52# SP. Lisa & Levi Pt. III

112 1 0
                                    


5 tahun sebelum runtuhnya tembok shinganshina, sedang terjadi ekspedisi besar diluar mempelajari para titan, saat itu lisa tengah berpacaran dengan levi, namun lisa sangat membatasi perbuatan yang levi lakukan padanya, tidak ada sex diantara mereka hanya normalnya berpacaran seperti berpelukan atau ciuman. dengan bantuan lisa ekspedisi begitu mudah karena sihirnya, semua tenda pasukan disihir untuk muat banyak orang, seperti bagian luarnya terlihat kecil tetapi dalamnya sangat megah dan muat dengan prabotan apapun, awalnya pasukan itu merasa asing dan takut memasuki tenda sihir buatannya, namun itu berguna dan sangat nyaman untuk mereka.

"Erwin! Dimana Hanji dan pasukan Levi?" lisa memarahi erwin karena jelas jelas posisinya lebih tinggi dari erwin itu sendiri, ia memukul kecil dada erwin.

"hei, tahan emosimu lisa" erwin memeluk lisa menenangkannya.

"aku menyuruh pasukan levi untuk mengawasi hanji ketika mencari titan untuk penelitiannya" lisa memutar matanya sebal karena erwin tidak memberi taunya, lisa ingin bicara sesuatu pada levi, suatu hal  yang sangat penting.

"baiklah, perintahkan pasukanmu untuk mengganti patroli dan gandakan penjagaan malam, sekarang waktumu untuk beristirahat," lisa menggandeng erwin kedalam tendanya.

"temani aku untuk minum" erwin terkejut karena ia tau lisa tidak mudah untuk mabuk dan sedangkan lisa selalu mencekokinya minuman yang banyak namun minum bersamanya membuatnya bebas.

Lisa sudah memulai 7 gelas sedangkan erwin belum, erwin yakin kalau ada yang ingin lisa katakan
"Bajingan! jalang! Beraninya dia menggoda pacarku" erwin mengeritkan keningnya saat lisa menengguk satu gelas besar sekali minum. Erwin yang melihat lisa sesepur itu ia ikut meminum karena yakin ceritanya akan sangat ruwet.

"Siapa hmm?" Tanya erwin.

"Siapa lagi? Kalau bukan si rambut merah norak itu kalau bukan rall" erwin menuangkan minuman kegelasnya sendiri karna tampaknya lisa tidak mencekokinya sedikit pun.

"Rall? Petra rall? Pasukan khusus levi?" Tanya erwin yang hanya dibalas anggukan oleh lisa yang sedang meminum satu botol.

"Kau belum bisa menuduh dia menggoda pacarmu, petra rall adalah pasukan khusus levi, tanggung jawab levi didalam tugasnya," lisa mencemooh dengan sifat erwin yang begitu positif thinking.

"Hellooo! Aku melihatnya! Dia mengubah dirinya secantik dan sebaik mungkin dihadapannya, terlalu peduli dengan levi dan mencari perhatiannya dan selalu menempel padanya, aku curiga dia sudah menunjukan tubuh bugilnya pada levi" erwin semakin pusing dengan tuduhan lisa dan dia berdiri mengambil botol yang dipegang lisa.

"Ya, akan ku cari tau nanti apa benar adanya" eriwn menengguk minuman dengan rakus dan berakhir dia ambruk diatas meja. Lisa menggotongnya dan berapperate kedalam kamar erwin.

Ia berpaling dan berbalik keluar tenda, menemukan pasukan khusus levi dan hanji serta moblit kembali dari pencarian mereka, ia menemukan levi yang turun dari kudanya dan didekati oleh petra yang
mendekatinya mencoba mencari perhatian levi, levi yang melihat lisa dengan menyalakan rokoknya serta baju tipisnya yang minim, ia berbalik masuk ke kamarnya setelah menatap jijik ke levi dan petra.

Levi yang tidak mau kalau lisa salah paham segera mengejarnya dan mencoba masuk kedalam kamarnya,"hei bicaralah denganku sebentar, aku juga lelah" levi menahan pintu lisa dan dibiarkan lisa untuk masuk.

"Kau habis minum-minum?" Tanya levi menyelidiki
Lisa mengangguk mengiyakan karena ia sedang asik dengan rokok limited editionnya dari london.

"Dengan siapa?"

"Erwin"

"Sudahku bilang jangan minum kalau sedang misi diluar karn-" ucapannya terputus

"Aku ingin kita putus" lisa memotong ucapan levi dengan ekspresi serius.

"Kenapa...?" Suara levi terhenti seperti nafasnya tercekat detak jantungnya serasa terhenti karena perkataan lisa membuatnya sakit hati. "Ada apa kau bicara seperti itu? Aku tidak ingin berpisah denganmu"

"Aku tidak sudi, berdampingan dengan pria yang sudah punya pacar meladeni wanita murahan, aku tidak sudi kau menduakan aku dengan wanita yang jelas jelas jauh sekali perbedaannya dengan diriku, aku malu levi," amarah lisa menyakiti perasaan levi ia sadar lagi lagi ia menyakiti perasaan kekasihnya, walaupun ia sakit hati dengan perkataan kekasihnya tapi lisa lebih terluka.

"Maafkan aku kumohon jangan tinggalkan aku, beri aku kesempatan"

"Berapa kesempatan lagi yang kau butuhkan?! Apa aku harus mengirimnya ke neraka? Apa aku harus membunuhnya terlebih dahulu agar kamu hanya melirik padaku?"

"Aku. Hanya. Mencintai. Dirimu seorang... aku bertahan hidup didunia ini untukmu"

"Aku lelah, aku ingin membersihkan tubuhku, pinjam kamar mandimu"pinta levi dan memasuki kamar mandi sedangkan lisa yang lelah ia merasa panas setelah minum-minum ia membuka pakaiannya dan menggantinya dengan lingerie nude tipisnya.

"Selamat malam sayang-" levi mengerjapkan matanya. Melihat lisa lagi lagi menggoda imannya, levi melihat lampu hijau dari lisa.

Levi mendekati lisa yang masih menatapnya dingin, lisa sudah berbaring diranjang dengan posisi miring dan tangan kanan yang menumpu kepalanya.
Levi membuka kimononya dan memperlihatkan tubuh telanjangnya, lisa tersenyum usil melihat levi yang polos tanpa kain.

"Angkat wajahmu, menurutmu aku ini bagaimana? Apa kamu suka" lisa menutup matanya ia terlalu senang.

"I really like it, levi"

"Jangan menundukkan wajahmu, karena aku ini sangat menyukaimu, mengertikan? Saking sukanya aku gak tahan lagi" levi menerjang lisa dan merobek lingerie yang dikenakannya.

ROYAL PUREBLOOD 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang