🐣🐰
Sehun dan Irene sudah dua tahun lebih menikah. Namun, di tengah kehidupan pernikahan mereka yang terlihat harmonis, ada yang masih kurang lengkap. Tuhan belum menitipkan buah hati untuk mereka. Sebenarnya Irene pernah hamil, tapi Tuhan berkehendak lain, Irene mengalami keguguran.
Hingga mendekati ulang tahun pernikahan mereka yang ketiga, akhirnya mereka mendapat berita bahagia kembali. Irene positif hamil; kado ulang tahun pernikahan yang sangat bermakna.
•••••
Setelah mengalami keguguran, Sehun tidak ingin membuat Irene terbebani soal anak. Karena tidak kunjung hamil lagi, dua tahun setelah menikah, Irene memutuskan untuk resign dan fokus mengikuti program kehamilan. Sehun sebenarnya tidak melarang Irene untuk berhenti bekerja, namun tekad istrinya sudah bulat.
Saat tengah malam, Sehun beberapa kali mendapati Irene merenung sendirian. Dia sangat paham apa yang menjadi beban istrinya itu. Ya, Irene yang tidak kunjung hamil kerap menyalahkan dirinya sendiri. Hingga akhirnya menangis dan Sehun harus menenangkan istrinya itu.
Kejadian seperti itu kerap kali terulang. Irene sering terbangun tengah malam dan menghabiskan waktunya di sofa ruang TV, tidak melakukan apapun. Tatapannya kosong, namun dengan air mata yang menetes dari mata indahnya.
Sehun yang mengetahui perubahan istrinya akhir-akhir ini, pun sering terbangun karena tidak mendapati Irene tertidur di sampingnya. Ia pun bergegas menuju ruang TV, duduk di samping Irene. Sehun pun mendekap istrinya.
"Oppa, tidak ingin kembali tidur? Ini sudah pukul 2 pagi. Oppa tidak harus menemaniku. Aku tau Oppa sedang banyak kerjaan akhir-akhir ini. Tidurlah di kamar," pinta Irene.
"Tidak, sayang. Aku akan menemanimu."
"Tidurlah, Oppa. Aku baik-baik saja," Irene berujar pelan, menahan tangis. Sehun pun mengeratkan pelukannya.
"Oppa, maafkan aku. Kau pasti kecewa punya istri sepertiku. Aku hanya menjadi bebanmu."
Sehun yang paham betul arah pembicaraan Irene mencoba menghentikan ucapan istrinya, "Sayang, kumohon jangan katakan itu lagi. Kau adalah segalanya bagiku."
"Aku istri yang tidak berguna, Oppa. Aku bahkan tak kunjung hamil lagi. Aku—"
"Cukup, sayang. Aku tidak mau mendengar kita membahas ini lagi."
"Tapi, Oppa—"
Sehun yang tidak ingin mendengar Irene menangis lagi pun memilih untuk membungkam bibir manis istrinya. Memberikan kecupan lembut dan menenangkan. Ketika merasakan Irene lebih tenang, Sehun menghentikan ciuman mereka.
"Janji tidak akan membahas ini lagi?" Pintanya pada Irene. Irene pun hanya mengangguk dan minta maaf, "Maafkan aku, Oppa."
Lalu keduanya pun kembali ke dalam kamar dan tidur berpelukan sampai pagi menjelang.
•••••
Irene yang tengah hamil muda itupun harus bedrest karena kondisi kandungannya yang lemah. Ditambah lagi morning sickness yang sangat menguras tenaga. Sehun yang tidak tega meninggalkan istrinya karena harus dinas di luar kota selama beberapa hari akhirnya meminta ibu mertuanya untuk menemani istri tercintanya tersebut.
"Oppa, aku pasti akan merindukanmu."
"Hanya tiga hari, sayang. Aku akan membelikanmu oleh-oleh. Kau ingin apa?"
"Tidak, tidak perlu. Aku hanya ingin Oppa segera menyelesaikan pekerjaan Oppa dan pulang sesegera mungkin, ne?"
"Arasseo. Jangan lupa konsumsi vitamin dari dokter dan minum susu ya, sayang," Sehun pun mengecup kening Irene lama. "Ibu, Sehun titip Irene, ya," pamit Sehun kepada ibu mertuanya.
"Ibu pasti akan menjaga Irene. Pergilah, hati-hati di jalan, menantuku."
Irene pun hanya menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton video-video bayi yang menggemaskan, dan sesekali menelepon suaminya.
•••••
Tiga hari kemudian, ibu Irene terpaksa meninggalkan Irene sendirian karena ayah Irene tiba-tiba sakit. Irene pun tidak keberatan karena Sehun sudah di perjalanan menuju rumah mereka.Sehun yang dikabari ibu mertuanya kalau Irene sendirian di rumah pun berusaha secepat mungkin untuk sampai di rumah mereka. Karena tidak ingin mengganggu istrinya mengingat sudah cukup malam, Sehun memutuskan untuk masuk rumah dengan perlahan.
Betapa ia ingin mendekap istrinya yang tengah terlelap itu. Tapi Sehun memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Beberapa menit kemudian, Sehun segera berbaring di samping istrinya. Irene pun terusik karena pergerakan Sehun yang berusaha mendekapnya.
"Oppa, kau sudah sampai," ucap Irene sambil mendongak menatap suaminya.
"Ya, sayang. Tidurlah lagi," jawab Sehun.
"Oppa, sudah makan?"
"Ya, tadi sebelum pulang sudah makan bersama kolega. Wae? Kau sudah makan? Masih mual?"
"Sudah, tadi sebelum ibu pulang. Mmm... tadi pagi mual dan aku muntah," jawab Irene lemas. Sehun hanya bisa mengelus punggung Irene dan meminta maaf karena tidak ada di rumah beberapa hari ini.
"Oppa, peluk sampai pagi, ya," ucap Irene manja.
"Anything for you, baby," dan Sehun pun mengeratkan pelukannya.
Semenjak tahu kalau Irene hamil, Sehun selalu memperhatikannya. Sehun sebenarnya tidak tega melihat istrinya yang mengalami morning sickness setiap hari ditambah kondisi kandungannya yang lemah.
Mendapati istrinya yang tengah berjuang melawan morning sickness setiap pagi membuat Sehun berjanji akan selalu ada untuk Irene.
Aku akan selalu ada untukmu kemanapun kau pergi
Kapanpun itu, aku pastikan kau tidak akan berpetualang sendiri
Sayang, aku pasti menemanimu
Aku akan melindungimu
Kupastikan semuanya akan seperti biasanya
Aku akan selalu melindungimu, di sampingku*
•••••
*Terjemahan lirik EXO - Just as Usual
Terima kasih sudah mampir.
Have a wonderful weekend!
Kamsahamnida🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
Just as Usual
FanfictionSuper short story about Hunrene - drabble, ficlet, etc. Super random. Update kalo dapet inspirasi😂 Just for fun ya, yeorobun! *Cerita ini hanyalah fiksi* Please show your support for my works, thanks. ----- Start: 2022-01-29