Atsushi kembali kerumah sakit, menjanjikan 2 bungkus Onigiri untuk Kyouka.
Angin berhembus sepoi sepoi, salju turun di pagi hari. Prediksi cuaca hari ini adalah badai salju nanti sore. Langkah kakinya sedikit cepat agar bisa sampai lebih cepat ke rumah sakit. Memandang Jam di tangannya, waktu masih menunjukkan pukul 5.57 pagi.
Kini Ia sudah berjalan di koridor rumah sakit, melewati setiap kamar pasien yang ada di tempat itu. Bau obat obatannya yang Khas membuat Atsushi sedikit memikirkan tentang Gadis bersurai ungu tua tersebut. Badannya yang masih lemah, pola makan yang masih belum teratur, energi di gantungkan pada cairan infuss yang menempel ditangannya.
Hal itu terekam jelas oleh Atsushi.
Bagaimana kejadian itu bisa terjadi, bagaimana Atsushi membawa Kyouka menuju rumah sakit, noda darah Kyouka yang menempel di baju Atsushi. Semua itu masih terbayang jelas di ingatannya.
Yang penting, sekarang Izumi Kyouka terselamatkan. Hal itu sudah lebih dari cukup bagi pemuda tersebut.
Nakajima Atsushi mulai membuka pintu ruangan 205 dengan penuh hati hati. Terpapang nama Izumi Kyouka di pintu tersebut. Biasanya, pada waktu ini Gadis itu sedang tertidur.
"Oh, selamat pagi Atsushi"
Atsushi sedikit terkejut, melihat dirinya di sambut oleh Gadis manis yang sedang duduk di ranjang. Tatapannya menuju arah Atsushi, Mata ungu tersebut berbinar binar.
"Ah- Kyouka. Selamat pagi!" Atsushi menyapa balik, dengan senang Ia melangkah kedalam ruang inap tersebut.
"Mau, kemana?" Tanya Kyouka memperhatikan Atsushi yang melangkah masuk.
"Eh? Tentu saja aku ingin menjengukmu" Jawab Atsushi spontan, langkah kakinya berhenti.
Kyouka menggeleng, "bukan itu. Bajumu. Sekolah? Bekerja?"
Atsushi menatap pakaiannya yang dikenakan hari ini. Jaz dengan seragam kuliahnya.
"Oh, ini.. aku mau berangkat kuliah" Sahutnya mengeluarkan kantung plastik hitam dari tasnya. Lalu ia memberikannya pada Kyouka. "Untukmu"
Kyouka segera mengambil barang tersebut dari Atsushi. Lalu Ia membukanya. Wajahnya seakan bersinar sewaktu matanya mengintip isi kantung plastik tersebut, seakan Ia menemukan Harta karun atau barang yang sangat berharga.
"Onigiri!!!" Teriak Kyouka senang, sambil mengeluarkan 2 bungkus Onigiri sekaligus dari tempatnya.
"Aku sudah menjanjikannya untukmu" ucap Atsushi menghela nafas lega, lalu menggendong tasnya kembali.
"Aku berangkat ya" Ucap Atsushi pergi melangkah meninggalkan ruangan tersebut.
"Tunggu, Atsushi"
Langkah Atsushi terhenti, Ia menoleh kesumber suara. Dilihatnya Kyouka menyodorkan 1 Onigiri dari tangannya.
"Untukmu, satu" Ucapnya.
"Hahahaha. Aku sudah membawa sendiri Kyouka. Kau tak perlu khawatir. Itu semua untukmu" Timpal Atsushi terkekeh pelan.
Atsushi melangkah keluar ruangan, hendak menutup pintu tersebut.
"Atsushi! Bye! Terimakasih!" Teriak Kyouka membuat Atsushi membuka kembali pintu ruang inap tersebut. Lantas Atsushi tersenyum tipis.
"Aku berangkat" Lalu Atsushi menutup pintu tersebut.
¤First Snowflake¤
"Aku tidak bisa kecuali kita mengerjakan bersama sama di tempatku"
Berdiri 3 pelajar mahasiswa di depan gerbang sekolahnya. Salah satunya, ada si rambut perak--Nakajima Atsushi yang sedang beradu mulut dengan kedua temannya.
"Baik baik, hentikan ini" Ucap gadis cantik bersurai kuning.
"Tapi rumah Atsushi jaraknya jauh dengan rumahku" Cetus pemuda bersurai Hitam dengan warna putih di ujung rambutnya.
Atsushi mengotot, "Sudah aku bilang, kita tidak akan mengerjakannya di rumahku. Aku bilang, di tempat lain. Tidak jauh dari sini"
"Aku ikut, bagaimana dengan Akutagawa?" Ucap Gadis memegang pundak pemuda bersurai hitam tersebut.
Pemuda bersurai hitam tersebut--yang diketahui bernama Akutagawa mengeluarkan handphonenya dari tasnya, "Tch, bagaimana lagi. Aku akan izin, dan menghubungi orang di rumah"
"Bagus. Omong omong, dimana tempat itu, Atsushi?" Gadis itu bertanya.
"Kalian ikut saja" Jawab Atsushi singkat. "Bagaimana dengan Higuchi? Tidak meminta Izin juga?"
Gadis itu menoleh, "Tidak. Lagipula mereka tidak akan mencariku ketika aku tidak pulang kerumah seharian"
Akutagawa yang baru saja memasukkan handphonenya, lalu menatap kedua manusia yang berdiri di hadapannya.
"Ayo"
Mereka berjalan berdampingan, melangkah melewati bangunan di kota kota tersebut. Lampu penerangan di pinggir jalan mulai menyala satu persatu. Waktu menunjukkan pukul 6 petang.
Tak lama kemudian, badai salju datang. Mereka bertiga berlarian, mengikuti jejak Atsushi. Sesekali mereka tertawa lepas, lalu mereka berteduh sebentar di sebuah kedai untuk menikmati hidangan Ramen panas. Perut mereka sudah meminta di isi sedari tadi.
Mereka memesan dan menunggu. Sembari menunggu itu, mereka bercanda lalu tertawa lagi. Hal itu terulangi hingga menu ramen yang mereka pesan datang. Setelah itu, tidak ada suara tawa mereka lagi. Yang ada hanyalah suara tegukan kuah ramen yang mereka santap, ataupun bunyi peralatan makan.
Setelahnya, Mereka menghabiskan makanannya. Lalu mereka membayar semua tagihan yang mereka habiskan. Badai salju di luar sana sudah reda, mereka bergegas cepat untuk sampai ketempat Atsushi.
Mereka sampai ke tempat Atsushi, tepatnya Rumah Sakit. Kedua temannya sempat ragu untuk mengikuti jejak Atsushi.
"Hoi? Ini-- kemana?" Tanya Akutagawa melihat gedung besar di depannya.
"Atsushi, kamu tidak sedang bercanda bukan?" Higuchi kembali melontarkan pertanyaan yang membuat Atsushi berbalik badan dan menarik tangan kedua temannya.
"Ikuti saja aku, nanti ku jelaskan" Ucapnya berjalan masuk kedalam rumah sakit.
Bau obat obatan yang khas, serta dokter dan perawat berjalan kesana kemari. Berjalan cepat, melewati lorong dan banyak kamar disana. Tepat di ruangan 205, tertulis disana nama Izumi Kyouka.
"Aku pulang, Kyouka" Sahut Atsushi membuka pintu ruangan tersebut.
"Atsushi ! Selamat da--" Kalimat Kyouka terpotong, melihat kedua manusia yang tak di kenalnya berdiri dibelakang Atsushi.
"Ah, sebelumnya aku izin untuk mengerjakan tugasku disini, ya" Jelas Atsushi sembari membawa masuk kedua temannya.
"Oh ya, Ini Akutagawa Ryunosuke. Panggil saja dia Akutagawa" Jelas Atsushi menepuk pundak Akutagawa. Akutagawa menunduk.
"Dan ini Higuchi Ichiyou, panggil saja Higuchi" Lanjut Atsushi menepuk pelan pundak Higuchi.
"Mari aku jelaskan. Ini adalah Izumi Kyouka. Aku bertemu dengannya di saat ia kecelakaan sekiitar 2 minggu yang lalu. Aku bertanggung jawab penuh atas Kyouka. Sebelumnya, dia itu tipe orang yang tertutup. Namun keadaannya sekarang Ia lupa ingatan setelah kecelakaan yang menimpanya" Jelas Atsushi panjang lebar, lalu memberikan Kyouka seporsi Ramen hangat yang tadi ia pesan sewaktu perjalanan kemari.
Kyouka berbinar binar, Ia tersenyum manis "Terimakasih Atsushi !"
"Oh ya, salam kenal Kyouka. Semoga kita bisa lebih Akrab" Ucap Higuchi sembari tersenyum.
Kyouk membalas senyuman dari Higuchi, "Um! Semoga kedepannya lebih akrab"
Akutagawa membisikkan sesuatu pada Atsushi, "Lain kali kau harus cerita semuanya"
Atsushi mengangguk lalu mengacungkan jempol kepada Akutagawa.
Disinilah awal cerita sebelum keempat manusia tersebut menjadi sangat akrab.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Snowflake - Nakajima Atsushi x Izumi Kyouka
Fanfiction╰┈➤✎❝Kyouka dulu selalu bermimpi, bahwa suatu hari nanti Ia akan mendapatkan seorang teman yang bisa di ajak berbicara. Namun, justru saat ini Kyouka mengaku impian kecil tersebut hanyalah angan angannya semata.❞ೃ⁀➷ ✧. ┊Snow Flake [@LimerencePro pre...