Chapter 08

209 25 15
                                    

“Eunghhh.. Oppa..” ucap Sejeong tertatih seraya mengumpulkan kesadarannya.

Setelah hampir lebih dari empat jam dia terbaring, akhirnya Sejeong menunjukkan tanda-tanda jika dia mulai tersadar.

Suho yang sedang duduk bersandar di sofa tak jauh dari ranjang tempat berbaring Sejeong, lantas segera menghampiri Sejeong sesaat setelah dia mendengar suara istrinya.

“Sejeong-ah, syukurlah.. Kamu baik-baik saja?” Tanya Suho khawatir.

“Apa yang terjadi padaku Oppa? Kenapa aku ada di sini?” Tanya Sejeong.

“Tadi pagi aku membawamu ke rumah sakit, kata dokter kamu demam cukup tinggi hingga kehilangan kesadaran.” Ucap Suho menjelaskan.

“Benarkah? Aku tidak mengingatnya.” Jawab Sejeong polos.

“Tentu saja kamu tidak bisa mengingatnya, aku bilang kamu kehilangan kesadaran.” Balas Suho gemas. “Apakah masih ada yang sakit?” Tanya Suho sambil menempelkan punggung tangannya pada dahi Sejeong. “Untunglah, sudah tidak panas.” Lanjutnya.

“Eung Oppa, aku sudah baik-baik saja. Hehm, Eomma, Appa dimana?” Tanya Sejeong mencari kedua mertuanya.

“Sebentar lagi tiba, mereka sedang dalam perjalanan kesini.” Jawab Suho. “Aku akan panggil dokter sebentar, kamu tunggu disini ya.” Lanjutnya sambil berdiri dari tempat duduknya untuk segera memanggil dokter, tak lupa dia mengecup lembut pucuk kepala Sejeong.

Sejeong menganggukan kepala sambil tersenyum ke arah Suho.

Tak lama kemudian Suho kembali ke ruang rawat Sejeong bersama dokter dan perawat yang lantas mengecek keadaan Sejeong.

“Demam Istri anda sudah turun, namun kami sarankan agar beliau tetap dirawat selama dua hari kedepan.” Ucap Sang Dokter menjelaskan keadaan Sejeong pada Suho. ”Semoga lekas sembuh Nyonya.” Lanjutnya sambil tersenyum ramah ke arah Sejeong.

“Terima kasih dokter.” Sahut Sejeong dan Suho bersamaan. Suho mengantar Dokter dan perawat untuk keluar dari ruang rawat Sejeong.

“Eoh, Eomma, Appa, kalian sudah sampai?” sapa Suho yang melihat kedua orangtuanya di koridor tak jauh dari ruang rawat Sejeong.

“Suho ya, apa yang terjadi? Apakah Sejeong baik-baik saja?” Tanya Eomma Suho khawatir karena melihat Suho mengantar dokter dan perawat.

“Tenang Eomma, menantu mu sudah sadar. Tadi dokter sudah memeriksanya, info dari mereka keadaan Sejeong sudah membaik.” Ucap Suho menjelaskan.

“Benarkah, syukurlah..” balas Eomma Suho sambil mempercepat langkahnya untuk menuju ruang rawat Sejeong meninggalkan anak dan suaminya di belakang.

“Lihat Appa, jika sudah seperti ini, aku bingung siapa sebenarnya anak kandung kalian.” Ucap Suho pura-pura merajuk pada Appanya kemudian mendapat pukulan pelan di pundaknya, yang pelakunya tidak lain adalah Appa Suho sendiri.

Appa Suho juga kemudian berjalan meninggalkan Suho yang malah terkekeh sambil geleng-geleng kepala.

Ketiganya kini telah mengerumuni Sejeong yang sedang duduk berbaring di ranjangnya.

“Sejeong-ah, kamu benar sudah baik-baik saja?” Tanya Eomma Suho.

“Eung Eomma. Maaf karena telah membuat khawatir.” Balas Sejeong.

“Anieyo. Kumohon jaga kesehatanmu, jangan sampai sakit lagi.” Ucap Eomma Suho sambil mengelus-elus tangan mungil menantunya.

“Iya Eomma.” Balas Sejeong dengan penuh senyuman.

Lose You To Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang