facebook. Merepotkan kelihatannya, tapi ia menyukai pekerjaannya, salah satu pekerjaan impiannya sejak menginjak bangku perkuliahan katanya.

Dering notifikasi ponselnya membuat ia kembali berkutat pada benda persegi panjang itu, mengetik membalas, balasan pesan temannya yang ternyata meninggalkan sebuah comment pada tweet terakhirnya. Kim Mingyu. teman, sekaligus sahabatnya sejak bangku kuliah.

Jungkook hampir saja lupa kalau ia memiliki jadwal khusus setiap akhir bulan,jika Mingyu tidak mengingatkannya secara tidak langsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook hampir saja lupa kalau ia memiliki jadwal khusus setiap akhir bulan,jika Mingyu tidak mengingatkannya secara tidak langsung.  mengunjungi sebuah toko untuk menambah koleksinya.

Kalian mungkin bertanya-tanya, apa yang Jungkook koleksi.

Ia merupakan peng-koleksi barang antik, terlepas dari zaman yang sudah modern seperti sekarang, dan dari jutaan remaja di seoul yang mungkin lebih memilih koleksi yang lebih tren sekarang, ia lebih memilih mengkoleksi barang-barang yang sudah jarang digunakan oleh orang-orang bahkan mungkin sudah sulit ditemukan di zaman sekarang.

Ia bergegas membereskan meja kantornya yang sedikit berantakan, memasukkan air pods, laptop, charger, dompet serta ponselnya pada tasnya kemudian pamit pada teman-temannya yang belum menyelesaikan pekerjaannya.

Angin sore ini cukup kencang dan menyibakkan helaian rambutnya. Jungkook berdiri di halte bus didepan kantornya yang untung saja akses transportasinya begitu mudah, sehingga ia tidak perlu kesusahan setiap hari berjalan ke halte bus yang jauh atau mungkin mengejar kereta bawah tanah.

Setelah menunggu sekitar 10 menit bus yang menjadi tujuannya datang. Kali ini ia akan membeli apa ya di toko paman Lee. Pemilik toko barang antik langganannya.

Matanya menerawang ke jendela bus yang mulai berjalan pelan, menikmati sore dengan senja yang mulai menguning di barat.

TYPEWRITER [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang