02

3.5K 655 390
                                    

oOo

SVARGAYSPARK X AYBAEKXING

—NEVER LET HIM GO—

—NEVER LET HIM GO—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

oOo

Jam enam pagi Rich sudah bangun, bahkan sudah sarapan dan berganti baju sampai Papa yang masuk ke kamar ingin menengok putranya terheran-heran.Rich nya sudah fresh, Rich nya sudah tak mengusir mbak yang bekerja membereskan kamarnya.

Dannar sang Papa pun mendekat dan duduk ditepi kasur menatap Rich yang kini tengah memakan sebuah apel.

"Kok tumben?" tanya Papa.

Kini Rich bergantian menatap Papa, "apanya yang tumben?"

"Semangat banget ya hari ini?" Papa tertawa pelan dan kini menatap botol obat yang tersimpan di nakas. "Obatnya udah diminum?"

"Udah."

Papa tersenyum lagi dan memegangi kaki putranya lalu memijitnya pelan. "Kemarin di apain sama dokter Aska?"

Rich berdecak sebal dan kini menyimpan apel nya, dia kembali mengingat kemarin ketika sang dokter mengganti pamper nya. "Dia agak kurang ajar, maksa-maksa mulu. Udah tau aku ini begini, kayak enggak paham loh dia Pah."

"Tapi sejauh ini gimana?" Papa tertawa, "cocok kan? Maksudnya sesuai sama yang kamu mau?"

"Belum tau, kemarin dia cuma ganti pamper ku sama ngasih kata-kata semangat doang." Rich menatap mata Papa yang teduh. "Kata-kata semangatnya beda dari yang lain, agak bikin hati luka, kesel, sama rasanya pengen marah aja."

Papa hanya diam, padahal dia paham mengapa dokter Aska seperti itu. Aska sempat berbicara dengan Mama dan Papa Rich kemarin, dokter itu meminta izin untuk boleh atau tidaknya dia lebih tegas pada Rich.

Rasa tidak enak juga akhirnya muncul dibenak Pak Dannar dan Bu Marya, ketika dokter Aska bilang kalau putranya memang tidak sopan dan tak segan berkata kasar padanya. Baru kali ini memang ada dokter yang begitu blak-blakan tentang sifat Rich yang begitu keras.

Tapi Pak Dannar masih berharap begitu banyak, dia ingin sekali dokter Aska bertahan lebih lama dan lebih sabar menghadapi Rich.

"Dia tuh semena-mena Pah, anehnya ya aku marahin kok gak mempan. Dia malah marah balik." Lanjut Rich.

"Kamu nya juga yang sopan dong," timpal Papa.

"Ya ini kan juga sopan!" dusta nya. "Aku ini si yang paling sopan loh!"

"Rich, jujur dalam lubuk hati yang paling dalam. Sekarang gimana? Keadaanmu, lebih tepatnya keadaan hati kamu." Ujar Papa, ingin berbicara dari hati ke hati.

Askarich Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang