PINDAH

35.7K 305 19
                                    

6 bulan setelah melahirkan, sasya dan darren pindah ke jepang karena darren harus mengurus perusahaannya yang berada di jepang. Darren tidak mau meninggalkan anak dan istrinya.

Mereka tinggal agak jauh dari perkotaan tapi daerah yang mereka tinggali tidak sepi cukup ramai tapi tidak seramai di kota. Saat di jepang tiba tiba sasya sudah hamil lagi dan sekarang umur kandungannya sudah 9 bulan. Anak pertama sasya dan darren bernama sharen camelio dan sekarang sharen sudah berumur 1,5 tahun dan sedang aktif aktifnya kesana kemari.

"sya, aku berangkat kerja dulu ya kalian jangan kemana mana kalau mau pergi hubungi aku" ucap darren seraya mencium kening anaknya yang sedang bermain di lantai.

"iya darren, kalau tenang saja kalau aku ingin pergi aku pasti akan bilang" ucap sasya seraya merapihkan tampilan darren.

Dengan perut besarnya yang sekarang sasya sering merasakan sakit pinggang dan flek flek sudah mulai. Sekarang tugasnya nya menjaga sasya dan memasak untuk makan siang.

Saat memeriksa bahan bahan di kulkas ia lupa kalau bahan makanannya sudah menipis, ia akan membeli bahan makanan di supermarket yang tidak jauh dari rumahnya.

setelah pulang dari supermarket, ia buru buru menidurkan sharen dan ia melanjutkan aktifitasnya menyusun belanjaan yang tadi ia beli.

MALAM
Sasya merasa perutnya mulai kontraksi dan ia khawatir karena Darren belum pulang, ia takut tidak bisa melahirkan sendiri. merasa perutnya sakit kembali sasya buru buru memindahkan sharen yang sudah tertidur ke kamarnya dan ia bisa fokus untuk kontraksinya saat ini.

" hmmmm ughh ughh ughh, aku harus mengabari darren agar ia cepat pulang " saat ingin mengabari darren tiba tiba pintu kamar ada yang membuka dan ternyata itu darren yang baru saja pulang kerja.

" kenapa kamu sya? " tanya darren sambil menuju tempat sasya berada.

" ughhh hmmm aaaahhh... sakit.. "

" kenapa? jangan bilang kamu sudah ingin melahirkan? apakah sudah kontraksi? " ucap darren dengan khawatir sambil memegang dan menekan perut sasya yang sudah turun kebawah.

" ughhh saaakittt...jangan ditekan ughh.. ughh... " ucap sasya sambil melepaskan tangan darren dari atas perutnya.

" apakah kamu sudah mengecek pembukaan?, kalau belum aku akan mengecek pembukaan dan akan aku panggilkan bidan di daerah sini " darren membuka celana sasya dan mengambil sarung tangan, lalu ia menekuk dan membuka kaki sasya lebar.

saat tangan darren memasuki kloritas sasya, sasya merintih kesakitan karena bebarengan dengan kontraksi yang menyerang.

" sakit agghhhh ughhh sakkittt sekali darr aarggggg " sambil mengatakan itu sasya tiba tiba menutup kakinya yang membuat darren menahan kembali kakinya.

" pembukaan mu baru 4 syaa, masih agak lama. Jadi tenang dan tarik nafas jangan mengejan dulu dan coba lah kamu jalan jalan sekitar kamar. aku akan memanggilkan bidan untukmu kau akan melahirkan kembali di rumah "

setelah mengatakan itu darren pergi keluar kamar dan meninggalkan sasya sendirian.

selang 30 menit darren keluar memanggil bidan, akhirnyaia kembali dengan seorang bidan dan asistennya.

sasya sudah berada di kasur bawah, saat tadi darren keluar sasya berinisiatif menggelar kasur di bawah agar ia bisa melahirkan di bawah dan tidak mengotori kasur yang diatas.

saat ini sasya sedang berbaring menggunakan daster dan celana dalam saja. Ia sudah tidak kuat lagi jalan jalan perutnya semakin sakit dan turun.

" berdiri dulu ya sebentar mau di alasi kain dan plastik agar darah atau air ketuban tidak berceceran. " sasya di angkat untuk berdiri oleh darren dan saat ini asisten bidan sedang mengatur perlengkapan untuk ia melahirkan.

" ughhh.... sssttttt.. aargggggghhh sakitt huhuhuhuh " saat berdiri ia merasakan kontraksi kembali dan ia memeluk darren untuk melampiaskan kesakitannya.

menurut sasya kontraksi anak kedua lebih menyakitkan dari yang pertama, tidaktau kenapa ini lebih sakit rasanya dari yang pertama sampai membuat dia menangis karena tidak tahan dengan rasa sakitnya.

" hei jangan nangis, sabar okee. tarik nafas buang lagi tarik nafas buang " sambil mengatakan itu darren memijat pinggul belakang sasya agak kencang agar perempuan itu merasakan sakit yang lebih.

" arghhh darr terlalu kencang.. sakittt ughhhhh " sasya menggeliat dengan tidak tenang akibat pijatan yang berada di pinggulnya.

" ayo sekarang tiduran pelan pelan dan kita cek pembukaannya "

saat sasya  sudah telentang celana dalamnya sudah dibuka dan flek darah sudah terlihat. sungguh saat telentang dan kaki dibuka sangat sakit rasanya.

kaki sasya dibuka dan bidan mengaba aba untuk memasuki tangannya untuk mengecek pembukaan.

" yapp dibuka kakinya dan aku akan mengecek pembukaan sekarang, maaf " setelah mengatakan itu tangan bidan itu masuk dan bebarengan dengan kontraksi yang menghantam itu sungguh sakit rasanya ingin mengeluarkan tangan bidan itu dari vaginanya.

" itai itai itai, hmmm itaiyo aghhh " sambil menahan jari bidan agar tidak masuk lebih dalam. sungguhsakit rasanya bila jari itu masuk dan menggorek ngorek vaginanya.

sungguh ia tidak tahu sistem melahirkan di jepang seperti apa, tapi yang ku dengar mereka akan memasukkan tangannya ke vagina wanita agar pembukaannya cepat sempurna. Tapi itu sangat sakit saat tangan itu memasuki vagina sungguh.

CRAZY HUSBAND  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang