Draken tak pernah mentolerir sebuah penyimpangan seksual, namun entah seperti apa permainan takdir yang sedang dia lalui hingga tiba-tiba dirinya diminta untuk menikah dengan seorang laki-laki segender dengannya.
Saat itu Draken ingin menolak, namu...
••••KAMAR 20•••• Ryuguji ken x Sano manjiro - _Happy reading_ _
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_______________
Setelah kejadian semalam yang begitu menguras air mata dan emosi, pagi ini Mikey bangun dalam keadaan yang tidak bisa dikatakan baik sebab dia mengalami demam semalaman dan mengharuskan seseorang menjaga dirinya semalaman, orang itu adalah Draken.
Ya, tepat setelah membuka mata Mikey sudah disuguhi dengan pemandangan Draken yang terlelap disamping ranjang miliknya dengan posisi kepala yang bersandar disamping ranjang tempat dia tinggal. Tau Draken disana tentu saja Mikey binggung, dia binggung mengapa pemuda tersebut tidur dalam posisi seperti ini seolah dia adalah orang yang menjaga dia semalaman.
Cukup lama Mikey diam dan terpaku pada sosok pemuda tersebut tak lama dia menyadari satu hal yang lebih aneh daripada pemandangan barusan, yaitu tempat dimana dia tinggal. Kasur dan kamar tak seperti suasana asrama, begitu asing sampai buat Mikey harus meneliti keseluruh ruangan untuk pastikan dimana sekarang ini dia berada. Sudah binggung makin binggung, itulah yang sedang Mikey alami saat ini sampai disaat suara berat dan cukup lembut menyapa pendengarannya dan sukses tarik perhatian Mikey untuk menatap pada sosok tersebut.
"Mikey, kau sudah bangun?"
Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh pemuda yang tak lain adalah Draken, dia terbangun dari tidurnya setelah merasakan ada pergerakan dari atas ranjang dan ternyata itu adalah Mikey yang sudah bangun,maka dari itu dia menanyakan hal tersebut yang sukses menarik seluruh perhatian Mikey disana.
Melihat kearah suara Mikey hanya terdiam, tak begitu menghiraukan pemuda didepannya yang kini tersenyum hangat seolah menyapa dirinya. Tak tau mengapa Mikey seperti ini namun yang pasti dia sungguh tak memiliki sedikitpun minat untuk tersenyum atau begitu agresif berikan respon pada seseorang seperti biasanya. Sepertinya tenaganya terkuras bersamaan dengan demam yang datang semalaman.
"Kita ada di apartemen, tempat yang sudah disiapkan oleh orang tua kita" Ucap Draken buka suara kembali menjelaskan dimana mereka saat ini tapi dia hanya dapatkan respon sebuah lirikan dari Mikey yang kemudian berlalu begitu saja tanpa sebuah balasan. Draken tak marah, dia paham benar akan keadaan Mikey saat ini yang memang tengah butuhkan waktu untuk merenung sebentar, namun berhubung dia tengah mengalami demam Draken ingin mengambil setengah waktu menyendiri Mikey untuk merawat pemuda tersebut sebelum meninggalkannya sendiri.
"Kau masih demam, berbaringlah. Aku akan bawakan bubur untukmu" Lanjutnya sambil membaringkan Mikey kembali sementara pemuda tersebut hanya menurut lantas berbaring dan terdiam sambil melirik kearah Draken yang keluar dari kamar dengan tujuan untuk ambilkan bubur seperti yang dia katakan barusan.