24. Perang Saudara - Corazon

1K 82 16
                                    

AWAS, ada banyak typo yang bertebaran. Cerita haluan ini 100% murni dari otakku sendiri, tidak ada unsur plagiatan atau apapun itu okay. ENJOY READERS! 🤍.

WARN // bukan tentang bajak laut.

One Piece ©️ Eiichirou Oda
This Story ©️ ssaavputtrii
- - -
Lama ga update, kangen tidaa?!? 🥲🤚🏻.

"Hina sangat lapar." Ujar teman dekatku Hina sembari ia mengelus lembut perutnya yang sudah berbunyi daritadi.

"Ey Hina? bukankah barusan kita selesai makan?!" Jawabku kaget sambil melihatnya dengan mata melotot. wow.

"Wah, asal kau tahu saja.. porsi makan yang tadi itu tidak mencukupi isi perutku, bagaimana jika kita pergi bolos saja sekarang? Hmm?" Jelas Hina, lalu aku menggangguk cepat karena ingin menghindari rengekannya.

"Ha'i, Ha'i. tapi sebelum itu setidaknya berhentilah merokok didepan wajahku! apa kau tahu, asap ini sangat menggangguku belajar!" Jawabku lalu aku mengambil rokok ditangannya dan membuangnya ke sembarang arah.

"Hah, jangan asal-asalan membuang rokokku! aku masih membutuhkannya, oh, disana ada Coby! biarkan aku menemuinya sebentar kau pergilah duluan ke kantin!" Jelas Hina dan ia berlari menuju kearah Coby dan teman-teman seangkatannya.

"Apa ia tidak tahu.. aku ini anak yang pemalu? putar balik menuju ke kelas!" Gumamku sendirian, sesaat memutarkan badanku bug, aku tertabrak oleh sesuatu yang sangat keras.

"Ey! kalau jalan lihat-lihat dong?!" Kesalku sembari aku mengelus keningku, sesaat kemudian kutatapi dia yang ternyata adalah Corazon kakak tingkatku.

Tak menggubris perkataanku Corazon hanya tersenyum kecil kepadaku lalu ia pergi begitu saja melewati. He apa-apaan dia, bahkan bagiku, kakaknya lebih menarik. Doflamingo!

"Dimana-mana jika mereka berdua berkumpul, hanya kakaknya lah yang menjadi pusat perhatian. Huh, menjengkelkan." Omongku sendirian dan kembali ke kelas.

- - -

"Ah (name)! aku sedari tadi mencari keadaanmu di seluruh tepi sisi kantin! dan ternyata kau berada di kelas? berani sekali kau membohongiku.." Ujar Hina mengomeliku dan mengacak-acak rambutku kesal.

"Ah maaf maaf, aku merasa tidak enak badan dan aku memutuskan untuk kembali ke kelas sejenak tadi hahaha." Jawabku, tak terasa waktu berjalan begitu cepat akhirnya kami pun pulang.

"Baiklah, karena rumah kita berbeda arah aku akan pulang bersama Coby, jadi hubungi aku kelak ketika kau sampai dirumah!" Pamit Hina dan aku membalas lambaian tangan darinya. Sungguh romantis melihat mereka berdua.

Kulihati disekitarku, tersisa aku sendirian yang tengah berdiri didepan gerbang sekolahku menunggu kakakku menjemputku, Zoro. duh, apa jangan-jangan dia nyasar (lagi) ya? aku khawatir kepadanya.

Tak lama kemudian aku mendengar langkah kaki yang menuju kearahku, aku berusaha tenang sebisaku.. namun tetap tak bisa! dengan keberanian penuh aku pun menghadapkan kepalaku ke belakang, kulihat ternyata ia adalah Corazon, alias pria yang kutabrak tadi.

"Hey, apa yang kau lakukan disini? menunggu jemputan kah? sama sepertiku?" Tanyaku, membuka pembicaraan dengannya.

ia diam sambil melihatku, lalu ia membuka tasnya dan mengeluarkan catatan dan pulpen untuk menjawab pertanyaanku.

"Ah, apa kau tidak bisa berbicara? jika begitu, biarkan aku membalas pesanmu lewat buku ini." Ujarku dan membalas perkataannya lewat buku tersebut.

Setelah 20 menit lamanya aku berbincang dengannya lewat pulpen dan buku catatannya, kulihati ia terlihat begitu bahagia sampai akhirnya aku dijemput oleh Zoro kakakku. Dan tak lupa, aku pun berpamitan dengannya dan melambaikan tanganku.

Tak kusadari, ia ternyata begitu tampan jika dilihat dari dekat. Tampan seperti kakaknya, buyar. Aku telah dimarahi oleh kakakku selama perjalanan.

"Jika mengirimkan alamat, kirim yang benar! kau mengirimkanku berada di titik yang salah! aku sudah berulang kali memutari semua gang disini! Bahkan hpnya sangat payah ku genggam sekali sudah retak!" Omel kakakku kepadaku, bosan.

Kenapa bosan? uang kami habis karena terus-menerus membelikannya hp baru, sudah berkali-kali kubilang ponsel tersebut sangat lembut sehingga ia yang berotot kekar ketika menggenggamnya dengan kuat akan retak.

"Terus-menerus kau mengomeliku tentang hal yang sama, uang jajanku sudah habis karena membelikanmu ponsel baru itu! dasar.. kepala lumut! kau bahkan.. dibandingkan dengan kak Sanji, jauh lebih buruk kau!" Balasku kepadanya yang membuatnya marah dan mengebut dengan keras.

"Kau tahu kan, aku sendiri tidak suka dibandingkan dengan koki abal seperti dia!" Ujar Zoro dengan keras, aku tak peduli aku sibuk berkomat-kamit dan melindungi nyawaku dengan cara memeluknya erat dari belakang.

- - -
"Apa yang membuatmu bahagia hari ini? kulihati kau tersenyum daritadi tanpa henti. Membuatku penasaran" Tanya Doflamingo sambil tersenyum melihati Corazon adiknya. Lalu Corazon menunjukkan jawabannya dihadapan kakaknya.

"Ah, kau baru saja bertemu seorang gadis ya? tunjukkan kepadaku seperti apa dia. Siapa tahu dia memungkinkan menjadi salah satu milik kita." Ujar Doflamingo dengan senyuman liciknya. Corazon tahu rencananya, namun ia diam.

"Kenapa hm? bukankah ayah sangat menginginkan salah satu dari kita menikah dan mempunyai anak? itu akan menjadi kabar bagus untuk ayah nanti." Ujar Doflamingo lagi sambil menyetir pulang.

"Tidak, aku tidak bisa membiarkannya jatuh ke perangkapmu lagi seperti gadis lainnya yang kau permainkan sesukamu lalu kau tinggalkan ia." Gumam Corazon diam-diam tanpa sepengetahuan kakaknya.

"Tidak bisa! aku menentangnya dengan sangat keras! sayang, bagaimana kelak jika ia wanita kelas rendahan yang hanya menginginkan harta anak kita?" Ujar ibunya doflamingo dan corazon.

"Kita belum tahu sebelum menemuinya, lagian apa kau tak melihat corazon, anak kita? dia terlihat begitu bahagia setelah pulang." Jawab ayahnya.

"Tapi kurasa mungkin ia adalah tipe yang selama ini kucari, bisa kulihat dari tulisan tangannya sangat indah dan rapi." Gumam Doflamingo sendirian dikamarnya dan menggenggam erat buku catatan corazon adiknya.

"Apakah aku harus mengambil langkahku duluan? Mengalahkan adikku, Corazon? Tapi aku sudah sering merebut kekasih adikku. Akhirnya mereka berdua berujung berakhir dengan sendirinya. Namun kali ini berbeda dengan yang lainnya, aku akan mencari segala cara!" Omong Doflamingo sendirian sambil tertawa pelan.

"Kakak sudah mulai menyusun rencananya ya? aku harus memulai rencanaku juga untuk menjaganya dari kakak!" Gumam Corazon karena sudah lelah dicampakkan oleh kakaknya setiap kali ia berhubungan dengan salah satu wanita.

- - -

"EEE LIHAT, CANTIKKU SUDAH DATANG! APA KABAR (NAME)-CHWAANNN????!!?" Teriak Sanji mendekatiku dan membelai rambutku lembut.

"Aku baik-baik saja Sanji-kun, apa yang kau masak hari ini? maafkan kakakku sering membuatmu susah ya!" Ujarku merasa tak enak kepadanya dan balik mengelus lembut rambutnya.

"Ah, tak lupa aku tadi mengajak Chopper untuk bermain juga. Ia sekarang sedang meneliti sesuatu di halaman belakang." Jelas Sanji lalu aku menggangguk dan pergi berjalan mengarah Chopper.

Kulihati, ternyata ia sedang sibuk mengamati semut-semut yang berjalan sambil membawa makanan secara berurutan. Lucunya.
- - -

ONE PIECE HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang