HAL 29

429 72 152
                                    

********

"Assalamualaikum"

Keadaan kelas hening seperti rumah sakit kalau di malam hari.

"Ihhh kok gak jawab salam ku sih" ia melihat cewek yang sedang tidur di meja nya.

"Kamu siapa ya? Kok tidur di bangku Alice?" Tanya Alice ke perempuan asing itu.

Cewek itu langsung bangun dari tidurnya lalu melihat ke arah Alice.

Dan ia terkejut melihat muka Alice lalu mengecek ponselnya dan benar saja dia itu seperti pacar bossnya yang bekerja di perusahaan.

Setelah melihat muka Alice di ponselnya lalu ia menyimpan kembali ke sakunya.

"Kenalin gue Safira Aurel Triani panggil aja Safira" dia berjabatan tangan ke Alice.

Semua kelas melihat ke arah mereka berdua yang sedang berjabat tangan.

Apa lagi Alice itu juga gadis polos yang berhasil meluluhkan kulkas ini.

"Aku Alice Angelia Mardey, panggil aja Alice " jawab nya sambil ikut membalas jabatan dari Safira.

Safira kini dikejutkan lagi dengan nama marga belakang Alice ini.

"Ayah lu namanya Jordan Henderson? Dan mama kamu namanya Aliska Mardey, bener gak ?" Tanya ke Alice.

"Bener semua, kamu kok tau nama ayah dan mamaku?"

"Saya sekretaris nya dari almarhum Tuan Jordan nyonya".

"Jangan panggil Alice dengan sebutan nyonya!"

"Oke, dan maaf aku duduk di kursi kamu Alice" ia membungkukkan badannya sebagai tanda permintaan maaf ke Alice.

"Aduh udah kak jangan bungkuk nanti pinggang kakak sakit loh"

"Gapapa kamu duduk sini tapi di sebelah deket tembok ya"

"Ya" ia kembali dingin saat melihat adanya banyak anak yang masuk ke kelas bersama guru mapel ipa.

"Loh ada Safira, udah selesai acara bolosnya?" Tanya ibu Martini ke dia.

"Ya"

"Kamu Saf pindah ke kursi belakang jangan mengotori pikiran Alice yang masih polos dengan sikap dingin kamu" mengoceh guru itu ke Safira ia ingin cewek dingin itu pindah duduknya.

"Gak-papa kok Bu, biar Safira duduk sini aja bareng Alice kan kursi sebelah kanan juga kosong"

"Yaudah ibu turuti ucapan kamu, kalo ia menghasut pikiran kamu datang aja ke kantor ibu ya Alice"

"Ya Bu Martini"

"Oke anak-anak kita bahas pelajaran IPA sekarang buka handphone kalian terus buka aplikasi Classroom disana ibu sudah mengirimkan tugas, sekarang kalian kerjakan"

"Baik Bu" jawab satu kelas dengan kompak.

"Anak-anak ibu mau ke bawah dulu ada panggilan dari kepala sekolah, kalau sudah kumpulin tugas nya ke meja ibu di ruang guru, mana ketua kelasnya"

"Apa Bu?"

"Paham kan kamu?"

"Paham Bu"

"Yaudah ibu tinggal dulu jangan ada yang berani yang keluar dari kelas"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam Bu"

Guru itu akhirnya keluar kelas yang tadi sepi tiba-tiba menjadi rame.

Teman-teman nya Alice sedang mengerjakan tugas dari guru itu tadi.

Tapi tidak dengan Safira ia asik melihat wajah Alice yang sedang serius mengerjakan tugas dari guru.

"Hei" bisik Erfzan ke Yoora.

"Paan?"

"Itu si Safira ngapain ya ngeliatin mukanya Alice terus?apa jangan-jangan dia lesbi?" Yoora mendengar kan Erfzan yang bicara ngawor itu.

"Kalau ngomong itu yang bener dikit ya kali dia lesbi tapi kalau beneran gue takut Alice ikut ajaran sesat dia"

Alice udah selesai mengerjakan tugasnya kini ia menata semua peralatan tulisnya untuk di masukkan ke dalam tasnya karena bentar lagi bel pulang akan berbunyi.

"Loh kamu gak ngerjain tugas?" Tanya Alice ke Safira yang sedang melihat wajahnya.

"Gak"

"Kenapa?" tanya nya dengan menunjukkan muka polosnya.

"Karena aku gak suka"

"Kok gitu ihh kamu gak kasihan dengan keluarga kamu? Dan juga katanya kamu kenal kakek ku gak kasihan juga ke dia kalau sekretaris nya ini pemalas"

"Duh gemes banget mukanya kalau lagi ngomel" batin Safira sambil mengelus rambut Alice.

"Jawab ihh kok malah mainin rambutku" ia kesal karena pertanyaan tadi gak di jawab sama sekali oleh Safira.

Kring kring...

Bel pulang telah berbunyi kini Alice keluar dari kelasnya bersama teman-teman nya di belakang mereka ada Safira yang lagi mengawal anak di bawah umur yang tak lain lagi ialah Alice.

"Lice pulang sama siapa?"

"Alice sama gue" ucap Safira dengan menunjukkan muka datarnya.

"Kakak emang tau rumahku di mana?"

"Tau"

"Yaudah kita pulang duluan ya Lice, Saf"

"Ya Yoora, kalian hati-hati di perjalanan"

Setelah melihat mereka sudah menghilang di area sekolah kini Alice ikut ke parkiran bersama Safira.

"Mobilnya bagus"

"Kamu mau?"

"Ehh ga kak"

"Kalau mau pinjam nih kunci mobilnya kamu yang nyetir aja"

"Eh gausah Alice masih gak bisa bawa ini mobil"

****

"Sampai Alice turun dulu ya kak"

"Ini beneran rumah yang di kasih sama Tuan Jordan Henderson?"

"Ya bener ini apartemen yang di kasih sama Ayah"

Ia setelah mendengar kan jawaban dari mulut Alice kini sudah meninggal apartemen itu menuju rumahnya.

Alice sudah selesai aktivitas nya kini sedang rebahan kamarnya sambil melihat Instagram lalu mencari akun milik do0_nct

"Wow ganteng banget doyoung kalo pake pakaian formal gini, harus like and coment nih di lapak akun nya"

*******

Halo semua😇👋

boleh gak Xie minta vote and coment nya 😶?

Jangan boom vote ya, Xie gak suka😠😤

Jangan boom vote ya, Xie gak suka😠😤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Safira Aurel Triani

Mafia likes an innocent girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang