Part 16

13 3 0
                                    

"Pipi Lo kenpa?"

"Nanti gue ceritain"

" Lo ceritain juga ga penting sih, yaudah gue ambil kompresannya dlu, tunggu sini awas Lo ya kalo masuk kamar!" Arsen mengangguk ,Keyla beranjak keluar dari kamarnya.

***

"Nih obatin sendri aja" ucap Keyla seraya meyodorkan handuk kecil dan baskom berisi air dingin.

"Obatin lah key" balas arsen

"Lo masih punya dua tangan ya!!"

"Ydh temenin gue yuk duduk disini" ucap arsen cowok itu duduk direrumputan yang berada di samping kamar Keyla.

***
Keduanya kini sedang menikmati pemandangan langit malam dengan hembusan angin yang menerpa kulit mereka. Sesekali arsen memandang Keyla, gadis itu sedari tadi hanya diam sambil memandang bintang. Malam hari ini Keyla begitu cantik dan tampak bersinar bahkan sinar bintang pun kalah, arsen tidak tau kenapa perasaan ini muncul sejak pertemuan pertamanya dengan Keyla perlahan ia ingin merubah dirinya lebih baik.

Arsen menyukai Keyla bukan karena gadis itu cantik tapi menurutnya Keyla itu berbeda dari gadis pada umumnya, walaupun gadis itu sering kasar padanya itu tidak berkurang rasa suka ke gadis itu.

"Masuk gih key, diluar dingin" ucap arsen.

"Gue juga mau balik kok"

"Oh, yaudah bagus" balas Keyla cewek itu bersyukur.

"Lo jangan geer ya gue Disni bukan nemenin Lo tapi gue mau liat bintang-bintang malam ini"

Arsen tersenyum pelan "iya gue tau kok"

"Yaudah sana balik!" Usir Keyla.

"Iya, good night  Keyla" arsen beranjak dari duduknya lalu cowok itu pergi.

"Dasar cowok aneh bisa-bisanya itu cowok kesini "

***

Semalam arsen tidak pulang ke rumahnya ia memilih untuk tidur diwarung mang Ucup tempat nongkrong bersama teman temanya. Hari sudah semakin siang tapi cowok itu belum ada tanda tanda membuka matanya.

Sampai pada akhirnya mang Ucup datang untuk membuka warung dan ternyata pintunya tidak terkunci padahal jelas-jelas mang Ucup tiap tutup warung selalu dikunci jangan-jangan ada maling?

Mang Ucup terkejut ternyata di dalam ada seseorang laki laki yg sedang tidur dengan tengkurap, mang Ucup tidak itu siapa karena tidak terlihat wajahnya yang jelas laki-laki itu memakai setelan jas, ya kali maling pake jas? atau jangan-jangan maling berkedok jas.

Mang Ucup berlari kebelakang membawa ember berisikan air. Dan

Byurrr.....

"Tsunami tsunami tsunami tsunami...." Arsen bangun cowok itu berputar-putar seperti orang kesurupan.

"Nak arsen?" Ucap mang Ucup bingung, waduhh gawat ni mang Ucup nyiram Arsenio?

"Mang Ucuuuuuppppp!!!" Geram arsen.

"Maaf den, mang ucup ga liat kalo itu Aden. Saya pikir maling berkedok jas"

"What maling?! Masa mang Ucup ga liat manusia paling tampan sejagat raya ini" duh pede kali arsen, tapi emang cakep si hehehe.

"Untung ini mang Ucup kalo orang lain udah saya mutilasi badannya"

"Duh ngeri bener den" mang Ucup bergidik takut.

Arsen menghembuskan nafas kasar ia sangat lelah, letih, lusuh, loyo. Bayangkan saja ditampar, dipukulin, dan sekarang disiram disaat menikmati mimpinya yang indah. Benar-benar orang tampan yang tidak beruntung.

ARSENIO [Slow Updet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang