03

3K 671 278
                                    

SVARGAYSPARK X AYBAEKXING

oOo

Mau minta ramein boleh?

oOo

Aska menghela nafasnya, begitu ia sampai di rumah Rich malah mendapati cowok itu sedang duduk di lantai dengan dengkul memar juga pelipis berdarah. Aska tau, pasti orang ini tadi tengah mencoba berdiri sendiri.

Parahnya lagi, ketika terjatuh Rich hanya terdiam dan tidak memanggil Mama atau Mbak yang berada di rumah. Entahlah, Aska hari ini cukup lelah dengan kondisi tubuhnya itu kenapa ia tidak banyak bicara dan langsung saja membantu Rich untuk duduk di kasur.

"Kenapa diem?" tanya Rich, heran karena Aska tak mengomel seperti biasa.

"Lagi capek, banyak kerjaan." Jawab Aska, lalu mengambil kotak P3K.

Rich mengangguk paham, ia tadi uji coba saja sih. Siapa tau sudah bisa sendiri, eh ternyata belum. "Gara-gara jatuh, gue jadi pesimis."

"Kamu bisa," balas Aska sembari membersihkan luka Rich yang berada di pelipis. "Baru aja jatuh sekali masa udah nyerah?"

"Itu lo ngomong! Katanya lagi capek?"

Aska memejamkan matanya sebentar, "yaudah gak mau ngomong!"

"Kenapa gak mau ngomong?"

"Nyebelin banget kamu tuh, setiap ketemu bisa gak jadi anak baik aja?" Aska menempelkan plester di pelipis Rich. Ia pun menggulung lengan bajunya sesikut dan lanjut mengompres dengkul memar Rich.

Rich tersenyum tipis, tapi Aska tidak melihatnya. "Cuma mau lihat aja seberapa sabar lo."

"Oh, nguji ceritanya?"

Rich mengangguk, matanya memperhatikan wajah lelah Aska. "Emang lo kerja lembur ya?"

"Ya kerjaan saya kan enggak jadi home care kamu aja, saya masih harus ke rumah sakit." Aska kembali memeriksa tubuh Rich yang lain, takutnya ada memar yang tak terlihat olehnya tadi.

"Makanya, hari ini agak capek. Kamu yang nurut napa sama saya tuh." Lanjutnya.

"Yaudah, sekarang mau ngapain?" Tanya Rich, calm.

"Kita pergi ke taman belakang rumahmu, sambil nungguin ahli fisioterapi nya kesini." Jawab Aska.

"Lah, gue kira belajar jalan sama lo?"

"Kan ada ahlinya, saya cuma ngecek aja perkembangan kamu. Hadeuh." Aska mengambil kursi roda dan membantu Rich duduk di sana.

"Gue gak mau sama yang lain!" bentak Rich dengan wajah tidak terima kalau ia ditangani oleh seseorang yang tak ia kenal lagi. "Gue beneran gak mau loh Aska, gue mau sama lo aja."

"Kenapa sih? Kan belum coba." Aska mendorong kursi rodanya.

"Gue gak kenal, gue gak suka orang baru!"

"Saya juga kan orang baru buat kamu."

"Ya tapi kan..." Rich berdecak sebal, lagi-lagi Mama tidak memberitahunya perihal ahli fisioterapi baru. "Gak nyaman! Gue gak mau, Aska."

Askarich Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang