Oneshoot [Shanks X Ace]

Tamu (2)

Ini gk masalahkan yah kalo ada no 2 nya?, Soalnya watashi bingung mau menghubungkan mereka kaya ape lagi

⚠️OOC KAYAK BIASA😺⚠️

Dia beneran dateng, Ace tidak tau harus merasa bagaimana saat dia membuka pintu dan menemukan si rambut merah yang berdiri di depan.

"Aku dengar ada yang pergi ke luar kota..."

"Shanks" Ace bingung ingin menutup pintunya atau tidak saat melihatnya.

"Boleh aku masuk?" Shanks bertanya, tersenyum pada dirinya.

Akhirnya Ace hanya menganguk, dan membuka pintu lebih lebar untuk membiarkanya kedalam.

"Kau bisa duduk di sana," Ace menunjuk ke kursi ruang tamunya, "Aku akan membuatkan sesuatu, kau mau jus, ko-"

"Teh?" Shanks bertanya menyela, mendudukan dirinya ke kursi.

Ace mengangguk lagi, dia segera pergi ke dapur untuk membuatkan apa yang dia minta.

.

Ace kembali setelah beberapa menit, dia meletakan teh di meja depannya.

"Wah', trimakasih." Shanks berkata mengalihkan pandanganya dari hp dan ganti menatap dirinya, "Duduk sini Ace" dia menepuk tempat di sampingnya.

Ace hanya diam saja, ragu. Shanks Merasa tak ada respon dari orang di depanya, langsung saja menarik tubuhnya untuk di dudukan di samping dirinya

"Sh Shanks" Ace kaget, kikuk, pinggangnya di peluk erat oleh tangan besar itu, dia bingung mau berbuatq apa.

Shanks menyenderkan kepalanya ke rambut si berbintik "Hm, kau tidak merindukan ku?"

Ace menggeleng gugup.

"Sayang banget, padahal aku sangat merindukan mu Ace....." Ada nada kecewa di jeda perkataanya, "Dan tubuhmu juga tentunya."

Pipi Ace memerah pada kalimat terakhirnya, dia menggigit bibir bawahnya.

"Ah, yah, aku juga membawakan mu oleh-oleh, buka lah" Shanks melepaskan pelukanya, dan mengambil paperbag di atas meja depan, lalu menjatuhkanya di pangkuan Ace.

"Apa ini?" Ace menatap, mengamati tasnya

"Buka saja" Shanks ganti mengambil cangkir tehnya untuk meminum suguhanya

Ace membukanya, mengeluarkan salah satu benda yang ada di dalamnya, "Uhm, telinga kucing?" dia mengiringkan kepalanya bingung.

"A-" Mulutnya terbuka lebih lebar, wajah bingungnya terganti dengan kaget, lalu ganti menatap pria di sampingnya.

"Mm, kau pasti akan terlihat cantik" Shanks menatap balik, meletakan cangkir tehnya kembali ke meja

Ace menggeleng, "A-aku tidak mau" dia mengerucutkan bibirnya

"Ayolah Ace, aku sudah menghabiskan 2 hari hanya untuk memilih warna dan ukuran yang cocok dan pas"

"Tapi Shanks...." Ace merengek tidak mau

"Ace, ayolah, Nanti sore aku sudah harus pergi" Shanks memohon, mengelus rambut hitamnya

Ace menunduk lesu "Tapi ini-"