Eɳԃιɳɠ ~

77 9 63
                                    

Hawa dinginnya masih terasa, Sinar matahari masuk dari celah tirai jendela. Pagi--bukan. Maksudku Siang ini Kyouka membuka matanya. Pandangannya masih kabur, menatap langit langit ruangan tersebut. Telinganya menangkap suara tangisan bahagia yang berada di samping ranjangnya. Kyouka menoleh.

Dilihatnya gadis yang lebih tua darinya, bersurai orange cerah. Kyouka tampak mengenalnya, kepalanya pusing kalau berusaha mengingat masa lalunya.

Gadis yang di sebelah ranjang Kyouka langsung memeluk erat Kyouka.

"Kyouka! Ingat, Ini Ane-Chan!" Pekiknya sembari mengeluarkan air mata.

Mata Kyouka membulat.

"Nee.. Chan? Koyou Nee !" Kyouka ikut berteriak, mengabaikan rasa sakit di kepalanya.

"Chuuya Nii sedang perjalanan menuju kesini, kamu tau? Dia langsung menangis gembira mendengar kamu sadar dari Koma mu" Jelas Gadis bersurai Orange yang diketahui bernama Koyou tersebut dengan bahagia.

"Benarkah?!" Kyouka ikut senang, "Aku merindukan Chuuya Nii"

"Sebentar lagi dia akan sampai" Sahut Koyou membelai kepala Kyouka.

Namun Kyouka terlihat sedang mencari sesuatu. Ia menoleh kanan dan kiri, lalu memandang tirai jendela yang belum terbuka. Vas bunga di ruangannya bahkan sudah di ganti lagi bunganya, menjadi bunga mawar merah. Ada yang janggal disini.

Tiba tiba seseorang masuk kedalam ruangannya. Tampak Ia mengenakan Jas putih seragam dokternya, membawa sebuah kertas berisi laporan pemulihan Kyouka.

Namun dia bukanlah Yosano.

Lihat, di jas putihnya terpampang 'Mori Ougai'. Kyouka masih kebingungan, mencari sosok yang mungkin mengikuti dokter itu dari belakang. Namun nyatanya tidak ada.

"Kyouka, sedang mencari siapa? Chuuya Nii masih terjebak macet" Ujar Koyou sembari menghampiri Mori.

"Tidak, biasanya yang datang keruangan ini adalah Yosano san" Balas Kyouka yang membuat Mori bingung.

"Tapi selama ini saya lho yang mengunjungi ruangan anda. Anda baru saja sadar setelah koma 1 bulan" Jelas Mori sembari berjalan kearah ranjang Kyouka.

"Tidak ada perawat ataupun dokter yang bernama Yosano disini" Sambung nya lagi, menyuntikkan sebuah obat kedalam Infus Kyouka.

Kyouka hanya bisa tersentak, terkejut. Sebenarnya apa yang terjadi?

"Atsushi, Higuchi dan Akutagawa dimana? Mereka bilang akan menemaniku pagi ini" Sahut Kyouka berusaha keras untuk mencari temannya.

Koyou menghela nafas panjang, melihat tingkah adiknya yang aneh. "Dengar, tidak ada yang mengunjungimu selain Ane san dan Nii san, Kyouka"

Kyouka serasa ingin menangis. Matanya berkaca kaca.

"Atsushi! Atsushi ada! Dan yang lain.. Yang lain juga mengunjungiku. Bahkan mereka bermain denganku" Ucap Kyouka sambil nangis tersedu sedu.

"Kyouka, apa kamu berimajinasi?" Tanya Koyou khawatir.

Kyouka masih menangis. Apakah mungkin selama 1 bulan ini hanyalah angan angannya semata? Apakah mungkin 1 bulan berharganya hanya sebuah Imajinasinya disaat Koma? Bukankah dia sudah tersadar seminggu setelah kejadian tabrakan itu? Kyouka semakin bingung.

Apakah perasaan sukanya terhadap Atsushi hanya lelucon?

Kyouka langsung menangis dengan Histeris. Seluruh orang yang berada di ruangan tersebut langsung panik kebingungan. Mori juga menyuntikkan obat bius kepada Kyouka. Membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk Kyouka bisa tertidur sepenuhnya.

¤First SnowFlake¤

Kyouka membuka matanya kembali. Hari sudah gelap. Di pandangnya Pemuda bersurai Orange senja duduk di samping ranjangnya.

"Chuuya Nii?" Sapa Kyouka, tidak bersemangat.

"Kyouka! Syukurlah.." Ucap Chuuya menggenggam tangan Kyouka.

"Dimana Anee Chan?" Tanya Kyouka mencari sosok Kakak perempuannya di sudut ruangan.

Chuuya lalu membelai surai ungu gelap milik Kyouka, "Sedang mengurus biaya rumah sakit. Malam ini kamu akan di rawat di rumah saja. Yang berati kita akan pulang"

Dilihatnya Mori dan Koyou sudah kembali dari ruang Administrasi. Mori juga membawakan sebucket bunga.

Bunga Dwarf Iris.

Kyouka teringat, bahwa setiap malam minggu, Atsushi membawakannya untuk di letakkan di ruangannya.

"Kyouka chan, Kamu mengidap penyakit Skizofrenia. Tapi tenang saja, kamu perlu terapi di rumah sakit seminggu dua kali. Dengan pengobatan seperti itu, kamu bisa sembuh" Ucap Mori dengan tersenyum. Mori memberikan sebucket bunga itu kepada Kyouka.

"Terimakasih banyak, Mori san" Balas Kyouka sembari menampani Sebucket bunga dari Mori.

Koyou dan Chuuya melongo melihat Kyouka.

"Kyouka? Kamu bisa berbicara dengan orang yang baru kamu kenal?" Tanya Chuuya

"Tidak seperti biasanya" Lanjut Koyou ikutan khawatir.

Mori hanya tersenyum, lalu berjalan ke arah jendela dan membuka tirainya.

"Bagaimana mimpimu Kyouka?"

Kyouka hanya terdiam. Sesaat dia menunjukkan wajah bahagia.

"Luar biasa. Aku sampai tidak ingin melupakannya" Ucap Kyouka girang.

Koyou dan Chuuya lantas bertukar pandangan. Lalu tersenyum. Chuuya mengambil kursi roda, sedangkan Koyou mengambil tas bawaan Kyouka. Ruangan itu sudah bersih dan rapi, hanya tinggal menunggu Kyouka pulang.

"Aku ingin makan Onigiri, Ramen dan Sushi" Minta Kyouka tiba tiba, Chuuya terkekeh sejenak.

"Baik baik, akan ku bikinkan nanti sesampai dirumah" Sahut Koyou sembari menuntun Kyouka dan menggendongnya lalu menempatkannya di kursi roda.

Chuuya mendorong kursi roda itu pelan, meninggalkan ruangan 205. Nama Izumi Kyouka bahkan sudah di lepas dari pintunya.

"Ayo pulang!!!" Sahut Kyouka mengangkat tangannya dengan semangat.

Chuuya dan Koyou ikut bersemangat, Meninggalkan Mori yang melambaikan tangan di depan ruangan itu. Semakin menjauh, semakin dekat dengan pintu keluar. Kyouka masih membawa bucket bunga Dwarf Iris itu dengan hati hati.

'Akutagawa, Higuchi, terimakasih atas semuanya'

Kyouka menoleh kebelakang. Tidak ada Mori disana. Mori sudah kembali keruangan kerjanya.

'Terimakasih atas perasaanmu, Nakajima Atsushi' Kyouka pun memulai cerita baru, dimana dirinya bebas berinteraksi tanpa merasa kesulitan.

Berinteraksi di dunia luar, tidak begitu buruk ya? Batin Kyouka menatap salju yang mulai mencair.

Tamat.

#PojokAuthor
ALURNYA GA JELAS EUEUE, MAAF:(
Yey sudah selesai=>=
Entah aku merasa kek.. Plot Twist nya gini" aja:(
Makasih udah mampir~ kalau boleh, kalian bisa mengunjungi bookku yang lain kok!^^
See you in another book~

Jumat, 18 Februari 2022
Alexa Arthur.

First Snowflake - Nakajima Atsushi x Izumi KyoukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang