Chapter 01: Betrayal Wounds

6.5K 653 116
                                    

PERINGATAN KONTEN !!!

Cerita ini mengandung unsur dewasa yang tidak sepantasnya dibaca oleh anak di bawah umur, harap bijak dalam memilih bacaan.

•••

- Selamat Membaca -

Cahaya matahari yang sebelumnya menerobos masuk melalui tirai sutra yang sedikit tersibak itu mulai meredup, berganti dengan cahaya berwarna oranye yang cukup indah. Cahaya itu membuat perempuan yang sendari tadi berkutat dengan laptopnya menolehkan kepalanya, menatap jendela kaca ruangan kerjanya itu.

Perempuan dengan helaian merah muda panjang itu pun tersenyum. "Ternyata sudah sore."

"Kau akan pulang ke rumah?" Suara pertanyaan yang tiba-tiba terdengar itu sekali lagi membuat perempuan itu menolehkan kepalanya, menatap sosok perempuan berambut pirang panjang yang berdiri di ambang pintu.

"Tidak," sahut perempuan berambut merah muda yang tampak mengenakan jas dokter berwarna putih itu.

Perempuan dengan name tag Haruno Sakura itu tersenyum manis membuat perempuan berambut pirang dengan name tag Yamanaka Ino di dadanya itu menyipitkan matanya. "Kenapa kau tersenyum? Kau terlihat mencurigakan."

"Bahkan tersenyum pun aku tak boleh," ucap perempuan yang kerap disapa Sakura itu. Berhasil membuat perempuan yang tampak mengenakan pakaian perawat itu tersenyum, ia lantas melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu.

"Jadi kau akan pergi ke mana?" tanyanya.

"Menemui Gaara," sahut Sakura berhasil membuat perempuan cantik seperti barbie hidup yang kerap disapa Ino itu memekik kencang, ia bahkan menutup mulutnya tak percaya.

"Dia sudah kembali?" tanya Ino kaget.

"Ada apa denganmu? Reaksimu berlebihan sekali. Bukankah aku sudah mengatakannya? Ia tak akan lama pergi, hanya mengurus beberapa dokumen saja di China. Aku akan menemuinya di hotel," jelas Sakura membuat Ino tersenyum, menatapnya dengan tatapan menggoda.

"Kalian akan menghabiskan malam bersama?" Ino menatap Sakura dengan tatapan menggoda, menaik turunkan alisnya hingga Sakura meletakkan dokumen di depan dadanya.

"Aku tak semesum kau." Jawaban Sakura membuat Ino mencibirnya, ia lalu melihat dokumen yang perempuan itu berikan padanya selintas.

"Harus kuberikan kepada siapa?" tanya Ino.

"Tentu saja kekasih tercintamu, Dokter Sai." Ino yang mendengar nama kekasihnya disebut langsung cemberut, ia lalu meletakkan kembali dokumen yang ia pegang di atas meja Sakura.

Sakura mengerutkan keningnya melihat apa yang Ino lakukan. "Ada apa? Kalian bertengkar?"

"Jangan membahasnya, rasanya aku ingin mencabik-cabik tubuhnya," sahut Ino kesal, melipat tangannya di depan dada berhasil membuat Sakura mendengus geli melihatnya.

"Ada apa?" tanya Sakura sekali lagi, menatap Ino hingga perempuan itu menghembuskan nafasnya kasar.

"Tiba-tiba saja ia mendaftarkan diri menjadi dokter yang akan dipindahkan tugaskan ke Sisilia," ucap Ino membuat Sakura mengerutkan keningnya, ia sudah mendengar hal itu selama sepekan ini namun tak menyangka jika Sai akan melakukannya.

Turn On: Just Want Her BodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang