Author's note :
Mau infoin kalau bahasa yang dipake di dalam cerita ini semi formal ya, ada campuran aku-kamu, saya-kamu, gue-lo tergantung interaksinya sama siapa :)
**
'Brumm brummm'
Suara berisik sebuah motor menyapa Indra pendengaran Jungkook sudah tau siapa pemiliknya ia segera mengangkat kepalanya dan terlihat wajah Mingyu dengan sebuah jaket tersampir didepan motor dan juga helm yang tergantung di lengannya.
Jungkook mendekati pria itu, Mingyu segera turun dari motor, mereka berhadapan.
Tanpa banyak bicara, Mingyu memakaikan jaket yang ia bawa pada Jungkook, Jungkook hanya diam dan mengikuti gerakan Mingyu ketika ia memakaikan jaket.
"Muka lo pucet banget" Mingyu menatap wajah Jungkook.
"Masa? Gue agak merinding sih dari tadi" Jungkook memegang kedua pipinya yang dingin.
"Hayoloh, setannya ngikutin" Ledek Mingyu dan berhasil mendapat tinju pada lengannya.
"Berisik lo! Ayo ah! Gue udah laper"
Jungkook mendekati motor Mingyu, Mingyu hanya menggelengkan kepalanya dan menaiki motornya kemudian di susul Jungkook.
"Pegangan kook" Mingyu menarik tangan Jungkook untuk melingkari pinggangnya.
"Halah, emang maunya lo di peluk gini" Jungkook menarik tangannya lagi dan memilih untuk berpegangan pada bahu Mingyu.
"Kkkk, tau aja lo, udah siap kan?" Mingyu melirik Jungkook yang sudah duduk manis dibelakangnya melalui spion.
"Ayo" dan mereka pun meninggalkan toko paman Lee yang sepi.
Mingyu dan Jungkook sudah bersahabat sejak mereka pertama kalinya bertemu di bangku Senior High School.
Saat itu Jungkook yang merupakan Mingyu tim basket di sekolahnya sedang bermain bersama teman-temannya di lapangan, ya seperti dalam drama, Jungkook yang saat itu sedang berjalan melintasi lapangan dengan temannya terkena hantaman bola basket dengan keras sampai ia jatuh pingsan.
Mingyu panik, tanpa berpikir panjang, ia membawa Jungkook ke UKS, awalnya setelah siuman Jungkook sangat marah pada Mingyu, namun setelah berkali-kali laki-laki itu meminta maaf padanya, mereka pun semakin akrab.
Tak jarang banyak yang mengira mereka berpacaran. Nyatanya tidak, mereka hanya akrab sebagai teman dan sekarang menjadi sahabat.
Sudah hampir 8 tahun mengenal Jungkook, Mingyu tidak heran lagi dengan kebiasaan yang ada pada laki-laki itu, mereka sudah bersama sejak sekolah, lalu kuliah di jurusan yang sama ya walaupun di bidang pekerjaan berbeda, Jungkook berhasil meraih pekerjaan impiannya, sedangkan Mingyu, ia sedang berada di masa pelatihan untuk menjadi calon CEO perusahaan keluarganya.
Setelah 20 menitan mengendarai motor menuju Kedai Mie Ramen dekat apartemen Jungkook, Mereka pun sampai, suasana kedai malam ini sedikit sepi, mungkin karena dinginnya udara yang membuat orang-orang malas keluar.
Jungkook menuruni motor, berjalan lebih dulu menuju meja yang kosong dan menunggu Mingyu yang sedang mematikan motor. Matanya menyiratkan kekhawatiran, ia mengigit bibirnya.
Bingung, Ia bingung harus bercerita bagaimana soal masalah mesin ketik itu pada Mingyu, laki-laki itu tidak akan percaya padanya, Jungkook sudah sangat hafal.
Mingyu mengerutkan keningnya saat melihat wajah Jungkook yang masih terlihat pucat setelah duduk dihadapannya.
"Kenapa sih lo?" Mingyu memanggil pelayan dan memesan makanan untuk mereka berdua.
Menu yang sama yang selalu mereka pesan setiap kali datang kesini, Ramen Chicken Katsu pedas.
"Soal mesin ketik itu?" tanya Mingyu lagi. Ia sudah tau sedikit ceritanya tadi sebelum menjemput Jungkook, laki-laki bermata bulat itu mengiriminya pesan dan menceritakan kejadiannya.
Jungkook mengangguk dan menyodorkan selembar kertas yang ia bawa tadi pada Mingyu.
"Liat deh" Ujar Jungkook ketika Mingyu mengambil kertas itu dan mulai membacanya.
Alis Mingyu mengerut, bola matanya bergerak ke kanan-kiri kemudian membolak-balik kertas.
"Jadi, tadi lo nulis nama lo disini, terus ilang?" Jungkook mengangguk cepat begitu Mingyu mulai bertanya.
"Abis itu nama ini muncul seolah-olah bales ketikan lo sebelumnya?" Tanya Mingyu lagi dan Jungkook kembali mengangguk cepat.
Mingyu terdiam, Mengerjapkan matanya beberapa kali, Sedikit terkejut mendengar cerita Jungkook secara langsung.
"Tapi ya kook, lo tau kan ini mungkin bisa aja cuma halusinasi lo?" Mingyu berujar hati-hati.
Hey siapa yang masih percaya dengan cerita yang hanya ada di dongeng itu di zaman sekarang yang sudah canggih dengan teknologi? Mingyu sungguh tidak percaya.
Jungkook menekuk wajahnya, sesuai dugaannya Mingyu tidak akan percaya padanya.
"Lo enggak percaya sama gue?" Jungkook melipat kedua tangannya.
"Hey, di zaman yang udah modern kayak gini, siapa orang yang bakal percaya denger cerita kayak gini? Lo pasti mikir kalo mesin ketik itu ajaib iyakan? Kayak sesuatu terhubung oleh waktu? Hahahaha. Yaampun Jungkook... " Mingyu akhirnya meledakkan tawanya.
Jungkook mengerucutkan bibirnya, Mingyu itu memang teman yang jahat.
"Tapi gue enggak bohong Ming, Pas gue ngetik, beberapa detik kemudian muncul balasan dibawahnya, Lo liat kan ini? Liat dibawahnya!! "
Jungkook merampas kertas yang dipegang Mingyu dan menunjuk-nunjuk kertas itu dengan jarinya.
Berusaha meyakinkan Mingyu, Namun malah membuat Mingyu semakin tertawa, Sepertinya ada yang salah dengan Jungkook. Mungkin ia salah makan atau kepalanya terpentok sesuatu, begitulah kira-kira yang Mingyu pikirkan saat ini.
"Hahahaha aduh... Lo punya bakat pelawak juga ya Kook hahahaha" Mingyu masih tidak bisa menghentikan tawanya.
Jungkook meliriknya sinis, ia memasukkan kertas itu dengan cepat ke dalam tas nya, kemudian bangkit dari kursi bersiap meninggalkan Mingyu.
"Tunggu....Tunggu... Hahaaha..hah" Mingyu menahan tangan Jungkook.
Ia mengatur napasnya, terlihat lelah setelah puas menertawakan Jungkook. Ia menarik Jungkook untuk duduk kembali.
"Oke oke anggap gue percaya sama omongan lo.. "Ucap Mingyu pada akhirnya, Ia tidak bisa membiarkan Jungkook merajuk padanya, oh itu akan menyulitkannya nanti.
Jika Jungkook sudah marah, Ia bisa tahan mendiami Mingyu selama seminggu dan itu akan membuat Mingyu stress dan berimbas kepada pekerjaan mereka berdua.
"Jadi, gini alurnya, lo beli mesin ketik itu, terus lo coba dirumah, abis itu tiba-tiba lo dapat jawaban dari hasil tulisan lo sebelumya, gitu man?" Mingyu kembali merangkai cerita Jungkook.
Jungkook menganggukkan kepalanya, ia menghela nafas.
"Kalau lo enggak percaya ayo gue tunjukin, abis ini kerumah gue"
"Oke.. Ayo" tidak lama pesanan mereka pun tiba dan mereka mulai menyantap dengan hening, sibuk dengan pikiran masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
TYPEWRITER [TAEKOOK]
FantasySebuah kisah tentang dua orang yang ditakdirkan bertemu dalam dua waktu yang berbeda melalui sebuah Mesin Ketik. "Kalau keajaiban itu ada dan ini merupakan takdir yang ditetapkan oleh-Nya, aku percaya" - Taehyung "Mesin ketik, waktu dan dia. aku h...