part 3

119 4 0
                                    

Satu minggu kemudian......

Tirai-tirai telah terpasang di dinding pesantren titik acara yang ditunggu-tunggu oleh semua orang akan segera dilaksanakan. Dan selama seminggu ini Riana nggak pernah datang kepadaku lagi mungkin karena dia sakit hati karena aku akan menikah dengan pria pujaannya,semua orang tengah berbahagia di bawah sana tapi tidak dengan ku dan aku berharap semua ini hanya mimpi yang nggak akan pernah jadi kenyataan.sekarang aku sedang berada di ruangan serba putih milik gus abinaya .

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"aku pun menengok ke belakang ternyata adalah kak naya

"Habis ini ijab Kabul akan di mulai "kata kak naya sedang kan aku hanya diam

"Kamu kenapa sih dek?"

"Aku nggak mau menikah dengan dia kak,kakak tau dengan aku menikah dengan dia aku akan kehilangan impianku di masa depan" kataku sambil mulai meneteskan air mata

"Kamu nggak boleh kayak gini dek, keluarga kita juga sudah setuju dan mau nggak mau kamu harus menikah dengan gus abinaya.ingat pesan kakak kamu harus jadi anak yang penurut ya....?kalau saja seseorang tahu tentang amal mereka pasti kamu senang melakukan kebaikan dan menuruti semua ucapan bu nyai itu adalah salah satu cara agar barokahnya nya ilmu bukan? Terus kenapa kamu nggak mau bukannya mondok itu yang dicari adalah ridho seorang guru?"

"Tapi kak ak-"

"Insyaallah nila kamu bakalan jadi seorang yang hebat di masa depan ,jangan pernah ragu oke?"

"Makasih kak" kataku sambil memeluknya, dia pun berpamitan pergi keluar dan aku tetap di kamar ini. Kemarin adalah pernikahan Gus Zikri. Aku tidak menghadirinya dengan alasan sakit perut.

Seseorang mengetuk pintu ternyata adalah mbak Dila

"Ayo kita turun, acaranya udah mau dimulai"

"Baik mbak"aku dan mbak Dila pun turun dari lantai ndalem tatapanku langsung terpusat pada ayahku yang duduk di depan gus abinaya sebagai penghulu dan ibuku yang duduk dengan kak Naya di samping Uma

"Silahkan duduk"kata ayah. Akupun duduk di samping gus abinaya

" Sudah siap? " Tanya ayah lagi dan diangguki oleh gus abinaya

"Saya nikah dan kawin kan engkau saudara abinaya Natalio iskhak  bin yusuf iskhak dengan putri saya nila Aurora Maulia bin wafa nandra dengan mas kawin 9 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya nila Aurora Maulia bin Wafa nandra dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"

"Gimana para saksi? Sah? "

"Sah!!"

"Alhamdulillaah"semua orang tersenyum senang apalagi uma beliaulah yang paling menanti kan ini semua. Aku masih nggak sangka di umurku yang ketuju belas tahun aku telah menyandang status sebagai seorang istri

****

Gus AbinayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang