Hanya Dirimu

775 38 8
                                    

⚠️OOC OOC, A/B/O⚠️

"Sialan, sialan"

Ace memaki dalam hati, tenggorokan nya kering, nafasnya tersengal-sengal.

Meringkuk kepanasan di bilik kamar mandi, otaknya terlalu kacau untuk memikirkan apakah dia sudah mengunci pintu kamar mandinya dengan benar atau belum.

Panasnya datang lebih cepat bulan ini, jari-jari tangannya mencoba menekan masuk keluar dengan cairan manis yang terus menetes diiringi gerakan nya.

Itu tentu saja tidak akan memuaskanya, dia butuh sesuatu yang lebih untuk mengikat simpulnya.

Satu tangan di mulutnya memainkan lidahnya, mengerang keras karna sakitnya panas kali ini, dia lupa menaruh dimana obat penekannya yang berfungsi untuk lebih meringankannya.

Tawa menyebalkan terdengar dari arah pintu kamar mandi, Ace merengek pada itu dan menoleh ke arah sumber suara dengan mata berkaca-kaca.

"Omega yang malang" orang itu berkata dengan nada sedih main-main saat menyandarkan dirinya pada ambang pintu.

Ace mengeluarkan rengekan menusuk, menyemburkan aroma kesusahan yang mulai memenuhi seisi ruangan. Nafasnya semakin tidak teratur, tangannya tidak bisa berhenti menggesek bagian panas dalam tubuhnya, saat bau alpha yang mulai menyebar tercium oleh hidungnya.

Pria itu berjalan mendekat ke arahnya, berjongkok dan tersenyum miring, tangan dinginnya terulur menyentuh pipih berbintik yang di penuhi oleh semburan kemerahan itu.

Jempolnya turun mengusap bibir bawahnya yang bercucuran air liur "Kau terlihat menyedihkan sayang" itu menarik erangan penderitaan dari orang dibawahnya.

"Alpha-" Ace menarik nafas untuk mencoba bicara dengannya "Alpha tolonh- tolong!! aku tidak bisa-" tanganya mengayuh lemah ke arah pundaknya.

Ace merasakan gairah dari Akagami di depannya, dia merengek mati-matian menggoda yang lain agar lebih menyentuh pada dirinya.
"Kau tau? Kau berisik dan menyebalkan saat menginginkan simpul"

Bocah itu terisak menatapnya, melengkungkan jarinya lebih dalam ke lubang, matanya berputar kebelakang dengan air liur yang menetes saat merasakan ia menyentuh bagian prostatnya sendiri.

Tapi itu hanya sesaat, jarinya saja tidak cukup, Ace merengek ke orang di depannya, "Tolong..." Dia memohon dengan mata berkabut "Alph- Shanks a-aku tidak bisa-"

Air mata turun bercucuran dari sudut matanya, pria itu tersenyum lagi meredam tatapannya.

Kali ini dia menarik tangan milik Ace keluar dari memainkan analnya itu. Ace merengek memegang erat bahu orang di depannya. Ia merasa kosong, sebelum akhirnya terengah-engah merasakan dua jari Shanks yang langsung masuk kedalam dirinya.

Dia mengerang dengan nafas tersengal-sengal, pasrah saat akhirnya jari yang lebih tebal dan panjang keluar masuk dan berputar dalam dirinya, ia berteriak ketika merasakan Shanks menyentuh keras bagian prostat miliknya.

Sudah nyaman dengan ini, putus asa menggerakkan pinggulnya ke arah jari-jarinya sendiri agar masuk lebih dalam ke lubangnya.

"Suka ini Ace?"

Yang di tanya hanya mengangguk, air liur terlihat menetes dari sudut mulutnya, pandanganya kosong, tanganya masih mencengkeram erat pada bahu sang Alpha.

"Di sini aku akan menjagamu" Shanks mengeluarkan jari nya dari lubang itu, membuat omega di bawanya merengek karna kenikmatannya hilang.

Feromon nya kembali mengeluarkan bau menyedihkan itu lagi, "Shht... Tidak apa-apa Ace" Shanks berkata melingkarkan tanganya pada anak itu dan mulai mengangkatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot [Shanks X Ace]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang