Super short story about Hunrene - drabble, ficlet, etc.
Super random.
Update kalo dapet inspirasi😂
Just for fun ya, yeorobun!
*Cerita ini hanyalah fiksi*
Please show your support for my works, thanks.
-----
Start: 2022-01-29
Hari ini aku menghadiri screening film pertamaku yang akan tayang di layar lebar. Setelah menjawab berbagai pertanyaan dari media, kami—para aktor dan aktris, beberapa staf produksi film, juga para pengunjung— berkesempatan untuk menyaksikan film secara keseluruhan sebelum tanggal tayang perdana di layar lebar yang sudah ditetapkan.
Huft, aku agak nervous, ini film pertamaku, semoga aku tidak mengecewakan banyak pihak, terutama erideul yang selalu mendukungku. Memang aku sudah melihat beberapa potongan klip hasil editan tim produksi film, namun aku baru akan menyaksikan keseluruhan kisahnya hari ini.
Tetapi aku lumayan lega mengingat Suho Hyung dan Kai datang untuk mendukungku. Juga tak lupa kesayanganku pun turut hadir—menggunakan pakaian yang sangat tertutup tentu saja agar tidak dicurigai banyak orang, menyamar sebagai fans—aku sangat senang akhirnya dia bisa hadir.
Seusai acara, aku menyempatkan untuk makan bersama dengan Suho Hyung dan Kai. Menjelang malam aku kembali ke apartemen karena kesayanganku itu sudah menungguku sedari tadi.
🏹
Kulihat Irene sedang bersantai di sofa begitu melangkahkan kaki masuk ke dalam apartemenku. Dia tidak sedikitpun berpaling dari ponselnya ketika aku menyapanya. Hmm, ada yang aneh kurasa.
Aku pun memutuskan untuk ke kamar membersihkan diri. Setelah keluar dari kamar mandi, kulihat Irene duduk di ranjangku, memandangku dengan tatapan yang sedikit kesal, I guess.
"Hey, ada apa, sayang?
"Sehun..." suara Irene bergetar. Dan tiba-tiba dia menangis. "Kau bilang tidak ada skinship yang berarti di filmmu. Tapi apa? Hueeeeee... Kau membohongiku!"
Ya Tuhan, ternyata dia cemburu. Kudekap tubuhnya, "Sayang, maafkan aku. Aku salah karena lupa memberitahumu kalau ada perubahan script. Sebagai gantinya, aku akan memelukmu sepanjang malam. Bagaimana?"
"Janji?"
"Janji. Bahkan jika kau meminta lebih aku akan menurutinya, baby...." jawabku sedikit menggodanya dan memberikan kecupan manis untuknya.
Irene pun tersipu. Ah, gemasnya kekasihku jika sedang merajuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
