Chapter 05

109 23 2
                                    

Sehun masih menikmati makan siang yang dibawakan oleh Sejeong.

Sebenarnya dia membenarkan ucapan Sejeong yang bilang jika Ibu mertuanya adalah koki yang terbaik. Terbukti dari makanan yang sedang dia makan. Sehun tidak dapat memungkiri jika makanan tersebut memang sangat enak.

Sehun sekilas melihat Sejeong yang memunggunginya karena wanita itu sedang melukis dinding di depannya.

Mulut wanita yang baru ditemui belum genap dua puluh empat jam tersebut tidak henti-hentinya berbicara.

Mulai dari membicarakan tentang lingkungan sekitar, kegiatan seni, potensi toko yang akan segera dibukanya, hingga kehidupan pribadi dari wanita itu sendiri.

Sehun memang tidak terlalu menanggapi ucapan Sejeong karena dia juga tidak mendengarkan dengan baik, hingga sebuah pertanyaan Sejeong menyadarkan dirinya.

"Sehun-shi, apakah kamu sudah menikah?" Tanya Sejeong.

Sehun terdiam sesaat, dia mengingat kembali perjalanan cintanya yang tidak semulus wajahnya. Dia pernah sekali memiliki hubungan serius dengan seorang wanita saat masih kuliah, namun karena alasan ingin mengejar cita-cita wanita tersebut meninggalkan Sehun pergi keluar negeri tanpa ada pemberitahuan, bahkan sekedar kata putus pun tidak. Wanita tersebut hilang begitu saja, hingga beberapa bulan kemudian dia mendapati sebuah undangan pernikahan atas nama mantan kekasihnya tersebut yang membuat Sehun sempat mengalami masa terendah dalam hidupnya.

Merasa dirinya tidak mau terluka lagi oleh seorang wanita, Sehun memutuskan untuk menutup rapat-rapat hatinya dengan tidak membiarkan dirinya terlalu dekat hingga tak segan sampai berkata dan bersikap kasar terhaldap lawan jenisnya.

"Sehun-shi, apakah kamu mendengarku?" Tanya Sejeong lagi yang kini sudah berada persis di depan Sehun sambil mengibas-ngibaskan telapak tangannya tak jauh dari wajah Sehun untuk menyadarkan lelaki tersebut.

"Sedang apa kamu?" Tanya Sehun datar sambil menatap Sejeong.

"Ck, justru aku yang seharusnya bertanya, karena kamu tidak mengatakan apapun dan malah melamun." Jawab Sejeong yang kemudian berjalan ke arah pantry untuk mengambil air minum.

"Ini, minumlah terlebih dahulu. Kamu tampaknya lelah." Lanjut Sejeong sambil menyerahkan sebuah gelas berisi air minum untuk Sehun.

"Tidak perlu repot." Tolak Sehun kasar kemudian bangkit dari duduknya dan menuju sebuah ruangan yang Sejeong tahu itu adalah kamar Sehun.

"Woahhhhh.. jika bukan karena aku sangat menyukai pekerjaanku ini, aku pasti sudah melukis wajah tampannya itu dengan cat berwarna hitam." Ucap Sejeong kesal dan menenggak habis air yang tadinya dia bawakan untuk Sehun.

Sejeong memilih untuk berkonsentrasi pada kegiatan melukisnya. Sambil menggumamkan sebuah melodi hingga akhirnya menyanyikan sebuah lagu yang sangat dia sukai, On Rainy Days yang dipopulerkan oleh BEAST.

이제
너를 다 지워냈지만
모두 다 비워냈지만
또다시 비가 내리면
힘들게 숨겨놨던 너의
모든 기억들이
다시 돌아와 널 찾나 봐

비가 오는 날엔 나를 찾아와
밤을 새워 괴롭히다
비가 그쳐가면 너도 따라서
서서히 조금씩 그쳐가겠지

Now
I erased all of you
I emptied out all of you
But when the rain falls again
All the memories of you I
hid with effort
It all comes back, it must be looking for you

On the rainy days you come and find me
Torturing me through the night
When the rain starts to stop, you follow
Slowly, little by little, you will stop as well

Lose You To Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang