Happy Reading.......
.
.
.
.
.
***
tiga hari berlalu selama tiga hari itu pula ara selalu menghafalkan surat al kahfi sebagai hukumannya terhadap seseorang yang dipanggil " gus " oleh kang adib beberapa hari lalu
"kamu tumben ra akhir -akhir ini selalu bikin hafalan " tanya mbak maudi
"iya mbak dapet hukuman soalnya" balasku dengan nada lesu
" hukuman dari siapa?" tanya mbak jihan menyahuti
" dari... siapa ya nggak tau aku namanya,laki laki sih dia yang jelas "
" kok bisa gitu loh dapat hukuman tapi nggak tau nama orang yang menghukum " balas mbak ana disertai dengan gelengan kepala
aku hanya acuh mendengar jawabannya dan melanjutkan membuat hafalan karena hari ini akan disetorkan
"oh ya denger- denger gus abinaya udah pulang dari turki ya ?" tanya mbak salsa dengan segudang jiwa keponya
" iyaa kemarin aku juga sempat ketemu sama beliau,sekarang makin ganteng banget masyaallah " ujar mbak maudi tiba-tiba ikut menyelentuk
" whatt?!!!! beneran ?" balas mbak ana dengan wajah syok nya sedangkan mbak maudi hanya mengangguk
" iyaa bener kok aku kemarin juga sempet ketemu diruang shalat ndalem,kebetulan aja disuruh ustadzah nia buat nganterin al - quran uma " balas mbak jihan
" aku jadi kepo deh,seganteng apa ya beliau sekarang ?!" gumam mbak salsa sambil membayangkan muka gus abinaya
"Astaghfirullah,istighfar kau sal " ujar mbak ana sambil melempar bantal disebelahnya
"emang gus abinaya itu seperfect apa sih mbak ?"tanyaku karena aku merasa heran saja,bagaimana sosok itu bisa menjadi idola pesantren bahkan hampir satu yayasan
" namanya juga gus ra jadi ya ganteng banget,apalagi paham agama kaya gitu,tipe idaman banget ya kan?" balas mbak salsa lagi
" aku kepo deh siapa yang jadi istrinya nanti " celentuk mbak ana semua mengangguk kan kepalanya kecuali aku
" yang penting kita kalau kagum sama orang jangan berlebihan,karena yang berlebihan itu pasti nggak baik " balas mbak maudi menasehati
" kalau kamu tau nih ya ra,pasti kamu akan langsung terpesona " ujar mbak jihan
"kenapa aku nggak pernah ketemu?" tanya ku dengan nada heran
" mungkin suatu saat nanti bakalan ketemu kok ra ,entah di acara besar pondok atau saat kita piket ndalem bulan depan "balas mbak ana
" jangan - jangan beliau pulang dari turki mau menikah lagi ?" ujar mbak jihan saat muncul asumsi baru dikepalanya
" bisa jadi sih nggak menutup kemungkinan juga " balas mbak maudi
" yahhh kalau beneran nih bakalan jadi,patah hati seyayasan darusalam pasti " balas mbak salsa
" nahh maka dari itu bener kata mbak maudi kalau kagum sama orang jangan berlebihan " balasku menimpali
mereka ber empat mengangguk -nganggukan kepalanya tanda menyetujui ucapanku
suara adzhan isya berkumandang diseluruh penjuru pesantren tanda waktu sholat telah tiba,seluruh santri kini berbondong - bondong menuju masjid pesantren.
"kamu nanti storan surat al-kahfinya jam berapa ra?" tanya mbak maudi saat kami berlima berjalan menuju masjid
" saat syawir pesantren aja mbak " balasku
" emang kamu storan dimana ?" tanya mbak jihan lagi
" di ndalem kayaknya " balasku dengan nada sedikit ragu
" kok di ndalem emang storan ke siapa sih ra ?" tanya mbak salsa dengan jiwa kepo yang sangat melekat
"em... k-ke uma " balasku dengan sedikit gagap,nggak mungkin juga kan aku cerita dapet hukuman dari seorang laki-laki,mana aku sendiri juga nggak tau laki-laki itu siapa ?nanti kalau mereka tiba-tiba mikir aneh -aneh tentang aku bagaimana ?suara batinku bergemuruh
"loh bukannya kamu tadi saat dikamar bilang dapat hukuman dari laki-laki ya ? kenapa bisa ke uma sekarang ?" tanya mbak ana yang mulai curiga atas jawaban yang aku lontarkan
" em... iya maksudnya ustadznya itu kan aku cewek jadi nanti storannya ke uma bukan ke ustadnya gitu..." balasku
"oalah gitu,oh ya il kemarin aku sempet lihat di jemuran khusus kamar kita ada sorban putih itu milik kamu ?" tanya mbak salsa tiba tiba,aku gelagapan bagaimana ini menjawab nya
"i-itu milik S-" suara iqomah terdengar memutus ucapan ara yang akan menjawab pertanyaan itu
" udah-udah nanti lagi udah iqomah ayo cepet,nanti ketinggalan rakaat bisa kena hukum kita " ujar mbak maudi dan berlari menuju masjid
skip....
sholat isya telah selesai semua santri kini kembali ke ruangan mereka masing - masing dan melaksanakan kegiatan syawir bersama terkecuali dengan ara
gadis itu kini berjalan menenteng sebuah al quran kudus serta shorban yang telah dia cuci ditangannya dan berjalan menuju ndalem
"Assalamualaikum " ujar salamku saat berada dipintu ndalem
" waalaikumsalam masuk mbak " ujar uma yang baru saja keluar dari arah mushola ndalem,aku mengangguk takzim dan masuk ke ndalem
" ada apa mbak ?" tanya uma lagi
" emmm uma..kulo mau cari...gus" ujarku dengan menunduk
" gus siapa ? gus zikri ?" tanya uma
aku menggeleng " sanes uma,sanes gus zikri tapi gus... itu..." ujarku dengan sedikit gugup pasalnya aku sendiri tak tau namanya
" dia cari saya"ujar seorang laki-laki yang baru saja tiba diruangan itu
" oalah kamu to le... uma kira siapa?" balas uma
" afwan uma kemarin ada sedikit masalah jadi saya kena hukuman " balasku dengan menunduk takzim
" oalah gitu yaudah lanjutin aja,uma ada di ruangan sana takutnya nanti kalau kalian ditinggal bisa menimbulkan fitnah " ujar uma lalu pergi berjalan menuju ruangan yang tak jauh dari ruang tamu
"afwan gus niki shorbannya " ujarku sambil meletakan kain putih itu diatas meja
" hm" balasnya dengan nada dinginnya
"segera mulai hukuman yang saya berikan " lanjutnya dengan nada dingin
suara lantunan surat al -kahfi terdengar di penjuru ndalem,sangat merdu bahkan sampai membuat seorang laki laki yang kini ada didepannya cukup tercengang
" kenapa aku selalu nggak bisa mengontrol diri saat berada didekatmu mbak... ?,ini salah.." batin laki-laki itu sambil menatap tangan kecil didepannya yang memegang sebuah mushaf yang tertutup
*****************
jangan lupa follow,vote dan comment yaa.....

KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Abinaya
General Fiction"kamu tau gus? Hal yang paling nggak pernah saya sangka adalah bertemu dengan njenengan" ujar ara menatap laki - laki yang hanya diam dengan tatapan menunduk didepannya "Entah nanti takdir membawa kita menuju bahagia atau bahkan terluka " lanjutnya...