Prolog

1 0 0
                                    

Andrea dulu hidup berdua dengan orang tuanya di Bali. Mereka hidup bahagia, tetapi lama kelamaan orang tua mereka sering bertengkar dan kemudian tidak saling bicara satu sama lain. Ayahnya bernama Heri bekerja sebagai Kontraktor dan Ibu nya bernama Olivia memiliki toko baju bernama Aphrodite dimana rancangan bajunya adalah buatannya sendiri. Jika ditanya mengenai cita-cita, seingatnya sewaktu kecil ia ingin menjadi dokter, dia suka melihat pakaian jas putih itu dan mengobati orang-orang yang terluka.

Orangtuanya memilih bercerai pada saat Andrea berumur 7 tahun. Ia memaksakan dirinya untuk lebih lama tinggal dengan Ibunya. Entah kenapa pada saat itu ia lebih berpihak dengan ibunya. Mungkin karena ibunya yang bercerita tentang "isi hati perempuan" terhadap Ayahnya. Tetapi lama kelamaan ia merasa ini semua tidak benar. Ia sangat membutuhkan kedua orangtuanya. Sehingga ia memberitahu ibunya bahwa setelah lulus SMP akan ikut dengan Ayahnya apapun yang terjadi. Awalnya ibunya tidak menerima, tetapi Andrea tetap memaksa dan selalu mengaitkan tentang perasaannya pada orangtua. Bahwa dia butuh keluarga. Jika tidak ia merasa kosong.

Sekarang Andrea berumur 16 tahun, yang sama sekali tidak tau cita-citanya apa. Mungkin sewaktu kecil ia hanya menjawab sekedarnya. Saat ini Andrea hidup berdua dengan Ayahnya di Jakarta Selatan. Ibu nya memilih untuk menikah dengan pria bule kaya yang mempunyai satu anak laki laki di Bali. Pria itu bernama Nate.

Andrea senang melihat Ayahnya tidak bekerja. Karena itu membuat Ayahnya lebih lama berada di rumah. Menonton acara komedi di TV dan makan bersama. Rumah tidak terasa sepi begitu pikirnya. Ayahnya mendaftarkannya sekolah di salah satu sekolah di Jakarta. Ini adalah tahun pertama nya memasuki sekolah menengah atas di luar Bali. Dia harap menemukan teman baru yang benar benar baik. Tidak ada pembullyan. Tidak ada penghianatan. Tidak ada fake friend yang membuatnya sakit hati. Karena semasa SMP ia menjalani kehidupan sekolah yang cukup sulit.

Selama itu pula ia merasa kesepian, selalu pulang dalam keadaan uang saku yang habis, kancing baju terlepas dan rambut yang berantakan. Itu cukup sulit dan Ibunya menangis sehingga ia dibawa ke psikiater. Rutin menjalani psikiater baik pengobatan maupun konsultasi. Tetap saja pada kenyataanya Andrea tidak mempunyai teman. Hal itu lah membuatnya lebih suka beraktivitas di rumah, membaca, mendengarkan musik, melukis dan bermain game. Semuanya di rumah.

Dia tidak suka dianggap aneh, sangat tidak suka. Dia seperti kebanyakan manusia yang lainnya bahwa ia normal. Tetapi teman teman ibunya yang berdatangan ke Aphrodite selalu menganggapnya "anak aneh". Dia berharap kehidupan SMA nya mempunyai teman dan berteman selayaknya anak remaja. Tidak sabar untuk menantikan hal itu. Tetapi jika dia mengalami kehidupan anak remaja yang tidak dia harapkan, apa yang harus dia lakukan? Bahkan tidak tau bagaimana bersikap, bertindak dan bereaksi.

KUEBIKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang