ׂׂૢ вαgιαη 2

73 9 8
                                    

Sinar matahari masuk ke celah celah gorden. Udara pagi yang dingin membuat Kyouka semakin terlarut dalam tidurmya di balik selimut yang tebal. Kini waktu menunjukkan pukul 6 pagi, Seseorang mengunjungi ruang inap Kyouka.

Nakajima Atsushi. Kini lelaki itu kembali mengunjungi Kyouka. Pakaian yang rapi, dan tas beserta isinya di bawa oleh Atsushi. Sebelum Ia berangkat kuliah, sudah menjadi kebiasaannya untuk menjenguk Kyouka di pagi hari.

"Atsushi? Kau ada di sini?" Yosano, dokter itu mengetuk pintu ruang inap Kyouka

"Aku baru saja datang, Yosano san" Ucap Atsushi sembari mengambil posisi duduk di samping bed Kyouka.

"Jadi, bagaimana?" Tanya Dokter cantik itu membuka pintu tersebut lalu masuk kedalam. Memandang wajah Kyouka yang sedang tertidur.

"Prediksi Ranpo san, Kyouka hendak menyebrang jalanan. Namun berdasarkan laporan saksi mata, Gadis ini berlari seakan akan Ia sedang terburu buru. Ada juga yang mengatakan bahwa gadis ini berlari menuju kearahku" Jelas Atsushi mengkerutkan keningnya.

Yosano mengangguk paham, "Jadi Gadis ini mengejarmu?"

"Mungkin" Atsushi semakin pusing, Ia mencubit cubit batang hidungnya.

"Tetapi, kenapa Ia hendak mengejarku? Aku bahkan tidak mengenalnya sama sekali" Tanya Atsushi lagi, mengundang pertanyaan dari Yosano juga.

"Barang kali gadis ini salah mengira orang" Jawab Yosano mengasal.

"Tetapi dia seorang yang kesulitan untuk berinteraksi, lho"

Entah jawaban darimana, yang pasti bukan Atsushi dan juga bukan Yosano. Seseorang masuk dari pintu masuk ruang inap tersebut, memunculkan sosoknya.

"Dia seorang yang tertutup." Ucap Pria tersebut sembari memakan snack di tangannya.

Atsushi terkejut, "Ranpo san?!"

Pria tersebut--Edogawa Ranpo. Detektif yang terkenal akan kecerdasannya. Masih dalam posisi yang sama, Ranpo mencoba menghabiskan snack tersebut.

"Aku mengunjungi toko itu. Malam sebelum kejadian, Gadis ini sempat membeli mie instant. Sudah ku tanya tanya ke penjaga toko yang melayani Gadis ini, Izumi Kyouka itu tidak berbicara apapun. Bahkan, ketika kasir hendak memberi uang kembalian pada Gadis ini, Dia sudah lari duluan" Jelas Ranpo sembari memandangi Kyouka. Matanya menyipit, memperhatikan Kyouka dari jauh.

"Sebenarnya ada bukti lagi untuk menunjukkan Izumi Kyouka adalah tipe seseorang yang tertutup. Untuk sementara, kembalikan ingatannya saja dahulu. Sudah dulu ya, aku akan pergi membeli beberapa stok snack ku bersama Kunikida kun" Ucap Ranpo pergi meninggalkan ruangan.

"Yosano san? Berapa persen kemungkinan untuk membuat gadis ini mengingat kejadian lampau?" Tanya Atsushi spontan mengalihkan pandangannya ke dokter tersebut yang lebih tua dari pada umurnya.

Yosano diam sejenak. Memandang gadis itu sayu. Lalu Yosano bergerak untuk berjalan menuju jendela, membuka gorden tersebut. Dilihatnya pohon dan jalanan yang terselimuti oleh salju yang putih.

"Lima puluh persen" Ucapnya.

"Sekitar 50% kemungkinannya. Namun, sayangnya Izumi Kyouka adalah seseorang yang tertutup. Jadi sedikit susah, apalagi informasi yang kita dapatkan masih sedikit" Sambung nya menoleh kearah Atsushi.

Nakajima Atsushi terdiam.

Apa yang dapat Ia lakukan? Apakah membantu mencari Informasi bersama dengan Detektif terkenal Edogawa Ranpo? Apakah Ia dapat membantu untuk merawat gadis malang ini bersama Dokter ternama Yosano Akiko?

Jawabannya adalah semuanya.

Atsushi bisa saja menjaga Kyouka. Seperti mengajaknya berkeliling Kota, atau pergi ketempat dimana Kyouka bisa bersenang senang. Mengingat Kyouka adalah seseorang yang kesulitan berinteraksi, Atsushi bisa membuat kenangan yang merubah Kyouka nantinya. Atsushi ingin menunjukkan, bahwa berinteraksi di dunia luar tidak terlalu buruk.

Sembari fokus menjaga Kyouka, Atsushi bisa sekaligus membantu Ranpo untuk mencarikan Informasi mengenai gadis ini. Pikirnya, itu sudah cukup.

"Baik, sementara fokuskan kesembuhan Kyouka dulu" Ucap Atsushi sembari tersenyum mengarah Kyouka.

Kyouka membuka matanya sedikit, Sinar matahari yang masuk kedalam ruangannya sudah semakin terang. Kyouka menguap, lalu mengambil posisi duduk dibantu oleh Yosano. Gadis itu, memandang Atsushi kebingungan.

"Selamat pagi, Izumi Kyouka"

¤First SnowFlake¤

Atsushi berjalan di koridor rumah sakit. Ia barusaja pulang dari kerja partime nya. Ia membuka pintu ruangan Kyouka, sambil membawakan camilan dari luar. Atsushi membawakan sebungkus Onigiri yang ia beli di toko pinggir jalan sewaktu perjalanan menuju rumah sakit.

"Kyouka, kamu lapar?" Tanya Atsushi sembari meletakkan tasnya di kursi sofa yang berada di ruangan tersebut.

Kyouka hanya mengangguk, lalu menatap Atsushi dari kejauhan. Melihat Atsushi mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Lihat, aku bawakan sesuatu. Mau?" Ucap Atsushi menyodorkan sebungkus Onigiri kepada Kyouka.

"Ini apa?" Kyouka bertanya, mengambil sebungkus Onigiri dari tangan Atsushi.

Atsushi tersenyum, membantu membukakan bungkus Onigiri tersebut "Ini? Onigiri. Makanan kesukaanku"

Kyouka segera menyantap Onigiri yang dibawakan Atsushi tadi. Wajahnya berbinar.

"Enak!" Kyouka melahap Onigiri itu sampai habis.

"Benar kan, ini sangat lezat. Besok ku bawakan lagi, mau?" Tawar Atsushi tersenyum lembut pada Kyouka.

Kyouka mengacungkan dua jarinya kearah Atsushi. Seketika Atsushi terkekeh pelan.

"Dua sekaligus? Nafsu makanmu sebesar apa?" Atsushi masih tertawa, lalu membersihkan area bibir Kyouka dengan kain.

"Baik baik, akan kubawakan" Sahutnya lagi "Nah sekarang sudah bersih"

Kyouka mengangguk senang, sesekali ia juga ikut tertawa.

"Aku akan pulang sekarang. Besok aku akan berkunjung lagi." Ucap Atsushi, mengambil tasnya lalu menggendongnya. Ia berjalan kearah pintu keluar.

"Hei, namamu?"

Kata yang di lontarkan Kyouka membuat Atsushi sedikit terkejut. Lantas Ia menepuk dahinya.

"Astaga, aku belum bilang ya? Namaku Nakajima Atsushi. Panggil saja Atsushi. Baik, selamat malam Kyouka" Lambai Atsushi, memandang Gadis itu yang sedang melambaikan tangan juga.

"Selamat malam, Atsushi"

First Snowflake - Nakajima Atsushi x Izumi KyoukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang