plup

977 85 44
                                        

⚠️OOC OOC, Penyimpanan lama⚠️

Ini sudah larut malam, bahkan Ace saja tidak tahu sudah jam berapa sekarang, karna dia sedang berada di bar kota yang ramai pengunjung dengan teman-temannya.

Mereka sedang minum minum untuk merayakan kemenangan yang di raih oleh timnya dari pertandingan di kampus tadi, entah sudah berapa botol yang dirinya habis kan, intinya dia sudah mabuk dengan pipi memerah saat ini.

Mereka tertawa keras saat Ace menunjukan gelas kosong yang isinya telah habis dia minum dengan cegukan kecil di akhirnya.

Marco dan Thatch memeluknya untuk menyodorkan botolnya lagi pada Ace yang meminta tambah.

"Kau mau isi penuh lagi Ace? hahahahaha" Thatch berkata menepuk kepala miliknya beberapa kali sambil tertawa mengisi gelas kosongnya.

Ace hanya tersenyum mengangguk-angguk saat gelasnya di isi penuh kembali.

Tapi saat Ingin meminumnya lagi, gelas miliknya tiba-tiba di ambil seseorang dari atas, mata Ace terbuka, ekspresi wajahnya berubah dengan mulut ':o' kecil.

Tanganya jadi kosong, teman-temannya juga ikut berhenti tertawa, karna kesenangan mereka tiba-tiba di ganggu.

Ace cemberut mendangah ke atas untuk menatap tajam sang pelaku berambut merah yang balik melihatnya.

Marco dan Thatch juga langsung berdiri di saat bersamaan.

Mereka berdua mengkerut pada orang di depan saat ini. "Apa yang kau lakukan, jangan mengganggu -yoi" pirang nanas yang pertama membuka suara untuk menegur orang asing itu.

Yang di tegur hanya menoleh sesaat, setelahnya menghiraukan dirinya. "Sudah selesai dengan minum-minum, saat nya pulang" si rambut merah berkata, kembali menunduk menatap kepada Ace.

Kesal di hiraukan, Marco ingin menarik kerah baju nya, jika bukan karena Ace yang tiba-tiba berdiri.

Dia berbalik menghadap, lalu naik ke atas sofa yang didudukinya. Hal selanjutnya yang di lakukan adalah melompat ke arah rambut merah dan menempel ke pelukanya seperti seekor koala.

Yang di peluk pun reflek menjatuhkan ke bawah gelas minum yang di pegang, untuk menahan kokoh anak yang melompat ke arahnya, itu menarik perhatian beberapa orang di sana, tapi dia tidak perduli.

"Shanksssss, aakuh menang pertandingan hari ini" Ace berkata tertawa cekikikan dalam pelukannya.

"Yah, kau sudah memberi tahukanya padaku lewat chat tadi, selamat atas kemenangan nya"

Ace mengangkat wajahnya untuk menatap Akagami "jaa' ayo minum bersama kami untuk merayakan" dia bergerak senang dalam pelukanya.

"Sudah terlalu malam, kita pulang saja bagaimana?"

"Cium aku" Ace menutup mata, dan memajukan wajahnya.

Shanks hanya menghela nafas, dan menuruti, menciumnya di pipi.

Singkat, si berbintik memiringkan wajahnya dan menatap nya dengan cemberut lagi, "apa kah itu saja ciuman selamat yang kau berikan" dia menatap kesal.

Ace maju sendiri untuk mendapatkan hadiah nya, dan mencium di bibir, di depan semua orang.

Itu bukan ciuman singkat, karena Ace melumat dan menghisap bibirnya, mencoba masuk ke dalam mulut Shanks sendiri, dia mengerat kan pelukanya, dan menarik Akagami lebih dekat.

Senang hati rambut merah membiarkan dirinya masuk. Rasa mulut Ace adalah kering, entah sudah berapa banyak yang dia minum hari ini, pasti sudah sangat mabuk, dirinya tidak akan berani melakukan ini di depan umum jika bukan karna sudah tidak sadar.

Teman-temannya hanya terdiam kaget dan khawatir di belakang. Pasalnya dia tidak pernah bercerita jika sudah memiliki seorang kekasih.

Lagian jika di lihat pacar Ace sepertinya lebih tua beberapa tahun dari dirinya, mereka juga tidak tahu dia memiliki selera yang seperti ini.

Dan wow, Ace sangat agresif padanya, ini baru bagi mereka.

Setelah beberapa saat Shanks yang menjauh untuk menarik diri ciuman mereka, Ace merosot minta turun, tapi tidak melepas pelukannya, dia bersandar lengket di dadanya. "Ayo bercinta dengan kasar hari ini suami"

"SUAMI!!??!" Yang di belakang berteriak kompak terkejut, bukan pacar lagi, Ace bahkan sudah menikah, tidak memberitahu mereka.

Bingung tentu saja, tanpa penjelasan bagaimana dia bisa menyembunyikannya, sekalinya terbongkar langsung seperti ini.

"Aku ingin lama hari ini, sudah lama kita tidak melakukanya karna aku harus menyiapkan tubuh untuk perlombaan" Ace merengek, mendangah, menatap dirinya.

"Aku akan memberimu sex sebanyak yang kau minta, jadi ayo pulang"

Shanks ingin menariknya untuk di bawa pergi, tapi dia selalu menahan "Kenapa? Kau tidak meniduri ku di sini saja. Bukan kah kau suka bermain di tempat terbuka?" Ace polosnya berkata seperti itu.

Jika bukan karna dirinya sedang mabuk, dan mereka berada di depan teman-temannya, Shanks pasti sudah meniduri nya dengan kasar di sofa depan sekarang, tidak peduli dengan orang asing yang lain.

Tapi rambut merah tau, pasangannya ini masih ingin punya muka dan harga diri untuk di perlihatkan lagi kepada orang yang di kenalnya.

Shanks menghela nafasnya lagi, kali ini dia langsung mengangkatnya untuk di gendong seperti karung beras, "tidak untuk hari ini, aku ingin bermain dengan cara berbeda padamu"

Shanks menatap ke arah teman-temannya, mengangguk mengucapkan permisi.

Mereka juga ikut mengangguk dan hanya menatap ketika Ace di bawa pergi.

"Apa kau akan memukul hari ini, suami?" Ace bertanya mencoba menoleh ke arahnya.

"Jika kau bergerak dalam gendongan, aku akan memukul sampai merah membekas di pantat milikmu"

mereka keluar dari bar, dengan Ace yang menggeliat tidak sabar.

• • • • • •

Kalian bayangin aja sendiri gimana ewe nya, guweh malas tidak ada vote duar, muak, muak gueh sama wattpad

Kalian bayangin aja sendiri gimana ewe nya, guweh malas tidak ada vote duar, muak, muak gueh sama wattpad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Intinya otak gweh gak bisa berpikir lagie buat ewe

Siapa mau di perkaos Jeki di bar adick adick😁☝️🤨🤨🤨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot [Shanks X Ace]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang