L 8

3.3K 305 25
                                    

Happy Reading

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian


Kantor Pusat

Cuaca pagi hari ini terlihat sangat cerah, namun berbeda dengan suasana di sebuah ruangan yang berada di kantor pusat.

"Sampai kapan diam aja?"

"Gue setuju sama Clif, kita gak bisa diam aja, Fan. Kasus ini sudah hampir satu bulan, dan belum ada kejelasaan dari lo. Lo yakin banget teman lo itu bisa bantu, tapi nyatanya dia nampak santai aja. Sedangkan kita? Kita sedang di kejar para atasan. Lo gak lupa 'kan kita sedang bekerja sama dengan anggota diluar."

"Biar gue yang bicara, Biar gue sendiri yang akan ambil alih kasus ini tanpa keikutsertaan yang lainnya."

"Lo gila?!" ucap Clif mulai emosi.

"Lo pikir dia sepadan dengan lo? Kita semua tau bagaimana bahayanya dia. Kita butuh dia, Fan, sebelum yang lain menangkapnya terlebih dahulu." tambah Bayu

"Gak ada yang ditangkap, kita butuh dia untuk sebuah informasi. Walaupun dia ikut serta di dalamnya." ucap Kefan dingin.

"Dia juga tersangka! Jangan jadikan kedekatan kalian alasan untuk tidak menangkapnya."

"Saat ini mungkin kita rekan kerja, berbeda lagi kalau kita berada di luar kantor." ucap Kefan menatap tajam Clif.

"Lo bagian dari mereka ?" tanya Clif tajam.

"Lo sedang nuduh gue?" tanya Kefan tak kalah tajam .

"Dari awal lo masuk organisasi ini, gak ada yang tau latar belakang lo. Semua bersih, bahkan resume lo juga bersih. Lebih tepatnya, data pribadi lo sangat rapat. Sangking rapatnya, para hacker yang bekerja di organisasi ini gak bisa ngelacak dan cari tau tentang kehidupan lo serta hal yang bersangkut paut dengan lo."

"Semua orang di kantor ini juga tau, cuman lo yang sangat rapat. Dan hal yang sangat mencurigakan lainnya adalah lo masuk di sini, dan bisa sampai di posisi ini, di umur lo yang masih bisa di bilang muda. Namun, lo dengan mudah berada di organisasi ini dibanding gue dan lainnya. Gue makin penasaran, siapa lo sebenarnya?" lanjut Clif mengeluarkan segala yang dirasa mengganjal.

"To the point. Kalau lo gak suka bekerja dibawah aturan gue? Lo bisa out untuk ke department lainnya." ucap Kefan dingin.

Clif yang merasa sudah sangat emosi, ingin melayangkan tangannya tepat mengarah pada wajah tampan Kefan. Namun semua itu tak terjadi, saat Bayu menjadi penengah diantara mereka.

"Kita satu tim, dengan Kefan yang sebagai ketua dan gue serta Clif sebagai rekan. Jangan sampai kita hancur dan gagal dalam kasus ini, Konsekuensinya cukup berat untuk kita. Kalian sangat paham maksud dari ucapan gue." sahut Bayu menengahi Clif dan Kefan.

Lalu terjadi keheningan saat ini. Kefan dan Clif menciptakan jarak yang lumayan jauh, mereka berdua melakukan hal itu agar bisa mengatur emosinya dan kembali fokus dalam tugas mereka.

Perdebatan hal seperti ini sering terjadi di antara mereka bertiga. Namun untuk yang saat ini, benar-benar tidak seperti perdebatan yang sebelum- sebelumnya.

Saat dirasa sudah cukup mengontrol emosinya kembali, kini Clif membuka suaranya terlebih dahulu.

"Seperti perkataan Bayu, kita satu. Dan gue minta lo kasih tau ke kita berdua, apa yang terjadi sebenarnya, dan apa tujuan utama lo?! Kita tentu paham, kalau kita tidak bisa main hakim sendiri. Ini bagian dari negara, konsekuensinya sepadan dengan kasus yang kita atasi saat ini."

"Gue paham, gue akan bicara ke mereka tentang kasus ini. Gue akan minta mereka untuk ngebekuin kasus ini."

"Lo-"

"Gue gak suka di bantah, dan akan gue pastikan mereka akan setuju dengan apa yang gue katakan tadi." ucap Kefan dengan serius.

"Kita akan kerjakan kasus yang lainnya. Namun, kasus ini akan tetap kita kerjakan secara gelap." lanjutnya

"Mafia?" celetuk Bayu. Lalu dia memperhatikan sekitar, untung saja mereka sedang berada di ruang yang kedap suara. Sehingga orang yang berlalu lalang diluar tak mendengarnya.

"Fan." panggil Clif.

Kefan hanya diam saja tanpa minat menjawabnya.

----

Dilain tempat

"Lo gak bisa semaunya bertingkah! Kita sudah sepakat sedari awal." ucapnya emosi pada lawannya.

"Lo gak tau sedang bermain dengan siapa?!" ucapnya dingin.

"Tapi lo setuju dengan kerjasama kita! Dan lo setuju untuk kita menghilangkan nyawanya! Kenapa lo seolah berubah pikiran? Lo gak lagi masa puber kembali kan?! Atau lo sedang berkhianat?!" ucapnya tajam menatap seseorang itu.

"Tutup mulut lo! Sebelum gue hancurkan semua yang sudah tersusun sedari awal. Dan lo tau sedari awal gue memiliki syarat saat mau ikut bekerjasama dalam hal ini." balasnya dingin menatap seseorang di depannya.

"Stop! Kita jalankan sesuai rencana semestinya dan kesepakatan di awal." ucap seseorang lainnya yang menengahi.

"Dan lo! Tetap harus bertanggung jawab hingga akhir!" tegasnya.

Lalu terjadi keheningan saat ini diantara mereka berempat, dengan satu orang lainnya hanya diam menyimak perdebatan itu. Namun, tanpa salah satu dari mereka ketahui, seseorang telah memantau mereka melalui CCTV diruangan tersebut.

Perdebatan yang sangat menarik*batinnya.

----


Apartment

Terlihat perempuan cantik telah siap dengan pakaian casualnya. Entah mau kemana perempuan itu di pagi hari yang cerah ini.

"Mau kemana?"

"Rumah sakit." jawabnya singkat dan cepat

"Mau apa disana?"

"Lo gak lupa gue Dokter, kan?!" ucapnya menatap sinis seseorang tersebut.

"Lisensi lo?" tanyanya santai

"Sudah di atur semuanya. Dan juga itu rumah sakit milik gue, semua akan aman." ucapnya santai.

"Lo lagi gak lupa soal bersembunyi dari Kafka, Saga dan Adam, kan?" tanyanya serius

"Mustahil mereka gak tahu gue sudah ada di Indonesia. Mereka mungkin saat ini sedang sibuk dengan tugas mereka yang sudah tidak bisa di tinggal dengan mudah. Lo paham masud gue."

"Terserah. Be careful." ucapnya lalu mendekat dan mencium kening perempuan itu.

"Modus mulu kerjaan lo, gue tendang juga nih aset lo." Kesalnya.

Laki laki itu hanya tersenyum menatap raut kesal dari perempuan tersebut. Lalu tanpa ada pembicaraan lagi, perempuan tersebut pergi meninggalkan apartment miliknya.

"Ck, gak pernah berubah." gumamnya saat melihat kearah perempuan yang sudah tak terlihat lagi dimatanya.

-----

Lanjutannya ada di Fizzo, ya.
Aku sengaja up karena mau info, kalau di Fizzo udah tamat. Jadi, kalian bisa langsung lari, baca di sana.
Terima kasih❤️

LubnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang