Terlukis Indah

409 32 2
                                    

Yang Jungwon

asyakrmh

OC » Shim Saeram

⌗⌗⌗

Apa yang menyenangkan dari kencan?

Ulu Saeran sering kali menanyakan ini pada dirinya setiap kali melihat reaksi dari banyak teman temannya yang menceritakan bagaimana ketika mereka sedang melakukan kencan mereka.

Saling bergandengan tangan. Jalan berdua, dan apa lagi..?

Sebuah ciuman? Ah- rasanya yang terakhir terlalu berlebihan baginya. Bagaimana bisa?

Saeran menggeram geram. Sayangnya saat ia tahu bagaimana yang dirasakan teman temannya saat itu terjadi padanya kini..

"Aku akan menarik kata kataku." Dalam pikirannya ia bermonolg. "Kencan itu menyenangkan."

"Noona!"

Sebuah suara yang berat mengintrupsi alam sadarnya. Ia yang tertangkap basah memandangi lama padanya dibuat salah tingkah dengan terburu buru menyibukkan diri dengan sepotong roti pesan miliknya.

Cafe yang mereka kunjungi cukup ramai keadaannya. Ada banyak manusia di sekitarnya. Harapnya degup jantungnya tak terdengar kencang keluar hingga sampai di telinganya.

"Noona!"

Dirinya memanggil. Buru buru ia mengubris. Walau dengan sedikit salah tingkahnya yang terpapar jelas di tangkapan matanya. "Ya, Jungwonie?"

Pemilik nama tersenyum miring. Bisa ia lihat wajah kakak kelas satu tingkatnya menora semu. Terlihat seperti pangsit dengan isi daging yang baru masuk pergorengan. Terdengar dirinya tertawa renyah.

"Noona, anda seperti pangsit. Berhenti terlihat malu-malu. Nubgkin anda bisa jauh lebih mirip seperti tomat nanti."

Dua telapak tangan itu mengantupkan wajah Saeran. Ia mengerang dengan suara yang merengek kecil. Jungwon semakin terkikik geli. "Noona." Jungwon memajukan tubuhnya. "Apa benar anda seorang kakak kelas dengan umur yang terpaut dua tahun lebih tua dari saya?"

Jungwon mendesis ragu. "Anda terlihat seperti seorang adik perempuan dengan umur tiga tahun di bawah saya."

Saeran menyergah cepat. Diringi dengan sebuah pukulan pelan di pundak Jungwon. "Aish."

Jungwon menatap tanpa ragu. Ia memandang dengan lurus wajah sang kakak kelas yang baru menjadi kekaihnya sepekan terakhir. Jungwon mungkin patut mensyukuri pilihannya di hari itu.

"Noona, nanti kita kencan di taman bermain, ya. Noona pasti akan suka."

Mata itu terperanjat tak percaya. Suara yang menggemaskan itu memekik lucu. "Sungguh? Di taman hiburan? Kapan?"

Jungwon terkekeh. Ia mengusak pelan puncak kepala Saeran dan melayangkan sedikit dorongan pelan dengan jari telunjukkan di dahi Saeran. Kepala itu terpanting sedikit. Ada gurat tak menyenangkan darinya. Dan Jungwon rasa, ia perlu untuk membuat lukisan lagi sebagai koleksinya nanti.

Tentang seorang yang melukis indah hari harinya di beberapa terakhir ini.. "neo ya, Shim Saeran."














END

⌗ Dimple Boy ⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang