Enam tahun berlalu, banyak yang sudah dilalui oleh Sejeong dan begitupun dengan Suho. Keduanya kini telah menjalani kehidupan sebagai suami istri namun keduanya masih belum dikaruniai seorang anak, walaupun setelah menginjak lima tahun usia pernikahan mereka.
Sejeong kini hanyalah seorang pekerja seni serabutan yang bekerja lepas di beberapa galeri ataupun workshop seni. Walaupun sebenarnya Sejeong mendapatkan berita membahagiakan pada saat hari pengumuman ujian seleksi Universitas yang dia inginkan yang tentunya membuat Suho bangga dan juga ikut berbahagia untuk Sejeong.
Sebelumnya baik Sejeong maupun Suho telah banyak merencanakan tentang bagaimana kehidupan perkuliahan Sejeong, namun seperti banyak orang bilang manusia hanya bisa merencanakan namun keputusan ataupun takdir tetap Tuhanlah yang menentukan.
Tepat satu minggu sebelum hari pertama Sejeong masuk kuliah, dia mengalami kecelakaan yang cukup parah saat pergi bersama dengan keluarga Suho untuk menjenguk Suho di kamp wajib militernya.
Dalam kecelakaan tunggal tersebut, Ayah dan Ibu Suho tidak menderita luka yang parah, namun tetap harus membutuhkan perawatan. Berbeda dengan Sejeong, walaupun dari luar keadaan tubuhnya terlihat baik-baik saja, namun entah apa yang terjadi dalam dirinya sehingga membuat Sejeong selama hampir 3 bulan tidak sadarkan diri alias koma.
Kejadian tersebut membuat Suho sangat amat terpukul, dirinya merasa bersalah karena kecelakaan tersebut terjadi saat orang-orang yang dicintainya hendak mengunjunginya karena permintaan Suho.
Dalam keadaan tersebut, Suho dibebaskan tiga bulan lebih awal dari jadwal seharusnya dia menyelesaikan wajib militer. Dengan pertimbangan dia adalah satu-satunya yang tersisa untuk menjaga keluarganya.
Dengan telaten Suho menjaga Ibu, ayahnya dan juga tentunya Sejeong. Setiap hari Suho mengunjungi rumah sakit tempat dimana Sejeong 'tertidur' dengan nyaman.
"Kumohon bangunlah Sejeong-ah." ucap Suho parau. "Aku pikir aku tidak bisa melanjutkan hidupku tanpa dirimu, bukankah tiga bulan ini sudah cukup untuk kamu tertidur. Apakah kamu tidak merindukanku?" lanjutnya dengan diiringi air mata yang selalu menemani Suho jika dia merasa sudah mencapai batas dari kekuatannya.
Mungkin doa-doa Suho pada akhirnya didengar oleh Tuhan. Karena keesokannya Sejeong tiba-tiba sadar dari tidur panjangnya.
Suho yang memang selalu menjaga Sejeong adalah orang pertama yang menyadari jika Sejeong sudah tersadar. "Sejeong-ah, kamu sudah sadar? Apa kamu baik-baik saja? Tidak, tunggu sebentar aku akan panggil dokter terlebih dahulu." ucap Suho panik namun juga diiringi rasa syukur karena akhirnya Sejeong telah sadar.
Tak lama kemudian, rombongan dokter dan suster berbondong masuk untuk memeriksa keadaan Sejeong. Sejeong harus menjalani berbagai pemeriksaan untuk memastikan jika keadaannya sudah baik-baik saja.
"Oppa, kenapa kamu menangis?" tanya sejeong setelah rombongan dokter dan suster selesai memeriksanya. Kini diruangan tersebut hanya ada Sejeong dan Suho.
"Aniya, aku tidak menangis." sanggah Suho sambil mengusap air matanya kasar.
"Hehe sudah jelas jika Oppa menangis, namun masih saja berbohong." ledek Sejeong sambil tersenyum pelan karena kondisinya masih belum memungkinkan untuknya tertawa kencang.
Suho yang sudah sampai batasnya akhirnya, berjalan menghampiri ranjang rawat Sejeong dan memeluk tubuh Sejeong erat. "Aku kira aku akan kehilanganmu Sejeong-ah. Aku kira kamu lebih memilih untuk tetap tidur dan meninggalkanku. Aku kira aku tidak akan dapat lagi mendengar suaramu, melihatmu tersenyum ataupun mengejekku seperti sebelumnya Aku kira....." ucapan Suho tertahan dengan suara tangisnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose You To Love Me
RomanceKim Sejeong (25 tahun) bertemu dengan suaminya, Kim Suho (32 tahun), saat dia bersekolah di Sekolah Menengah Atas Khusus Perempuan. Kim Suho merupakan guru biologi pengganti di sekolah Sejeong. Sekarang Sejeong adalah seorang pekerja seni yang beker...