Part 18

0 2 0
                                    

Happy Reading's

Hari sudah menunjukan pukul 14.00 wib, kini arsen dan darrel berada gudang kosong dekat SMA mereka, mereka berdua berdiri menatap kosong tembok yang ada didepan dengan jarak yang tidak terlalu dekat dikeduanya.

"Ngomong apa Lo?" tanya Darrel bersuara tanpa menoleh ke arsen.

Arsen tidak langsung menjawab, cowok itu terdiam sejenak lalu berbicara.

"Jauhin Keyla!" Ujar arsen penuh penekanan

Darrel terkekeh karenanha "Lo pacarnya?" Darrel menoleh ke arah arsen.

Lalu arsen menoleh balik ke arah Darrel.

"Gue yang duluan suka sama dia" balas arsen.

"Semua orang tau arsen Lo gimana, keyla cuman Lo jadiin mainan kan?" Kata Darrel.

Arsen berdecak "gue serius sama dia, jadi Lo jangan deketin dia!!"

"Lo belum punya hak untuk itu biar nanti Keyla tentuin pilihannya sendiri" ujar Darrel.

"Mau Lo apa si?!!" Tanya arsen cowok itu kesal.

"Kita bersaing secara sehat" jawab Darrel langsung.

"Gimana?"

"Oke, tapi dengan satu syarat kalo gue berhasil dapetin Keyla Lo jauhin dia. NGERTI!!" Ucap arsen dengan suara tajam diakhirnya.

"Begitupun sebaliknya? Iya kan arsen?" Darrel tersenyum kecut pada arsen seraya mengulurkan tangan kanannya.

Arsen menahan amarahnya cowok itu menatap tangan Darrel didepannya membalas uluran tangan cowok itu.

Asren mendongak menatap darrel.

"DEAL" Ucap mereka bareng dengan tatapan tajam di keduanya.

***

Arsen membuka kunci layar hpnya, lalu ia menekan aplikasi berwarna hijau dan membuka grub. Cowok itu sedang menikmati kopi latte di salah satu cafe daerah Jakarta.

3 Bujang Tampan

Arsen
Yond, gue nginep dirumah Lo ya?

Riond
Tidur dirumah Lo Sono! Nyokap Lo khawatir ar

Arsen
Malesssss, masih ada bokap
Jo, gue  nginep ya?

Jojo
Kaya gembel aja Lo kaga punya rumah
Sono tidur di got

Arsen
Sialan Lo berdua punya temen gak bisa dimanfaatin!!

Arsen left

Riond
Nah kan ngambek kaya cewek

Jojo menambahkan Arsen

***

Arsen memberenggut kesal cowok itu memandang hpnya datar melihat pukul berapa sekarang.

Hari sudah semakin gelap arsen masih setia duduk dicafe menatap lalu lalang kendaraan didepan sana. Cowok itu mendesah kecil lalu beranjak dari duduknya.

Arsen lalu menaiki motornya menancapkan gas motornya dan pergi dari sana.

Sementara itu diujung sana 2 pria bersetelan jas dan menggunakan kacamata hitam seperti bodyguard  tengah memperhatikannya.

"Lapor bos sepertinya tuan arsen menuju ke rumah" ujar Setyo salah satu pekerja untuk papahnya arsen.

"Bagus, ikuti dia terus" ujar arvian diseberang sana.

"SIAP BOS"

***

Malam hari ini sangat dingin Keyla duduk ditempat depan teras rumahnya. Cewek itu sangatlah gelisah entah itu karena apa.

Keyla mendongak menatap ke atas langit yang hitam hanya bulan dan bintang-bintang yang menerangi diatas sana sangat indah, cewek itu tersenyum tipis. Ia jadi teringat soal malam kemaren arsen menemuinya hanya untuk minta kopresan benar-benar cowok aneh tapi kenapa pelipis cowok itu memerah mungkin berantem arsen kan anak nakal.

"Kenapa gue jadi mikirin dia" ujar Keyla bermonolog sendiri.

"Keyla masuk dek, tidur besok kan sekolah" panggil Rania membuat Keyla menoleh ke sumber suara, lalu wanita itu menghampiri putrinya dan duduk disana.

"Anak ibu kenapa kok lesu gini?" Tanya Rania lembut.

"Ah! Ibu tau pasti anak ibu lagi mikirin nak Arsen sama nak Darrel" tanya Rania sedikit menggoda putrinya itu.

Keyla terperanjat mendengarnya lalu menatap Rania yang berada disampingnya.

"Apaan si ibu mah, ngapain juga aku mikirin mereka" ujar Keyla.

"Terus Keyla kenapa sayang?" Tanya Rania wanita itu mengusap pucuk kepala putrinya.

"Keyla kangen ayah ibu" balas Keyla langsung, raut wajahnya terlihat sendu. Rania yang mendengarnya pun langsung lemas bukan hanya putrinya ia juga rindu terhadap suaminya itu. Keyla masih butuh sosok ayahnya.

Rania menatap Keyla lembut lalu tersenyum tipis.

"Ibu, mas Dion juga kangen sama ayah. Tapi kita gak boleh sedih sayang, nanti kalo Keyla sedih ayah juga sedih disana jadi Keyla gak boleh sedih ya nak biar ayah disana bahagia. Keyla cukup doain ayah, jadi anak yang baik, anak yang pinter pasti ayah bangga sama Adek" ujar rania wanita itu menahan tangisnya.

"Ibu juga jangan nangis ya" ujar Keyla, Keyla tau bahwa Rania seperti ingin menangis. Rania mengangguk lalu memeluk putrinya, Keyla tidak bisa lagi menahannya cairan bening itu akhirnya lolos membahasi kedua pipinya begitupun dengan Rania wanita itu juga menangis.

****

Jangan lupa vote ya manteman😇


ARSENIO [Slow Updet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang