24.1 Perang Saudara - Corazon

684 77 12
                                    

AWAS, ada banyak typo yang bertebaran. Cerita haluan ini 100% murni dari otakku sendiri, tidak ada unsur plagiatan atau apapun itu okay. ENJOY READERS! 🤍.

WARN // bukan tentang bajak laut.

One Piece ©️ Eiichirou Oda
This Story ©️ ssaavputtrii
- - -
"Chopper, tunggu aku sebentar. Biarkan aku berganti baju ya!" Ujarku kepada Chopper yang sibuk diluar dan aku dengan cepat bergegas ke atas kamarku.

"Ah shimatta! aku melupakan Hina! sekarang ia pasti sedang meratapi ponselnya!" Ujarku sendirian dan berlari kembali kebawah dengan baju dan kancing yang setengah terbuka dan berantakan.

"EH? (NAME)-CHWANN?!? BAJUMU TERBUK-" Ucapan Sanji terpotong karena digebuk oleh Zoro yang tepat berada di sampingnya.

"Dasar koki mesum, cepat lanjuti pekerjaanmu sebagai koki disana!" Ujar Zoro kepada Sanji, namun aku tak menghiraukan mereka berdua.

Setelah kutemukan ponsel milikku, aku pun bergegas menelfon Hina secepatnya dan kembali lagi ke atas, tepatnya ke kamarku.

"Ck! Diam saja kau kepala lumut! Kau bahkan tak berhak memakan masakanku hari ini!" Balas Sanji kepada Zoro lalu mereka berdua pun semakin menjadi.
- - -

"Nee.. apa kau sudah tahu berita terbaru? akan ada pesta dirumah besarnya keluarga doflamingo." Ujar Hina yang memberitahuku sembari memainkan rokoknya. "Eh? aku belum mengetahuinya, apakah aku harus datang?" Tanyaku kepada Hina, lalu ia menggangguk.

"Bagaimana bisa, aku bahkan tak mempunyai satupun dress yang bagus?!" Ujarku kepadanya, namun yang aneh Hina malah tersenyum.

"Hah masalah sekecil itu, ikut aku kelak selesai pelajaran ini!" Jawab Hina, namun aku kurang yakin kepadanya. Duh.

Ya. dan disini aku berdiri sendirian tepat didepan gerbang menunggu Hina yang tak kunjung datang. Sudah hampir setengah jam aku diam berdiri seperti ini.

Sedangkan acaranya dimulai tepat sebentar lagi. Apa yang harus kulakukan? Datang memakai baju sekolah? Tidak, (name) jangan bertindak bodoh.

'Apa kau membutuhkan tumpangan?' Sebuah kertas jatuh tepat diatas kepalaku dengan isi tulisan tangan Corazon. Kulihat sekitar, tepat didepanku ia sedang menunggu jawabanku bersamaan dengan motor yang ia pakai.

Tanpa basa-basi lagi aku segera mengganggukkan kepalaku dan berlari kecil menuju kearahnya. Lalu ia tanpa sadar tersenyum dan memakaikanku helm miliknya.

"Satte, cepatlah naik! kau adalah karakter utama disana! Biarkan aku membantumu memilihkan beberapa baju untukmu!" Ucap Corazon. Baru pertama kali aku mendengar suaranya. Berat namun terkesan lembut (bagiku).

"HEE, APA KAU BISA BERBICARA?!?! kenapa kau menyembunyikannya.. apa kau.." Jawabku kaget karenanya, kulihat di kaca motornya ia hanya tertawa melihatku dan menjawab pertanyaanku dengan serius.

"Aku sebenarnya bisa berbicara, namun kakakku saja yang tak mengetahuinya." Jawabnya sederhana.
- - -

"Ah, sepertinya ini sudah cantik! Sekarang biarkan aku menggandeng tanganmu masuk ke aula." Ujar Corazon, lalu aku menjulurkan tanganku kepadanya dan tersenyum manis.

Disaat-saat kami berdua penuh tawa dan bahagia, tepat disana ada seseorang yang tengah memerhatikan kami berdua dengan tajam, siapa lagi jika bukan Doflamingo? ia tampak memecahkan satu botol wine yang belum dibuka. Sepertinya ia mabuk? Namun kenapa, ia mabuk ditengah pesta keluarganya sendiri?

"(name)! kau terlihat cantik hari ini!, maafkan aku yang meninggalkanmu tadi!" Sambar Hina yang mendekatiku sambil memeluk diriku. Tak lama kemudian, Doflamingo mendekat kepadaku lalu Hina pun berjalan mundur berpamitan kepadaku.

"Hina? kenapa mundur tiba-tiba?.." Gumamku kebingungan berdiri sendirian. Sedangkan Corazon tengah sibuk berbicara dengan teman seangkatannya.

"Hey! sepertinya kalian memiliki hubungan rahasia, ceritakan kelak kepadaku!" Ujar Hina yang membisikkanku secara pelan, namun masih terdengar olehku.

Tak lama setelah itu, kurasakan sebuah tangan kekar sedang menggenggam erat tanganku seolah-olah tak mau lepas dariku. Seperti sangat menginginkan diriku.

"Berdansa denganku." Ucapnya dengan nada orang mabuk, Aku tak menyukainya namun ia dengan erat terus menggengam tanganku ditengah-tengah kami berdansa.

Corazon yang melihatku diperlakukan buruk oleh kakaknya segera menuju kearahku, namun terhalangi oleh semua orang yang tengah memerhatikan mereka sebagai sepasang kekasih idaman.

"Lihat wanita itu dengan tuan doflamingo, sangat cocok bukan?"

"sepertinya itu adalah pacar doflamingo, lihat bagaimana cara ia memerlakukan pacarnya."

"Hah, sekarang semua mata tertuju kepadanya, sudah seperti sepasang kekasih saja haha"

Ucap orang-orang yang tengah melihat mereka berdansa. Iri? sepertinya iya. Namun aku disini sangat tersiksa oleh doflamingo.

"Kekasih idaman apa maksud kalian?! aku disini sangat tersiksa olehmu, sudah cukup hentikan semua ini. Aku harus mencari Corazon sekarang juga!" Gumamku pelan, namun masih terdengar oleh Doflamingo yang mabuk namun setengah sadar.

Disaat kami sedang menari bersama, aku tak sama sekali ingin menatap mata doflamingo, melainkan aku sibuk berpaling kanan kiri untuk mencari Corazon seorang.

Doflamingo yang sadar aku tak mau menatapnya, segera menaikkan tangannya kearah daguku lalu memaksaku menatapnya, setelah itu mendekatkan wajahnya kepadaku. Lalu menciumnya tepat dibibirku.

"Doflam- apa yang kau lakukan?!" Disaat ia menciumku, aku memeluknya erat dihadapan orang lain, namun diam-diam aku mencakar punggungnya bermaksud menyuruhnya menghentikan ciuman bodoh ini.

Namun tidak terhenti, ia malah semakin menjadi kepadaku. Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? ya benar. aku harus menyelesaikannya.

Setelah kurasa doflamingo puas, aku menjauhkan kepalanya dariku dan menyelesaikan dansa kami berdua lalu pergi menyusul Corazon yang tengah berlari disaat kami berciuman.

"Corazon! Ternyata kau disini.. maafkan aku.." Ujarku pelan, lalu ia membalikkan badannya menghadapiku dan membersihkan area bibirku.

"Lihatlah dirimu, diciumi kakakku didepan banyak orang sampai seperti ini. Berantakkan." Ujar Corazon sambil mengelap bibirku dengan lembut.

"Sepertinya musicnya terdengar sampai sini. Bagaimana jika kita berdansa disini? hanya kita berdua?" Ajakku kepada Corazon, lalu ia menggangguk dan mulai memegang pinggangku dan mengajakku berdansa bersama.

Dan disitulah kebahagiaan sesungguhnya dimulai, aku akhirnya berdansa berdua dengan Corazon. Walaupun tidak berada di aula, setidaknya aku bisa bersama Corazon.

Disaat aku memulai memutarkan badanku, seseorang menginjakkan sepatunya kearah gaunku dengan sengaja dan gaun itu berakhir sobek sendirinya.

"Lepaskan dia, biarkan dia menjadi milikku." Ujar Doflamingo dengan botol wine yang dipegangnya ditangan kiri lalu sebuah pistol di tangan kanannya.

"Tidak, aku tidak akan melepaskannya." Jawab Corazon dengan berani sambil menggendongku bridal style. Situasi saat ini sangat menegangkan.

"Apa kau sudah bosan hidup? serahkan atau aku akan menarik pelatuk ini tepat di keningmu." Ucap Doflamingo lalu ia meneguk botol wine yang dipegangnya.

"Sampai matipun aku tak akan melepaskan tang-" Doflamingo menarik pelatuknya dengan mudah kearah Corazon. Tepat sebelum ia menyelesaikan kata-katanya Corazon mati tepat disaat ia menggendongku.

"Banyak omong, tinggal serahkan saja dia kepadaku daripada mati kan?" Ujar Doflamingo, tak bisa menahan tangis aku pun melepas sepatu heelsku dan berlari bersama gaun rusakku pergi menjauh dari doflamingo.
- - -

next chap kayanya kita bakal pacaran terus tiduran terus pacaran terus tiduran lagi, kira-kira sama siapa coba? tebak dong! 😃🤚🏻

ONE PIECE HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang