Chapter 09

237 29 29
                                    

"Lalu bolehkah aku memulai hubungan dimana kita diperbolehkan untuk saling mengkhawatirkan" Ucap Sehun.

Sejeong bergeming mendengar ucapan Sehun.

"Bolehkah?" Ulang Sehun sambil berjalan pelan menghampiri Sejeong.

"Sehun-shi." Ucap Sejeong ragu.

Sehun kini berdiri di depan Sejeong sambil menatapnya lembut, kedua tangannya memegang pundak wanita cantik itu.

"Aku rasa aku mulai menyukaimu Sejeong-shi."

Sejeong memberanikan diri untuk menatap Sehun. Kini, tatapan keduanya bertemu. Sejeong dapat menemukan keyakinan dan kejujuran dalam sorot mata Sehun.

Hati perempuan mana yang tidak bergetar setelah mendengar pengakuan dari seorang laki-laki seperti Sehun. Bahkan seorang wanita bersuami pun tidak dapat memungkirinya, termasuk Sejeong.

Namun di sisa kesadarannya, Sejeong teringat akan Suho, suaminya. Sejeong, menurunkan kedua tangan Sehun yang masih berada di atas kedua pundaknya.

"Aku akan berpura-pura tidak mendengar apa yang baru saja kamu katakan." Ucap Sejeong sambil tersenyum.

Sejeong memantapkan langkahnya untuk segera pergi meninggalkan Sehun, sebelum kesadarannya semakin menghilang dan membuatnya melakukan tindakan bodoh.

Sehun menatap punggung mungil milik Sejeong yang sudah mulai menjauh dari pandangannya. "Aku bersungguh-sungguh. Aku akan menunjukkannya padamu. Kamu tunggu dan bersiaplah!" Ucap Sehun dengan percaya diri yang masih dapat didengar oleh Sejeong.

"Tunggulah, aku akan membuktikannya." Monolog Sehun pelan seolah sedang menyemangati dirinya sendiri.

***

Setelah pengakuan Sehun terakhir kali, Sejeong memutuskan untuk tidak lagi bekerja pada Sehun. Keduanya pun tidak bertemu lagi hampir satu bulan lamanya.

Sejeong berencana untuk mengambil kerja paruh waktu di sekolahnya dulu. Pihak sekolah berencana untuk merenovasi perpustakaan mereka, dan mempercayakan Sejeong serta beberapa tim lainnya untuk pekerjaan tersebut.

"Sejeong-ah, bagaimana kabar Suho-ssaem?" Tanya salah satu ibu penjaga sekolah yang memang sudah lama bekerja di sana sehingga tahu kisah antara Sejeong dan Suho.

Keduanya sedang berkeliling sekolah sambil menceritakan kisah mereka masing-masing.

"Ahh, suamiku…" Ucap Sejeong dengan bangga. "Tentu dia semakin tampan dan keren." Lanjutnya sambil dengan tersenyum riang.

"Dasar anak nakal! Mengapa tidak ada yang berubah sama sekali darimu?" Balas ibu penjaga sekolah.

Keduanya tertawa bersama karena percakapan mereka sendiri.

"Sejeong-shi, kamu dipanggil ke ruangan kepala sekolah. Ada yang ingin dibicarakan oleh beliau." Ucap salah satu guru yang baru saja mereka temui.

"Hehehe, mengapa aku merasa dejavu. Seolah aku sudah melakukan kesalahan dan akan dimarahi olehnya." Balas Sejeong mengingat masa lalunya.

"Benar, aku juga hampir bosan melihatmu dimarahi oleh kepala sekolah." Balas ibu penjaga sekolah.

"Baiklah, aku pergi dulu ahjumma. Senang bisa mengobrol denganmu lagi, lain kali kita lanjutkan ya." Ucap Sejeong.

"Ne…" Balas ibu penjaga sekolah.

Sejeong dengan langkah pasti menuju ruangan kepala Sekolah. Dia tidak sabar untuk memulai pekerjaannya di perpustakaan.

Setelah mengetuk pintu terlebih dahulu, Sejeong memasuki ruangan kepala sekolah. Terlihat sang kepala sekolah tengah berbincang dengan seseorang yang belum Sejeong lihat karena orang itu duduk membelakangi arah datangnya Sejeong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lose You To Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang