ATHENA | 04

5 2 0
                                    

Anna meletakkan kembali ponselnya di nakas, bergegas menuju dapur untuk membantu Bunda memasak seraya menunggu teman-temannya datang.

Saat Anna sedang melewati lorong yang menghubungkan ruang keluarga, meja makan dan Dapur, Anna mendengar teman Abangnya sedang bercerita.

'Serius! Lo nembak dia?'

'Iya, tapi ditolak'

'pfttt, HAHAHAHA.'

'Haha, anjir sadboy memang.'

"Anna" panggil Bunda saat gadis itu malah terbengong didepan pintu sambil menatap ke arah ruang keluarga.

"Iya Bunda."

"Sini, bantuin Bunda goreng ayamnya." Pinta bunda. Anna mengangguk seraya menghampiri sang bunda.

"Gimana tadi disekolah, seru?" Tanya bunda yang sibuk menumis bumbu.

"Biasa aja, bun." Balas Anna.

"Oiya, ajak juga temanmu kesini, kita makan sama-sama."

"Sudah kok Bun, tadi mereka mau ngajak jalan diluar, tapi Anna suruh mereka Main disini, sekalian makan bareng." Jelas Anna.

"Yasudah, kamu lanjutin gorengnya. Bunda mau nata meja makan dulu." Ujar Bunda yang disambut anggukan dari Anna.

🐾
🐾
🐾

"Ohh Ruby, jangan ambil kulit ayam Mora." Rengeknya.

"Ya sorry, gue kira Lo nggak suka." Ucap Ruby sambil mengunyah ayamnya.

"Aaaa, kulit ayam Mora." Lirihnya.

Anna menghentikan makannya, "emangnya kenapa sih? Kulit ayam doang loh."

"Kulit ayam itu, bagian kesukaannya Mora." Jelasnya hampir menangis.

"Udah-udah, ini ambil kulit ayam punya gue aja." Lerai Dimas seraya memberikan kulit ayam miliknya.

Dimas itu, orangnya humble juga baik hati tapi jangan salah dia kalau sudah julid, dia bakal julid-in  orang itu sampe kena mental.

"Sudah, Mora jangan sedih ya. Kalau mau ayam lagi ambil aja." Ucap Bunda.

"Iya Bunda."

" bang, lu bisa nggak sih kuliah disini aja?" Tanya Byan.

"Emang disana ceweknya cantik-cantik ya? Makanya betah." Tambah Yudha.

"Bukan gitu, gue sebenarnya pengen kuliah disini juga. Tapi gue juga harus ngejagain nenek-kakek gue yang tinggal disana. Memangnya kenapa?" Sekarang giliran Tio lagi yang bertanya.

Atheo Stevano Aditya putra, nama lengkapnya dan biasa dipanggil Tio.
Dia kuliah di salah satu Universitas ternama Aussie.

"Soalnya nggak ada yang ngebantuin gue kalau mau digebuk sama mereka." Celetuk Haikal.

"Lah, siapa suruh lo petakilan." Sosor Tian sedikit emosi.

"Tadi aja pas main PUBG, bukannya bunuh musuh malah bunuh gue, pake panci lagi." Gerutu Juan.

Haikal mendelik ke arah Juan, "kan nggak sengaja, bang."

"Lagian Ngapain-" ucapan Haikal terpotong oleh Suara Tio.

"Kenapa kalian jadi ribut! Coba lihat temannya Anna," Mereka berdelapan beralih pandang menatap temannya Anna.

"Mereka makannya anteng, malu sama cewek!" Sambungnya membuat mereka semua terdiam dan melanjutkan makan siangnya hingga selesai.

🐾
🐾
🐾

Pukul 19.00 malam, mereka masih berkumpul dirumah Anna, Tepatnya diruang keluarga.

A T H E N A | ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang